AJINE ROGO SOKO BUSONO

Bacaan Setahun: 
2 Raj. 13-14 
Yoh. 2 

AJINE ROGO SOKO BUSONO 

“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” Matius 5:16

Ada pepatah bahasa Jawa, yang berbunyi “ajine rogo soko busono, ajine diri soko ing lathi». Dalam bahasa Indonesia artinya, berharganya tubuh dari busana, berharganya diri dari perkataan. Banyak orang membangun, keberhargaan atau kewibawaan dari penampilan luar yaitu dengan cara berpakaian. Supaya disegani orang lain, ia memakai busana (baju dan asesorisnya) yang super mewah yang tidak dipakai oleh orang pada umumnya. Tentu tidak salah namun kewibawaan yang hanya dibangun oleh penampilan luar akan hanya bersifat sementara. Bagi seseorang yang dikaruniai raga yang sempurna, tinggi, gagah, ganteng memang dapat menambah kewibawaan. Namun kewibawaan karena tubuh sama juga dengan kewibawaan karena busana, hanya bersifat semu.

Kewibawaan sejati seharusnya dibangun dari perkataan dan tindakan. Bukan dari busana. Sayangnya kewibawaan yang dibangun karena sikap yaitu perkataan dan tindakan tidak terjadi semalam, tapi perlu waktu yang lama dan proses yang panjang. Sekali lagi tidak ada salahnya jika kita berbusana yang mahal dan bagus, sehingga orang segan dengan kita. Namun tentu kita perlu membangun kewibawaan yang sejati, yaitu dengan cara mengisi hati dan pikiran kita dengan nilai kebenaran yang bersifat kekal, yang bersifat esensi.

Hasil dari pikiran yang diisi nilai yang benar akan menghasilkan tindakan yang benar. Ini biasanya disebut reputasi atau “track record”, dengan track record yang benar, orang lain baru bisa menyegani kita, menghormati kita. Tidak bisa dipungkiri kita semua suka dihormati, namun seringkali kita membangun nilai diri (supaya dihormati) secara instan, yaitu hanya dengan penampilan di luar, bukan nilai diri di dalam atau yang biasa disebut “inner beauty”.

Lalu apakah penampilan luar tidak penting? Tentu saja penting karena orang awalnya pasti tertarik kepada kita karena penampilan luar kita. Sebuah iklan parfum, menggambarkannya “kesan pertama mempersona, selanjutnya terserah Anda”. Ya, seperti parfum yang harumnya sementara, demikian juga wibawa yang hanya dibangun dari busana (penampilan luar) akan sementara, Anda perlu membangun pesona di dalam Anda. Yaitu dengan perbuatan baik Anda, sehingga reputasi Anda terbangun dan karakter Anda terbentuk. Ketika terang Anda atau kebaikan Anda dapat dirasakan oleh orang lain, maka mereka akan memuliakan Bapamu yang di Sorga. Sekarang pilihan ada di tangan Anda. (DD)

Questions:
1. Benarkah busana dapat menambah wibawa Anda?
2. Bagaimana supaya melalui diri kita, Tuhan dipermulikan?

Values:
Wibawa warga Kerajaan bukan ditentukan karena hal yang bersifat materi, tetapi karena karakter baik yang terus dibangun

Kingdom Quote:
Wibawa dapat terpancar karena karakter yang baik, bukan busana yang baik.