TIDAK BERDASARKAN IMAN ADALAH DOSA

TIDAK BERDASARKAN IMAN ADALAH DOSA 

Bacaan Setahun: 

Za. 4-5 
Mrk. 9 

Berpeganglah pada keyakinan yang engkau miliki itu, bagi dirimu sendiri di hadapan Allah. Berbahagialah dia, yang tidak menghukum dirinya sendiri dalam apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan. Tetapi barangsiapa yang bimbang, kalau ia makan, ia telah dihukum, karena ia tidak melakukannya berdasarkan iman. Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa
(Roma 14:22-23)

Seorang anggota jemaat datang menemui saya dan bercerita tentang usahanya. Ia ingin menutup usahanya yang sedang menguntungkan. Ia merasa tidak damai karena terkadang harus melakukan memanipulasi data. Walaupun semua orang yang menjalankan bisnis ini juga melakukan hal yang sama, ia tetap merasa tidak nyaman. Keuntungan yang didapat tidak bisa menutupi rasa resahnya. Setelah beberapa bulan dalam kebimbangan, akhirnya ia memutuskan untuk menutup usaha satu-satunya ini. Saya menguatkan apa yang diputuskannya.

Ayat firman Tuhan pada bacaan di atas diakhiri dengan kalimat, “… dan segala sesuatu yang tidak (dilakukan) berdasarkan iman, adalah dosa”. Kalau kita membaca ayat ini, dapat disimpulkan bahwa dosa bukan hanya ketika melakukan larangan yang tertulis seperti mencuri. Dosa adalah jika kita tidak melakukan sesuatu dengan yakin, artinya jika kita melakukan sesuatu dengan bimbang, itu sudah dosa.

Kalau kita paham cerita Nabi Musa, ia juga sampai kepada keputusan yang dilematis saat ia dewasa dan menjadi pangeran Kerajaan Mesir. Memilih kehidupan yang mulia tanpa beban atau memilih untuk menjadi bangsa Israel yang bersatus budak. Sebuah pilihan yang sulit. Namun, ia akhirnya memilih hal yang membuatnya tidak nyaman, tetapi hatinya damai. Karena pilihannya yang tepat, Musa menjadi nabi besar dan pahlawan iman yang selalu dikenang.

Oleh imannya maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah daripada menikmati kesenangan sementara dari dosa (Ibrani 11: 24-25).

Hari ini, mungkin Anda juga berada di persimpangan jalan. Anda harus memilih antara yang nyaman, tetapi tidak damai di hati atau tidak nyaman, tetapi damai. Sebuah pilihan dilematis. Namun, kuatkan dan tetapkan hati Anda untuk memilih yang damai walau tidak nyaman. Nama Anda tidak tertulis di Alkitab, tetapi Anda bisa dikenang sebagai pahlawan iman. Anda percaya? (DD)

Questions:

1. Pernahkah Anda merasa hati tidak damai karena melakukan sesuatu? Apa sebabnya?

2. Apa maksudnya ‘tidak berdasarkan iman’?

Values:
Hikmat dari Sang Raja diperlukan supaya warga Kerajaan tidak bimbang di dalam menentukan pilihan.

Kingdom Quote:
Kita tidak seharusnya menolong semua orang, kecuali Tuhan menggerakkan hati Anda berbelas kasihan.