TAKUT DIKUCILKAN
Bacaan Setahun:
Ima. 7-8, Mzm. 133, 1 Yoh. 3
“Namun banyak juga di antara pemimpin yang percaya kepada-Nya, tetapi oleh karena orang-orang Farisi mereka tidak mengakuinya berterus terang, supaya mereka jangan dikucilkan. Sebab mereka lebih suka akan kehormatan manusia dari pada kehormatan Allah” (Yohanes 12 : 42-43)
Saat anak saya masih usia sekolah dasar merasa malu bila diantara sekolah naik becak, Smengapa karena rata- rata temannya diantar naik mobil. Alasannya takut dikucilkan oleh teman- temannya. Takut dibully oleh teman- temannya.
Pengakuan ataupun penghormatan dari teman-teman adalah citra diri yang ingin dibangun hampir oleh setiap orang. Dan mungkin kita mentertawakan sikap anak saya yang ‘Jaim’ namun coba kita instropeksi diri bukankah kita sebagai orang dewasa juga suka dianggap penting ? dianggap terhormat ? oleh orang disekitar kita. Kelompok ibu- ibu sosialita juga terjadi oleh karena sikap ingin diakui dan dianggap bagian orang- orang terhormat, dan tak ingin dikucilkan.
Untuk dihormati secara penampilan kita membangun citra diri dengan memakai baju mahal, make up tebal dan asesoris yang berkilauan, selaras dengan ungkapan dalam bahasa jawa ‘ ajining rogo soko Busono’. Semua dilakukan karena kita lebih suka akan penghormatan dari manusia dari pada penghormatan dari Allah.
Ayat bacaan diatas sebenarnya tidak berbicara takut dikucilkan karena penampilan tetapi takut dikucilkan karena ‘ Percaya kepada Nya ‘, takut dikucilkan karena ‘ pengakuan iman yang berbeda dengan mayoritas ‘ . Para pemimpin saat itu mulai banyak yang percaya bahwa Yesus adalah Mesias, namun mereka takut berterus terang. Mereka takut kehilangan kehormatan manusia karena kedudukan mereka yang penting.
Beginilah firman TUHAN: “Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, (24) tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN.” (Yeremia 9:23-24).
Nabi Yeremia dengan jelas menuliskan kehormatan dan bebanggaan kita jangan dibangun didasarkan pada kepandaian, kekuasaan dan kekayaan, tetapi didasarkan apakah kita memahami dan mengenal Tuhan. Dengan demikian rasa percaya diri kita tidak dibangun dari pencapaian dan tampilan luar yang mengundang penghormatan manusia tetapi dari mengenal kasih Tuhan itulah sikap yang disukai Tuhan. Akhirnya beranilah menunjukkan iman percaya kita dan jangan pernah takut dikucilkan manusia, takutlah bila kita dikucilkan Tuhan. (DD)
Questions:
1. Mengapa seorang takut dikucilkan ?
2. Benarkah pengakuan iman kita sebagai orang Kristen minoritas bisa dikucilkan ?
Values:
Warga Kerajaan tak akan pernah takut dikucilkan karena pengakuan imannya, karena ia harus mengabarkan pengakuan imannya.
Kingdom Quotes:
Seorang yang takut dasar imannya diketahui orang lain, Ia sebenarnya bukan seorang yang beriman.