AKU BUKAN MESIAS
Bacaan Setahun:
Kel. 25, Kis. 20
“Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya. (29) Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai lakilaki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh” (Yohanes 3:28-29)
Tidak ada yang menyangsikan integritas dan pelayanan Yohanes pembaptis walau Ia tidak membuat satupun tanda mujizat. Namun orang begitu menghormatinya karena cara hidup Yohanes yang radikal sehingga banyak orang yang mengira kalau – kalau Ia adalah Mesias. Namun dengan tegas Ia berkata bahwa Ia bukan Mesias. Ia adalah pembuka jalan yang mempersiapkan kedatangan Mesias .
Ia bukan Mesias, Ia menyebut dirinya adalah sahabat mempelai yang mendampingi sang mempelai yaitu Yesus Sang Mesias. Ia bersukacita penuh telah menjadi pendamping mempelai pria yang menyiapkan pernikahan mempelai. Demikianlah Yohanes mengibaratkan dirinya. Itulah sebabnya Ia juga berkata ; ‘ Ia harus semakin besar, dan aku harus semakin kecil ‘ ( Yohanes 3:30 ). Yohanes memang harus semakin menepi ketika mempelai pria telah hadir. Apa yang dikatakan bahwa Ia harus semakin kecil, dibuktikan dengan kerelaannya mengijinkan muridnya untuk menjadi murid Yesus.
“Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya. (36) Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: “Lihatlah Anak domba Allah!” Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus” ( Yohanes 1:35- 37).
Peran Yohanes pembaptis sangat luar biasa dan jauh dari apa yang kita pikirkan. Bagaimana mungkin ada seorang yang sedemikian rupa bekerja keras dan berintegritas tapi bukan untuk kesuksesan dirinya sendiri. Bisakah praktek kehidupan Yohanes ini menjadi teladan kita? , atau memang hanya Yohanes saja yang terpanggil menjadi seseorang yang seluruh hidupnya didedikasikan untuk kesuksesan orang lain? Lalu apa yang didapatkan Yohanes?
“Aku berkata kepadamu: Di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak ada seorangpun yang lebih besar dari pada Yohanes” (Lukas 7:28).
Akibat panggilannya yang luar biasa sebagai pembuka jalan, Yohanes kepalanya terpisah dari tubuhnya. Namun Yohanes mendapat pujian yang luar biasa.Yesus mengatakan bahwa : Diantara yang dilahirkan perempuan tidak yang lebih besar dari Yohanes. Pertanyaannya apakah kita juga bisa punya panggilan semulia seperti Yohanes menjadi pembuka jalan bagi kesuksesan orang lain ? Pasti pujian semacam yang diterima Yohanes kita harapkan, tetapi dengan jalan hidup sebagai pembuka jalan yang harus mengorbankan diri seluruhnya, pastilah bukan cita-cita kita. Bagaimana menurut Anda ? (DD)
Questions:
1. Apa maksud panggilan Yohanes sebagai ‘sahabat mempelai?’
2. Bisahkah kita meneladani panggilan Yohanes ? Diskusikan !
Values:
Menjadi jalan bagi kesuksesan orang lain seharusnya menjadi gaya hidup warga kerajaaan.
Kingdom Quotes:
Sukses sesungguhnya adalah mengantarkan orang lain menjadi orang sukses.