A MAN WHO LOST EVERYTHING | Pdt. Dr. Timotius Arifin Tedjasukmana

(28) Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun. (29) Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. (30) Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya.
(LUKAS 17:28-30)

 

Tuhan Yesus memberikan 2 contoh keadaan masyarakat yang terjadi sebagai peringatan mengenai kedatangan Anak Manusia, yaitu zaman Nuh dan Zaman Lot. Tuhan juga bekerja berdasarkan waktu, di mana zaman Nuh dan zaman Lot terpaut 1000 tahun. Perhitungan Tahun bangsa Yahudi mengikuti umur dari para patriach. Tahun ini kita memasuki tahun 5781, AP-Pey Aleph”. Huruf  Pey merupakan simbol mulut dan Aleph merupakan gambaran Tuhan, karena dalam penulisan Elohim dimulai dengan huruf aleph. Huruf ini juga merupakan simbol lembu yang kuat. Jadi memasuki tahun yang baru ini, hadapi setiap tangtangan yang ada dengan senantiasa memproklamirkan Firman Tuhan dan disertai dengan kerajinan dan kerja keras.

Keadaan yang akan kita hadapi tidaklah bertambah mudah, oleh sebab itu pada pembahasan kali ini kita akan belajar dari kehidupan pada zaman Lot sehingga kita menjadi waspada dan berjaga-jaga menyambut kedatangan-Nya. Tuhan Yesus juga memperingatkan dengan tegas: “Ingatlah akan isteri Lot!” (Lukas 17:32). Keadaan zaman Lot ini merupakan peringatan bagi kita, karena kita pun juga akan menghadapi penyesatan, penganiayaan, pemurtadan dan pengkhianatan.

Alkitab mencatat bahwa pada waktu itu Lot tinggal di kota Sodom, di mana orang-orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap TUHAN (Kejadian 13:13). Dosa-dosa yang dilakukan Sodom adalah: keangkuhan  (Arrogancy), ketamakan/kerakusan (Greed/Gluttony), kemalasan (Slothfulness/Idleness), ketidakpedulian/EGP (Indifference), kesombongan (Pride), penyembahan berhala (Idol Worship) dan penyimpangan sex (Pervertness)

Pada waktu Abraham dipanggil keluar dari kaumnya, ia mengajak Lot bersama-sama dengannya. Suatu ketika timbulah kelaparan di negeri itu maka Abraham-pun pergi ke Mesir. Dengan campur tangan Tuhan krisis tidak membuat Abraham terpuruk, tetapi justru semakin diberkati demikian juga Lot. Negeri itu tidak cukup luas bagi mereka untuk diam bersama-sama, sebab harta milik mereka amat banyak, karena itu terjadilah perkelahian antara para gembala Abraham dan para gembala Lot.  Lot yang seharusnya berada di dalam covering Abraham mulai merasa sombong dan tinggi hati.

Dengan bijak Abraham berkata kepada Lot: “Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, dan antara para gembalaku dan para gembalamu, sebab kita ini kerabat. Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri.” Karena kerendahan hati Abraham justru Tuhan semakin memberkati Abraham berlimpah-limpah.

Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah.

Arti nama Lot adalah tudung, tetapi a man who lost everything adalah Lot. Hal-hal yang hilang dari kehidupan Lot adalah:

A MAN WHO LOST HIS COVERING

     Abraham menetap di tanah Kanaan, tetapi Lot menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom. Hari ketika Lot keluar dari kemah Abraham maka sejak itulah Lot kehilangan covering  dalam hidupnya.

A MAN WHO LOST HIS WAY

     Ketika Lot tinggal bersama-sama dengan Abraham, ia melihat banyak hal yang baik dari kehidupan Abraham bersama dengan Tuhan Allahnya. Namun sejak Lot memilih keluar dari Abraham dan berkemah di dekat Sodom maka kejahatan dan kebiasaan hidup orang-orang Sodom sangat mempengaruhi kehidupan Lot, sehingga ia kehilangan jalan hidupnya.

A MAN WHO LOST HIS LAST CHANCE

     Suatu ketika terjadilah pertempuran di Sodom karena perebutan kekuasaan (Kejadian 14). Sehingga segala harta benda Sodom dan Gomora beserta segala bahan makanan dirampas musuh, termasuk Lot beserta harta benda dan keluarganya. Ketika Abraham mendengar, bahwa Lot tertawan, maka dikerahkannyalah orang-orangnya yang terlatih untuk mengejar musuh. Mereka berhasil mengalahkan dan mengejar musuh sehingga dibawanyalah kembali seluruhnya. Ada kesempatan untuk Lot bertobat dan kembali kepada Abraham, namun Lot tetap memilih tinggal di Sodom sehingga ia kehilangan kesempatan untuk mengalami pemulihan dalam hidupnya.

A MAN WHO LOST HIS CONSCIENCE

     Masuk dalam Kejadian 19, dimana Tuhan hendak memusnahkan Sodom berserta beberapa kota di sekitarnya maka datanglah Malaikat Tuhan bermalam di kediaman Lot. Tetapi sebelum mereka tidur, orang-orang lelaki dari kota Sodom itu, dari yang muda sampai yang tua, bahkan seluruh kota, tidak ada yang terkecuali, datang mengepung rumah itu. Seluruh kota ingin memakai kedua orang itu beramai-ramai. Lot adalah orang yang telah kehilangan hati nuraninya karena ia justru menawarkan dua orang anak perawannya untuk diperlakukan tidak senonoh oleh seluruh kota.

A MAN WHO LOST HIS DIGNITY

     Lot juga kehilangan martabatnya ketika ia menyampaikan kepada calon menantunya perihal hukuman yang akan dijatuhkan Tuhan atas Sodom. Kedua calon menantunya memandang Lot sebagai orang yang berolok-olok saja dan menganggap Firman Tuhan sebagai hal yang bercanda.

A MAN WHO LOST HIS FAITH

     Ketika Tuhan menunggang balikkan Sodom dan Gomora, Tuhan masih menyayangkan nyawa Lot beserta keluarganya. Malahan Tuhan meminta Lot bergegas meninggalkan kota itu dan pergi ke pegunungan. Lot justru berlambat-lambat dan meminta keringanan. Ia kehilangan imannya karena tidak yakin dengan apa yang Tuhan perintahkan.

A MAN WHO LOST EVERYTHING

     Lot gagal mendidik keluarganya, istrinya menjadi tiang garam karena tidak taat dan hatinya masih terpaut kepada harta kekayaan serta kenikmatan di Sodom. Kedua putrinya melakukan rencana jahat demi mendapatkan keturunan dengan membuat Lot mabuk dan bersetubuh dengan mereka sehingga melahirkan bangsa Moab dan Amon yang saat ini sudah tidak ada lagi sehingga Lot kehilangan segalanya.

Dari kehidupan Lot yang sudah kita pelajari, dapat disimpulkan bahwa Lot bisa kehilangan segalanya karena Lot hidup karena melihat, bukan karena iman. Lot tidak mengerti tujuan Tuhan dalam hidupnya dan Lot adalah orang yang senantiasa mengejar kedudukan. Karena itu, mari kita belajar dari iman Abraham dan temukan rencana Tuhan dalam hidup kita karena promosi datangnya dari Tuhan. Amin.(RCH).