The Great Vision (Visi yang Besar) | Ps. Bill Wilson

Visi yang besar selalu didapatkan melewati proses. Ada tiga proses yang harus kita lewati untuk mendapatkan visi yang besar dari Tuhan:

Visi ke Atas (Upward Vision)

Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci. (Yesaya 6:1)

Seringkali orang menganggap bahwa visi dari Tuhan dimulai saat kita mendapatkan panggilan seperti yang ada di Yesaya 6:8, Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: “Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?” Maka sahutku: “Ini aku, utuslah aku!”

Namun suatu visi yang besar seharusnya dimulai dari Yesaya 6:1, yaitu di saat kita mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan dan menjadikan Tuhan Yesus sebagai raja dan penguasa satu-satunya yang mengendalikan hidup kita. Kita harus mematikan segala hal yang menjadi raja penguasa dalam hidup kita, baik itu uang, harta, pekerjaan, hobi, ego pribadi, bahkan keluarga sehingga hanya Tuhan Yesus sebagai satu-satunya yang mengendalikan hidup kita.

Ketika semua yang menghalangi kita untuk menjadikan Yesus sebagai Tuhan dan raja telah kita singkirkan, maka kita akan mendapatkan visi ke atas, yaitu penglihatan dan perjumpaan pribadi dengan Tuhan di atas takhta-Nya yang maha tinggi, sehingga visi yang kita terima benar-benar selaras dengan visi Tuhan. Ini merupakan syarat pertama agar kita bisa masuk kepada proses selanjutnya, yaitu visi ke dalam.

Visi ke Dalam (Inward Vision)

Lalu kataku: “Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam.” (Yesaya 6:5).

Visi ke atas (perjumpaan dengan Tuhan) akan memaksa kita untuk melihat ke dalam diri kita. Visi ke dalam akan membuat kita mengenali diri kita yang sesungguhnya, betapa sesungguhnya kita tidak layak di hadapan-Nya. Jika kita benar-benar berjumpa dengan Tuhan, maka kita tidak akan berbicara kepada orang lain untuk mengubah mereka, tetapi kepada diri sendiri untuk mengizinkan Tuhan menyucikan dan melayakkan kita.

Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah. Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: “Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni.” (Yesaya 6:6-7)

Visi Keluar (Outward Vision)

Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: “Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?” Maka sahutku: “Ini aku, utuslah aku!” Kemudian firman-Nya: “Pergilah, dan katakanlah kepada bangsa ini: Dengarlah sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! Lihatlah sungguh-sungguh, tetapi menanggap: jangan! (Yesaya 6:8-9)

Visi keluar ini tidak akan mungkin kita lakukan tanpa mendapatkan visi ke atas dan visi ke dalam. Inilah alasan mengapa banyak dari kita ingin mendapatkan visi yang besar namun tidak mendapatkannya. Atau mungkin kita telah mendapatkan sesuatu yang tampak seperti ‘visi’, tetapi kemudian tidak sanggup  melakukannya. Mari kita mendapatkan visi yang besar dari Tuhan. Jalani proses yang harus kita lewati. Matikan ‘sang raja’ yang selama ini memerintah dalam hidup kita dan jadikan Tuhan Yesus sebagai satu-satunya Raja penguasa dalam hidup kita. Alami perjumpaan pribadi dengan Tuhan, sadari ketidak-layakan kita, dan minta Tuhan menyucikan serta melayakkan kita. Setelah itu barulah kita siap menerima dan melaksanakan visi besar dari Tuhan yang mampu mengubahkan dunia. Amin.(VW)