AKU MINTA DIMAAFKAN

Bacaan Setahun:
Mzm. 116
Yunus 2-4
Flp. 3

“Tetapi mereka bersama-sama meminta maaf.” Lukas 14:18a

Kalau kita menyadari bahwa hidup ini adalah karena kasih karunia Tuhan semata, maka seharusnya kita memiliki respon yang benar akan keselamatan yang Tuhan berikan dan juga panggilan-Nya. Sampai saat ini pintu anugerah keselamatan dan berkat-berkat-Nya masih terbuka dan tersedia untuk siapa pun yang mau datang memenuhi undangan Tuhan. Yang menjadi persoalan adalah kita memiliki banyak sekali alasan untuk menghindari panggilan Tuhan. Alasan-alasan inilah yang dijadikan senjata oleh iblis untuk menjauhkan orang-orang percaya dari kasih karunia Tuhan. Alasan dan dalih sesungguhnya adalah bentuk dari pelemparan tanggung jawab. Orang yang suka mencari-cari alasan atau dalih adalah orang yang tidak punya rasa tanggung jawab dan sulit untuk bisa dipercaya. Inilah alasan untuk menghindari panggilan Tuhan.
Pertama, karena harta kekayaan. Lukas 14:18, “Tetapi mereka bersama-sama meminta maaf. Yang pertama berkata kepadanya: Aku telah membeli ladang dan aku harus pergi melihatnya; aku minta dimaafkan.” Ladang berbicara tentang harta kekayaan. Banyak orang lebih mengasihi harta kekayaannya daripada mengasihi Tuhan, hatinya melekat kepada harta dan tidak lagi kepada Tuhan. Kita bisa belajar dari pengalaman orang muda yang kaya, yang lebih memilih meninggalkan Yesus daripada harus membagi hartanya kepada orang miskin (Matius 19:16-26).
Kedua, karena pekerjaan. Lukas 14:19, “Yang lain berkata: Aku telah membeli lima pasang lembu kebiri dan aku harus pergi mencobanya; aku minta dimaafkan.” Ini berbicara tentang pekerjaan, karir atau bisnis. Seringkali karena kesibukan kita dalam bekerja, berkarir dan berbisnis, kita tidak punya waktu berdoa dan merenungkan firman Tuhan, jam-jam ibadah biasanya juga kita abaikan. Ketaatan kita kepada Tuhan harus menjadi prioritas utama. Matius 6:33, “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”
Ketiga, karena keluarga. Lukas 14:20, “Yang lain lagi berkata: Aku baru kawin dan karena itu aku tidak dapat datang.” Keluarga adalah orang-orang yang sangat kita kasihi. Suami, isteri dan anak-anak adalah bagian hidup kita. Meski demikian, kita harus tetap menempatkan Tuhan sebagai segala-galanya bagi kita. Matius 10:37, “Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.” (AU)

Questions :
1. Apakah Anda sering menolak panggilan Tuhan? Mengapa?
2. Menurut Anda, mengapa banyak orang berdalih jika berurusan dengan Tuhan?

Values :
Utamakan Dia lebih dari apa pun di dunia ini agar kita berkenan kepada Tuhan.

Jangan banyak dalih ketika Tuhan memanggil Anda, segera respon YA untuk setiap panggilan yang Dia kehendaki dalam hidup Anda.