ALLAH TEMPAT PERLINDUNGAN
Bacaan Setahun:
Kis. 4:23-37, Ul. 21-22, Ayub 14
“Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.” (Mazmur 46:2)
Sering kali kita berpikir bahwa setelah kita mengikut Yesus dan menerima Dia sebagai Tuhan dan Juru Selamat, maka kita tidak akan mengalami kesulitan lagi. Pandangan ini adalah pandangan yang salah. Sebuah lirik lagu mengatakan: Tuhan tak pernah janji langit selalu biru, tetapi Dia berjanji selalu menyertai. Tuhan tak pernah janji jalan selalu rata, tetapi Dia berjanji berikan kekuatan.
Apa yang kita harapkan sering kali tidak sesuai dengan fakta yang terjadi di depan kita. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk terus berharap dan melekat kepada Allah, karena kuasa dan kemampuan untuk menghadapi ketidakpastian serta kesengsaraan hidup hanya terdapat pada Allah sebagai penolong di dalam kesesakan. Allah sebagai tempat perlindungan menunjukkan bahwa Allah adalah keamanan sejati kita di tengah-tengah badai kehidupan yang kita hadapi.
Ketika Yusuf menyampaikan mimpinya kepada saudara-saudaranya, bukan kebanggaan yang ia dapatkan atau dukungan keluarga besar agar mimpi itu terwujud. Yusuf justru ditegur oleh ayahnya (Kejadian 37:10). Kata ‘ditegur’ di sini dipakai dari bahasa Ibrani ga’ar, yang artinya dicela, disalahkan, atau ditegur dengan keras. Bahkan, saudara-saudaranya pun semakin iri kepadanya (Kejadian 37:11). Sikap iri hati dari saudara-saudaranya inilah yang akhirnya membawa Yusuf ke dalam sebuah konspirasi untuk menjualnya sebagai budak kepada orang Ismael dan membawanya ke Mesir.
Peristiwa demi peristiwa Yusuf alami, mulai dari dimasukkan ke dalam sumur, dijual sebagai budak kepada orang Ismael, menjadi budak di rumah Potifar, dimasukkan ke dalam penjara, dan dilupakan. Namun, Yusuf tetap memiliki pengharapan kepada Allah. Terbukti dari setiap tanggung jawab yang diberikan kepadanya, ia kerjakan dengan excellent saat berada di rumah Potifar maupun di dalam penjara. Alkitab beberapa kali mencatat bahwa Allah menyertai Yusuf sehingga ia selalu berhasil dalam pekerjaannya (Kejadian 39:2) dan membuatnya menjadi kesayangan bagi kepala penjara (Kejadian 39:21).
Dalam hidup ini, ada perkara-perkara sukar yang sulit dimengerti oleh pikiran kita, seperti halnya apa yang dialami Yusuf. Untuk mencapai mimpinya, diperlukan proses yang begitu panjang. Saat Allah menunjukkan mimpi kepada Yusuf, bukan jalan rata yang harus ia jalani. Proses demi proses harus ia lalui, tetapi karena Yusuf selalu bergantung kepada Allah, ia menerima kasih karunia dan penyertaan-Nya. Yusuf dimampukan melewati peristiwa demi peristiwa dalam hidupnya, sampai akhirnya ia menjadi orang nomor dua di Mesir dan mimpinya terwujud. (RSN)
Questions:
1. Adakah janji Tuhan yang belum terjadi dalam hidup kita? Bagaimana sikap Anda?
2. Bagaimana proses demi proses untuk menuju kepada janji itu? Diskusikan!
Values:
Harapan sering tak sesuai kenyataan, maka tetaplah berharap dan melekat pada Allah, sumber kekuatan menghadapi ketidakpastian hidup.
Kingdom’s Quotes:
Bersama Allah kita dimampukan melewati proses demi proses kehidupan karena Allah adalah keamanan sejati kita di tengah-tengah badai kehidupan yang kita hadapi.