Tetapi BERTUMBUHLAH dalam KASIH KARUNIA dan dalam PENGENALAN AKAN TUHAN dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.
(2 PETRUS 3:18)
Setiap kehidupan selalu ada pertumbuhan, demikian juga dengan kehidupan kerohanian kita yang harus terus bertumbuh dalam kasih karunia dan pengenalan akan Tuhan. Pertumbuhan adalah perintah yang harus kita taati, tetapi untuk menjadi bertumbuh tidak semudah yang diucapkan karena setiap pertumbuhan akan melewati sebuah proses. Allah ingin kita mengenal Dia secara mendalam karena Dia tahu hasil pengenalan itu sangat bermanfaat ketika kita sedang menghadapi masa-masa yang sukar. Karena itu setiap proses pertumbuhan akan mengalami banyak hambatan.
Di era globalisasi dan teknologi yang meningkat secara pesat, kita tidak lagi berbicara mengenai pertumbuhan secara pribadi saja, tetapi kita juga harus fokus kepada pertumbuhan sebuah generasi. Kita akan belajar dari kehidupan Absalom bagaimana ia telah melakukan tiga dosa terhadap generasi yang membuat ia mengalami hal-hal tragis dalam hidupnya, yaitu:
TIDAK MENGHORMATI GENERASI MASA LALU
(28) Setelah Absalom diam di Yerusalem genap dua tahun lamanya, dengan tidak datang ke hadapan raja, (29) maka Absalom menyuruh memanggil Yoab untuk diutus kepada raja. Tetapi ia tidak mau datang kepadanya. Kemudian disuruhnya memanggil dia lagi, untuk kedua kalinya, tetapi ia tidak mau datang
(2 Samuel 14:28-29)
Generasi masa lalu adalah generasi orang tua, pemimpin atau orang-orang di atas kita yang harus kita hormati. Sebagai seorang putra, Absalom sudah 2 tahun lamanya tidak datang menghadap Raja Daud. Ada kesenjangan hubungan rusaknya hubungan antara bapak dan anak tersebut. Absalom telah membuat sebuah persepakatan dan mempengaruhi hati orang-orang Israel untuk condong kepadanya (2 Samuel 15:13). Absalom sedang mempersiapkan rencana pemberontakan untuk merebut tahta Daud. Sebagai seorang ayah, Daud lebih memilih untuk mengalah. Akibatnya, Absalom mengalami hal-hal tragis dalam hidupnya. Sampai matinya-pun ia mengalami tersangkut kepalanya pada pohon tarbantin dan ia tergantung antara langit dan bumi (2 Samuel 18:9). Setiap generasi dengan masing-masing kelebihan dan kekurangannya sangat unik. Kita tidak boleh saling menyalahkan dan menghakimi. Kita harus saling menghormati dan menghargai sehingga umur panjang dan berkat Tuhan tercurah dalam hidup kita (Efesus 6:1-3).
TIDAK MEMPEDULIKAN GENERASI MASA KINI
Jika kita gagal mempersiapkan anak-anak kita atau generasi masa kini maka mereka akan bertumbuh kepada generasi yang lebih buruk dan jahat. Anak-anak harus dipersiapkan dengan mental, karakter, spiritual, pengetahuan dan pendidikan formal yang layak serta menjadi produktif dan terampil. Jika kita juga tidak mempedulikan generasi masa kini maka itu merupakan dosa karena kita telah menghalangi pertumbuhan generasi. Kita harus peduli pada generasi masa kini sehingga mereka tidak terlibas oleh dunia. Kepedulian kita pada generasi masa kini adalah dengan mendidik mereka dengan kasih dan disiplin tinggi sehingga menjadi generasi yang excellent. Apa yang terjadi pada Absalom, bukan sepenuhnya kesalahan dia, tetapi karena Daud terlalu memanjakannya (2 Samuel 18:5&12). Seorang anak yang dididik dengan kasih dan disiplin yang rendah akan menjadi generasi yang rusak. Namun jika mereka dididik dengan kasih yang rendah dan disiplin yang tinggi mereka akan menjadi kasar, sebaliknya dengan kasih yang tinggi dan disiplin yang rendah mereka akan menjadi manja. Kepedulian pada generasi sangat penting sehingga pertumbuhan terjadidalam hidup kita.
TIDAK MEMPERSIAPKAN GENERASI MASA DEPAN
Sewaktu hidupnya Absalom telah mendirikan bagi dirinya sendiri tugu yang sekarang ada di Lembah Raja, sebab katanya: “Aku tidak ada anak laki-laki untuk melanjutkan ingatan kepada namaku.” Dan ia telah menamai tugu itu menurut namanya sendiri; sebab itu sampai hari ini tugu itu dinamai orang: tugu peringatan Absalom. (2 SAMUEL 18:18)
Generasi tidak bertumbuh jika tidak kita persiapkan. Pertumbuhan adalah sebuah proses. Bertumbuh menjadi tua itu otomatis, tetapi supaya terus bertumbuh adalah sebuah proses yang harus kita persiapkan. Kita harus mempersiapkan generasi agar gereja, perusahaan atau apapun yang kita kerjakan bernilai kekekalan. Jika kita gagal mempersiapkan generasi kita telah mempersiapkan tugu atau monumen dalam hidup kita sehingga semuanya hanya tinggal kenangan. Kita harus meninggalkan legacy bagi generasi masa depan.
Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu. (Amsal 22: 6)
Untuk bertumbuh menjadi generasi yang tangguh dan excellent tidak secara otomatis terjadi. Kita harus peduli dan mempersiapkannya dengan mendidik. Kita tidak akan bisa peduli dan mempersiapkan generasi jika kita tidak menghormati generasi masa lalu. Peran kita sangat dibutuhkan karena tanggung jawab pendidikan ada di tangan kita terutama iman kepada Kristus.
Jadi kita belajar bagaimana pertumbuhan dan regenerasi akan terjadi jika kita mau menghormati generasi masa lalu, peduli pada generasi masa kini dan mempersiapkan generasi masa depan. Generasi yang akan datang akan belajar dari apa yang kita kerjakan hari ini. Amin. (RCH).
Ceritakanlah tentang itu kepada anak-anakmu, dan biarlah anak-anakmu menceritakannya kepada anak-anak mereka, dan anak-anak mereka kepada ANGKATAN YANG KEMUDIAN, (YOEL 1:3).