TERORIS
Bacaan Setahun:
Kej. 41
Dan. 4
“Tetapi orang-orang Samaria itu tidak mau menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem. Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata: “Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?” Akan tetapi Ia berpaling dan menegor mereka. Lalu mereka pergi ke desa yang lain” (Lukas 9:53-55).
Kata “teroris” dipakai untuk menggambarkan orang atau gerakan yang memusuhi dan membunuh orang yang beragama lain atau memerangi pemerintah yang sah yang dianggap salah atau yang dianggap tidak sama doktrinnya. Kelompok yang paling sering disebut adalah Al-Qaeda, atau yang juga sangat terkenal ISIS. Pertanyaannya adalah mengapa pembunuhan atas nama agama ini dapat dibenarkan atau diterima sebagai sebuah kewajaran oleh kelompok tersebut? Mengapa agama yang mengajarkan kebaikan dapat menghasilkan orang orang yang kejam yang tega membunuh orang orang yang berbeda keyakinan jika mereka tidak mau mengubah keyakinan mereka?
Peristiwa yang mirip juga pernah terjadi saat Tuhan Yesus bersama murid-Nya hendak ke Yerusalem dan melewati daerah Samaria. Tetapi orang-orang yang ada di Samaria menolaknya. Dapat dipastikan orang Samaria ini menolak karena “perbedaan doktrin” antara orang Samaria dan orang Yahudi. Budaya pada saat itu orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria, karena mereka menganggap orang Samaria adalah orang kafir dan dilarang bergaul dengannya. Yesus tidak tabu untuk bergaul dengan orang Samaria. Itulah sebabnya ia sering melewati daerah Samaria jika pergi ke Yerusalem. Namun kali ini di sebuah desa di Samaria ia ditolak. Dua murid yang masih bersaudara: Yakobus dan Yohanes, sangat marah dan seperti kisah pada ayat bacaan diatas, mereka bersikap mirip teroris, ingin membinasakan desa itu. Dengan meminta Yesus untuk menurunkan api dari langit membinasakan desa itu. Tentu saja Yesus langsung menegor mereka.
Melalui kisah ini kita bisa bercermin, bahwa kita pun bisa mempunyai sikap yang sama ketika menganggap kekristenan kita hanyalah sekadar sebuah agama. Bahkan dengan sesama Kristen yang mempunyai doktrin berbeda kita bisa saling membenci. Kalau kita baca Alkitab dengan seksama, Tuhan Yesus tidak mendirikan agama. Ia datang dengan tujuan ingin memulihkan hubungan manusia yang terputus dengan Bapa-Nya.
Jika Anda mengerti tujuan Yesus datang ke dunia, Anda tidak boleh alergi berhubungan dengan siapapun. Jangan pernah membangun tembok dengan siapapun. Karena kita dipanggil untuk membawa damai, bukan menyebar kebencian, apalagi menjadi teroris. (DD)
Questions:
1. Mengapa Agama dapat melahirkan militansi dengan pembunuhan pada kelompok lain?
2. Benarkah dalam kekristenan tak ada yang mengkafirkan dan ingin memusnahkan?
Values:
Tanpa melihat teladan Sang Raja yang selalu berkorban maka kita rentan mengorbankan orang lain walau demi kebenaran.
Kingdom Quote:
Kebenaran yang ditegakkan dengan cara kekerasan dan paksaan adalah kebenaran palsu.