Bacaan Setahun:
Kej. 47-48
Dan. 8
ALASAN YANG CUKUP UNTUK BERSATU
Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan,karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; Filipi 2:1-3
Suatu hari ada sebuah pemimpin organisasi pelayanan yang memanggil seluruh teamnya dan menceritakan sebuah perumpamaan untuk membangun kualitas team work yang saling melayani.
Suatu hari, di sebuah desa ada dua kakak beradik yang sejak kecil telah ditinggal orang tua mereka karena meninggal akibat sakit. Sang kakak mengambil alih tanggung jawab dan berusaha berjuang agar adiknya bisa tumbuh dengan baik. Sang kakak bahkan rela tidak menikah agar bisa fokus membiayai kehidupan adiknya. Setelah besar sang adik kemudian menikah. Selang beberapa waktu kedua kakak adik yang sudah tidak tinggal di rumah dan desa yang sama, masing-masing mulai berpikir, “Adikku sekarang punya tanggung jawab keluarga tentunya membutuhkan biaya hidup yang lebih besar.” “Aku akan ambil hasil padi dari lumbungku dan akan kumasukkan ke lumbung padinya saat malam hari “, demikian pikiran sang Kakak. Sedangkan sang adik yang tinggal di desa sebelah juga berpikir “Kakakku sudah berbuat banyak dan berkorban banyak, kasihan sekarang ia sendiri berjuang. Aku akan berikan hasil padi dari lumbungku dan kuberikan kepada kakakku.”
Jam 9 malam, dalam kegelapan pedesaan sang kakak mengambil simpanan padi di lumbungnya diletakkan di sebuah gerobak dan secara diam-diam mengantar sendiri karena berpikir, “adikku pasti sudah tidur”, dan kemudian memindahkan padi dari gerobaknya dan memasukkan di lumbung padi sang adik. Jam 12 Malam, di tengah kondisi yang gelap giliran sang Adik yang bangun dan juga mengambil padi di lumbungnya, meletakkan di gerobak dan juga mengantar ke lumbung padi sang kakak secara diam-diam karena juga berpikir kakak pasti sudah tidur.
Esok paginya kedua kakak adik ini tercengang, karena melihat cadangan padi dilumbungnya tidak berkurang meski sudah diambil satu gerobak. Mereka berdua kemudian menyimpulkan mungkin Tuhan memberi rejeki secara ajaib (mujizat) supaya bisa memberi lebih banyak. Jadi mereka berdua kembali miliki pikiran yang sama yaitu menambah kuantitas pemberian mereka. Dan mereka terus terkejut setiap hari karena lumbung padi mereka tetap penuh meski sudah diambil untuk diberikan. Hingga pada suatu hari saat mereka melakukan kebiasaan itu, dan sang adik berangkat lebih awal jam 21.00 sehingga akhirnya mereka bertemu, di batas desa yang ada. Mereka saling berpelukan dan menangis dalam tali kasih yang dalam.
Firman Tuhan yang kita baca saat ini sedang mengajarkan kepada kita, bahwa dasar dari kebersamaan, kesatuan adalah sebuah kasih yang diwujudkan tekad mementingkan kepentingan orang lain. Firman Tuhan bahkan menggambarkan bahwa semua yang dibutuhkan untuk kebersamaan yaitu nasihat, persekutuan kasih, penghiburan, kasih mesra semuanya sudah disediakan Allah di dalam Yesus yang tinggal dalam kita. Pertanyaannya jika lumbung kasih dalam hidup kita sebenarnya sudah penuh, bersediakah kita justru membagikannya kepada orang lain yang membutuhkan. Atau jangan-jangan Anda masih merasa “haus perhatian atau cari perhatian”? Atau Yesus belum ada di hati kita? Anda mengerti? (HA)
Questions :
1. Bagaimana sebaiknya membangun sebuah tim?
2. Mengapa dalam sebuah tim harus saling mementingkan kepentingan bersama? Bila tidak, apa yang akan terjadi?
Values :
Mustahil kesatuan tercapai jika sesama anggota tidak ada saling mengutamakan kepentingan bersama alias sama-sama egois.
Jika kita hanya mementingkan diri sendiri, itu tanda lumbung kasih di hidup kita sedang krisis.