YA ALLAHKU INGAT PERJUANGANKU!
Bacaan Setahun:
Kel. 14-15
Kis. 14
“Ya Allahku, demi kesejahteraanku, ingatlah segala yang kubuat untuk bangsa ini” (Nehemiah 5:19).
Nehemiah dikenal sebagai nabi pembangun tembok. Ia seorang Israel yang hidup dalam pembuangan di Persia sebagai pegawai kerajaan Persia, tetapi ia begitu terbeban untuk membangun tembok kota Yerusalem yang dibiarkan menjadi reruntuhan. Seorang Nabi selalu terpanggil sendiri di jalan sunyi, artinya adalah panggilan demi membangun orang lain dan mengorbankan kehidupan nyaman untuk dirinya sendiri.
Pekerjaan Nehemiah membangun tembok kota Yerusalem mendapat support dari Raja Persia, Artahsasta, tetapi perjuangannya tidak mudah. Ia mengorbankan harta, tahta dan kenyamanannya. Di jalan yang sunyi itu ia hanya mendapatkan kekuatan saat bergumam “Ya Allahku, ingatlah perjuanganku!” Kalimat ini memang seperti komplain, tetapi kalimat ini adalah suatu jeritan terdalam, “Engkau yang memanggilku, Tuhan, Engkau sumber kekuatan dan berkat, ingatlah, aku melakukan bukan demi diriku sendiri.”
Tantangan besar bagi orang yang terpanggil di jalan sunyi adalah saat hal yang menjadi panggilannya tak kunjung terwujud, saat hal yang diperjuangkan seolah berhenti di tengah jalan, sama sekali tak ada support dari pihak lain, saat tubuhnya tak berdaya, tetapi perjuangan seolah masih panjang.
Kekuatan orang di jalan sunyi adalah “rasa belas kasihan” yang melampaui semua cita-cita yang ia inginkan.
Setiap kita sebagai orang Kristen seharusnya terpanggil di jalan sunyi. Seperti yang Rasul Paulus katakan di kitab Galatia 2:20, “Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku”. Namun, kekristenan telah menjadi jalan yang lebar di tengah keramaian, jalan dimana semua orang secara mudah, tanpa bayar harga dan pengorbanan, dapat masuk ke dalamnya.
Saat ini hampir semua orang yang mengaku pengikut Kristus tak pernah menyadari bahwa “hidupnya telah mati bagi diri sendiri”. Itu sebabnya, sebagian kecil di antara Anda yang terpanggil sebagai orang Kristen sejati, Anda sedang terpanggil di jalan sunyi walaupun Anda bukan seorang nabi, yaitu jalan yang hanya Anda dan Tuhan yang mengerti, jalan yang dihindari banyak orang. Bukan untuk menyepi sendiri, tetapi berjalan di tengah keramaian, di tengah berkarya, yang tujuannya adalah kesejahteraan orang lain. Jalan seorang nabi, dimana hanya yang terpanggil yang bisa memahami dan menjalaninya. Kekuatan Anda hanyalah ketika suara lembut Sang Khalik bergema, “Ingat, engkau tak pernah berjalan sendiri, Aku selalu bersertamu!” Immanuel! (DD)
Questions:
1. Apakah arti berjalan di jalan sunyi?
2. Apakah Anda seorang yang terpanggil di jalan sunyi?
Values:
Warga kerajaan dilatih seperti karakter sang Raja, yaitu tak lagi memikirkan kepentingan diri sendiri.
Kingdom Quote:
Kekuatan seorang terpanggil dijalan sunyi adalah saat mendengar suara lembut Tuhan dibatinnya, “ Aku selalu besertamu”.