AGEN PERUBAHAN
Bacaan Setahun:
Yer. 19-22, Ibr. 4
“Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.” (Kisah ParaRasul 20:24)
Agen perubahan merujuk kepada individu atau kelompok yang memiliki kemampuan dan tekad untuk menginisiasi atau mendorong perubahan positif dalam suatu lingkungan, masyarakat, atau sistem. Tentunya sebelum seseorang menjadi agen perubahan, perubahan harus dimulai dari dirinya sendiri. Hal inilah yang dialami oleh rasul Paulus dalam hidupnya sehingga ia mampu menjadi agen perubahan yang menjadi dampak yang besar hingga saat ini.
Jika kita mengikuti perjalanan kehidupan rasul Paulus, ia terlahir sebagai seorang Yahudi yang taat beribadah. Ia lahir dari dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, yang disunat pada hari kedelapan, tentang pendirian terhadap hukum Taurat Paulus adalah orang Farisi yang sangat rajin memelihara adat istiadat nenek moyang. Itulah sebabnya ia bertumbuh menjadi seseorang yang sangat membenci para pengikut Kristus dan menjadi penganiaya orang percaya.
Pengalaman perjumpaannya secara pribadi dengan Kristus ketika ia dalam perjalanan ke Damsyik benar-benar mengubah pandangan hidupnya secara total. Paulus terpanggil dan bertobat setelah ia menyadari segala dosa-dosanya sehingga ia memiliki kehidupan yang kontras antara sebelum bertobat dan sesudah pertobatannya. Keyakinan dari pertobatannya dinyatakan melalui iman akan pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib sebagai satu-satunya jalan keselamatan. Panggilan ini sangat kuat dalam hidupnya sehingga ia benar-benar menggenapi panggilannya dengan sepenuh hati, sepenuh waktu, sepenuh daya dan upaya.
Bagi Rasul Paulus yang terpenting dalam hidupnya bukanlah mempertahankan nyawanya melainkan ia dapat menyelesaikan pelayanan yang dipercayakan kepadanya. Ia benar-benar menghidupi pertobatannya dan menjadi agen perubahan. Di manapun tugas yang dipercayakan kepadanya, ia akan menyelesaikan pelayanannya dengan sukacita dan doa agar Kristus dengan nyata dipermuliakan melalui hidupnya. Rasul Paulus rela mengorbankan nyawanya demi Kristus karena bagi Paulus hidup dan pelayanan bagi Kristus adalah sama dengan perlombaan yang harus diikuti dengan kesetiaan yang mutlak.
Jika kita ingin menjadi agen perubahan, maka harus dimulai dari diri kita dengan hidup dalam pertobatan yang sejati, sebab pertobatan yang sejati akan menghasilkan perubahan pola pikir dan tindakan. Perubahan tindakan akan menghasilkan perubahan hidup yang semakin serupa dengan Kristus dan perubahan hidup akan menghasilkan agen-agen perubahan.
Pertobatan sejati dimulai dengan memaksimalkan fungsi kita di dalam keluarga sebagai suami dan ayah, sebagai ibu dan anak-anak yang takut akan Tuhan sehingga hidup kita menjadi pengaruh di dalam keluarga, gereja dan komunitas serta semakin menghasilkan buah-buah pertobatan yang dapat dinikmati banyak orang. Pada akhirnya perubahan-perubahan yang baik terjadi dalam hidup kita akan menjadikan kita agen-agen perubahan. (RSN)
Questions:
1. Apakah agen perubahan itu?
2. Bagaimana hidup kita dapat menjadi agen perubahan?
Values:
Seorang agen perubahan merupakan petobat sejati, yang mengalami perubahan pola pikir, tindakan dan perubahan hidup yang semakin serupa dengan Kritus.
Kingdom’s Quotes:
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. (Roma 12:2)