WILLINGNESS TO DO KING’S WILL
Bacaan Setahun:
2 Sam. 23-24
1 Yoh. 1
“Kata Yesus kepada mereka: “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.” (Yohanes 4:34)
Secara sederhana prioritas adalah sebuah pilihan mengenai mana yang lebih penting dan mendesak untuk dilakukan. Prioritas seseorang akan mendorong seseorang untuk membuat pilihan-pilihan sikap dan tindakan terhadap sesuatu. Prioritas seseorang akan terlihat jika seseorang diperhadapkan dengan pilihan-pilihan tindakan dalam waktu yang relatif bersamaan. Prioritas akan menuntun orang untuk membuat keputusan urutan pilihan tindakan manakah yang akan diutamakan. Sebagai contoh jika seseorang anak dengan dana yang terbatas mungkin harus membuat keputusan barang manakah yang akan dibeli, ketika Ia ingin memilih sepatu sepakbola atau membeli buku sekolah? Jika bagi sang anak memilih bersepak bola adalah hal yang lebih penting, maka sang anak ini mungkin tidak segan untuk mengorbankan kebutuhan sekolahnya. Hal ini tentunya berawal dari sikap atau prioritas hatinya.
Firman Tuhan yang kita baca hari ini menunjukkan prioritas Yesus . Ungkapan ini dinyatakan Yesus saat murid-muridnya menyangkal bahwa Yesus lapar dan membawakan Yesus makanan. Tetapi saat murid-murid Yesus menawarkan makanan Yesus justru berkata bahwa IA telah mendapatkan makanan. “Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: “Pada-Ku ada makanan yang tidak kamu kenal.” (Yoh 4: 32) dan makanan itu ialah melakukan kehendak Allah.
Makanan dan rasa lapar menunjukkan sebuah kondisi atau kebutuhan yang sangat mendesak. Tetapi dalam situasi ini Yesus memberi teladan bahwa hal yang paling penting dalam hidup manusia bukanlah hal materi, namun adalah melakukan kehendak Allah dan menyelesaikan pekerjaanNya dalam kondisi apapun.
Bagaimana kita bisa memiliki sikap hati untuk memprioritaskan kehendak Allah? Prioritas tindakan sebenarnya berasal dari prioritas kecenderungan hati kita, dan kecenderungan hati kita ditentukan mengenai persepsi kita tentang Yesus Kristus, Apakah hanya sebagai juruselamat? Pribadi berkuasa yang memenuhi kebutuhan kita? Penolong kita? Pelindung kita? Tanpa pemahaman akan Injil Kerajaan yang menjadikan Yesus Kristus bukan saja sebagai penyelamat, melainkan menjadi Raja atas hidup kita, maka kita justru bisa ingin menyalahgunakan kekuasaan Tuhan untuk kepentingan kita. Doa kita fokus pada meminta kepentingan/kehendak kita dan bukan fokus pada kehendak sang Raja.
Jadi bagaimanakah sikap hati kita terhadap Yesus Kristus. Mungkin secara agama kita telah menjadi Kristen dan mengaku percaya Yesus sebagai Tuhan. Hanya pertanyaannya adalah; Apakah Yesus sungguh menjadi Tuhan atau penguasa hidup kita? (HA)
Questions:
1. Apa prioritas hidup Anda saat ini?
2. Bagaimana Anda memposisikan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari Anda?
Values:
Bangun hubungan dengan Tuhan karena Pribadi-Nya, bukan karena berharap manifestasi kuasa-Nya semata.
Kingdom Quote:
Selain diri Allah sendiri, tidak ada hal yang lebih besar dari kehendak Allah. (John Calvin)