The Nazarene | Pdt. Timotius Arifin Tedjasukmana

Setibanya di sana iapun tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi, bahwa Ia akan disebut: Orang Nazaret. (Matius 2:23)

Ada banyak orang bernama ‘Yesus’, maka untuk membedakan dengan jelas, Ia disebut ‘Yesus dari Nazaret’. Pada zaman Yesus, Nazaret adalah sebuah kota kecil yang tidak berarti. Bahkan Natanael pernah mengatakan kepada Filipus, “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” Filipus menjawab, “Mari dan lihatlah!” (Yohanes 1:46). Pesan Tuhan di sini adalah bahwa segala sesuatu yang tidak berarti dalam hidup kita, dapat diubah Tuhan menjadi luar biasa. Yesus datang dengan penuh kesederhanaan. Ini berarti bahwa latar belakang kita tidak menentukan masa depan kita.

Nabi Yesaya telah menubuatkan bahwa bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar. Terang yang mulia ini mencakup ajaran Yesus, mukjizat, dan kehidupanNya yang murni yang dijalani di hadapan Bapa. Yesus Kristus adalah terang penyelamatan bagi yang terhilang, penghiburan bagi yang terluka, keutuhan bagi yang hancur, dan kelepasan bagi yang tertawan. Itu adalah cahaya sukacita, cahaya wahyu, cahaya pembebasan. Kelahiran Yesus menandai berakhirnya malam dan permulaan pagi.

Billy Graham menjelaskan ada 3 langkah dalam perayaan Natal.

Pertama, Yesus menjelma menjadi manusia, lahir di kandang domba. Namun ini bukan domba biasa, tetapi domba-domba yang tidak bercacat, yang akan dipersembahkan di Bait Allah.

Kedua, berbicara tentang Golgota, karena Yesus datang untuk mati disalibkan bagi dosa-dosa kita, dan di atas kayu salib tertulis ‘Yesus orang Nazaret, Raja orang Yahudi’ (Yohanes 19:19).

Ketiga, Yesus bangkit, kembali ke tahta kemuliaan, duduk di sebelah kanan Allah Bapa.

Ia datang untuk menghancurkan pekerjaan Iblis. Tidak ada yang dapat dibandingkan dengan kuasa Yesus.

Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut; (Ibrani 2:14)

Yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia. (Kisah Para Rasul 10:38)

 

Natal adalah suatu permulaan baru. Yesus Juru Selamat datang untuk membebaskan kita dan dengan kuasa Roh Kudus maka kita akan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang Yesus lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. (Yohanes 14:12). 

 

Mengapa Yesus disebut orang Nazaret?

Arti kata ‘orang Nazaret’ (The Nazarene):

Nazir = The separated one (yang dipisahkan)

Netzer = A shoot, sprout (sebuah tunas)

Notzerah = One who is guiding, watching (seseorang yang menuntun dan menjaga)

Nes = Banner of victory (panji kemenangan)

Ad 4. Nes = Banner of victory (panji kemenangan)

Nama Tuhan adalah Jehova Nissi, “Tuhanlah panji-panjiku!”. Bagaimana kita tahu bahwa Yesus adalah panji-panji kemenangan yaitu kita mengusir kuasa kegelapan di dalam nama Yesus dari Nazaret, bahkan roh-roh jahat gemetar dan mengakui bahwa Yesus dari Nazaret adalah Yang Kudus dari Allah (Markus 1:24)

Yesus datang membawa double victory dari belenggu kuasa kegelapan sebagai penggenapan dari nubuatan di kitab Yesaya. Kehadiran Yesus membawa pengharapan baru, kegagalan-kegagalan karena kuasa kegelapan diubah menjadi kemenangan dan keberhasilan. Dunia yang ada dalam kegelapan sedang mengulurkan tangannya dan mengharapkan sesuatu dari kita sebagai pengikut Kristus, yang membawa kesembuhan bagi sakit penyakit dan hubungan keluarga yang rusak.

Tetapi tidak selamanya akan ada kesuraman untuk negeri yang terimpit itu. Kalau dahulu TUHAN merendahkan tanah Zebulon dan tanah Naftali, maka di kemudian hari Ia akan memuliakan jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, wilayah bangsa-bangsa lain.  Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar. Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan. Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. (Yesaya 9:1-3, 6).

Ad 3. Notzerah = One who is guiding, watching.

Dalam perjalanan iman kita, kadang kita menjadi lemah, bahkan terjun bebas. Tetapi seperti induk rajawali yang mengamati dan mendukung anaknya yang sedang belajar terbang, demikianlah Tuhan mengamati dan mengangkat kita kembali pada saat kita jatuh.

Ad 2. Netzer = A shoot, sprout.

Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering…. Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan. (Yesaya 53:2,3)

Yesus lahir sebagai orang yang tidak menerima keadilan dan sering dihina, namun dari keadaan tanpa pengharapan itulah muncul tunas kebenaran yang menyelamatkan semua orang yang percaya kepada-Nya. Yesus sang Tunas menggambarkan dimulainya sebuah kehidupan yang baru.

Ad 1. Nazir = The separated one.

Kita dipisahkan sebab kita adalah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kita memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kita keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: (1 Petrus 2:9). Pisahkan hidup kita dari kenajisan dunia dan hiduplah berkemenangan.

Ada 3 jurus untuk hidup berkemenangan:

Surrender = Berserah total kepada Tuhan, adalah kunci untuk mengalami kemenangan total (‘metal’).

Separated = Memisahkan diri dari yang najis. Hidup kita bukan milik kita lagi tapi milik Yesus yang hidup dalam kita.

Serve The Lord = Melayani Tuhan dan sesama.

Didalam perayaan Natal ini kita tidak saja merayakan kedatanganNya, tetapi kita juga sedang menantikan kedatanganNya yang kedua kali. Dunia ini sedang dalam kegelapan dan mereka sedang membutuhkan terang Kristus. Bersyukur kita masih diberikan kebebasan untuk memberitakan kebenaran Firman Tuhan, gunakan kebebasan ini untuk memuliakan namaNya sebab kedatangan Tuhan sudah semakin dekat. Amin. (VW)