AKU BERTERUS TERANG! AKU TIDAK PERNAH MENGENAL KAMU!
Bacaan Setahun:
Yes. 48-49, Luk. 20
“Pada hari terakhir, banyak orang akan berseru kepada-Ku: “Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?” (Matius 7:22-23)
Ayat Firman Tuhan di atas adalah peringatan keras. Yesus berkata, pada hari terakhir, Aku akan berterus terang, ‘Aku tidak pernah mengenal kamu.’ Mengapa Yesus harus mengingatkan? Kalau kita tidak pernah mendengarkan, maka saat hari terakhir itu semua perkataan Yesus yang terbuka dan terus terang tak lagi ada artinya. Semua sudah terlambat. Itu sebabnya peringatan ‘Aku akan berterus terang’ harus kita pahami dan kita pelajari saat ini, saat kita mendengar renungan ini. Dan yang perlu juga dipastikan, peringatan ini bukan untuk orang lain, tetapi untuk kita semua yang merasa melayani Yesus dengan sungguh-sungguh, bahkan untuk para full-timer garis terdepan. Mengapa?
Karena dalam peringatannya, Yesus jelas mengatakan semua yang melayani dan mengatasnamakan Yesus dalam pelayanannya. Yesus mengingat para pelayan yang telah bernubuat, mengusir setan, dan melakukan banyak mujizat demi nama-Nya.
Bagi pelayan Tuhan, peringatan Yesus ini sepertinya salah alamat. Bagaimana mungkin peringatan ini ditujukan pada pelayan Tuhan yang percaya kuasa Tuhan, pelayan Tuhan Gereja Karismatik yang percaya mujizat? Lalu bagaimana dengan pelayan Tuhan yang berkarunia natural biasa? Jika kepada pelayan Tuhan yang berkarunia Roh, peringatan Yesus begitu keras! Bagaimana pula dengan para jemaat biasa? Apakah peringatan ini benar, relevan, dan masuk akal?
Kalau kita lebih cermat, peringatan ini berkaitan dengan pengenalan kita akan Yesus. Lalu, apakah kalau begitu seorang yang berkarunia Roh bisa dikategorikan belum mengenal Yesus? Rupanya berkarunia Roh bukan tanda seorang mengenal Yesus. Kalau begitu, apa yang harus menjadi PR kita sebagai orang percaya, agar pada akhirnya kita ‘dikenal’ oleh Tuhan Yesus?
Jawabannya adalah karakter kita harus bertumbuh semakin serupa dengan Kristus. Karunia Roh adalah pemberian yang tak ada kaitannya dengan karakter. Bahkan, seringkali karena karunia Roh yang hebat membuat kita menjadi tinggi hati. Sedangkan karakter rohani adalah usaha kita bersama Roh Kudus untuk menghasilkan buah Roh. “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya” (Galatia 5:22-24).
Jadi, sekali lagi, Tuhan sangat perhatian terhadap pertumbuhan karakter rohani kita, terhadap buah Roh yang kita hasilkan, dan dengan keras mengingatkan bahwa karunia Roh bukanlah tanda pengenalan kita akan Kristus. Jangan sampai salah mengantisipasi peringatan Yesus ini. (DD)
Questions:
1. Mengapa Yesus ‘tidak mengenal kita’?
2. Apa yang harus kita lakukan supaya Yesus mengenal kita?
Values:
Warga Kerajaan seharusnya tahu bahwa Buah Roh lebih penting daripada Karunia Roh.
Kingdom’s Quotes:
Karunia Roh bukan bukti seseorang dikenal oleh Kristus, tetapi karakter yang ditandai dengan buah Rohlah yang membuat seseorang mengenal dan dikenal oleh Kristus