ALLAH YANG CEMBURU

ALLAH YANG CEMBURU 

Bacaan Setahun: 
2 Sam. 1-2 
Ams. 19 

“Sebab TUHAN, Allahmu, adalah api yang menghanguskan, Allah yang cemburu” (Ulangan 4:24).

Mengenal Allah sebagai Allah yang penuh kasih dan memelihara kita sebagai Bapa yang mengasihi anak-anaknya itu adalah fakta yang sangat menyenangkan. Juga mengakui Allah sebagai Gembala kita yang menggendong domba-domba-Nya yang luka dan membawa mereka ke rumput yang hijau dan air yang tenang itu juga sangat menyenangkan. Tetapi bagaimana kalau disebutkan bahwa Allah itu dapat menunjukkan amarah-Nya sebagai api yang menghanguskan? Sebab dikatakan bahwa Dia adalah Allah yang cemburu. Dengan kata lain Dia tidak rela milik-Nya diambil oleh pribadi lain.

Memang, cemburu seringkali dikonotasikan negatif, sebab mengandung makna negatif. Kata ini seringkali disematkan pada suami atau istri yang melakukan tindakan negatif ketika melihat pasangannya berjalan dengan orang lain. Dan ketika kata ini dikenakan pada Allah yang baik, maka akan timbul kebingungan. Katanya penuh kasih? Kok cemburu? Dan bagi orang Kristen, kesan negatif tersebut semakin mengental karena ada ayat yang mengatakan bahwa “kasih itu tidak cemburu” (1 Kor. 13:4). Namun jika disebutkan Allah yang cemburu maka ini adalah tindakan yang benar. Sebab umat-Nya telah mengikatkan diri dalam sebuah perjanjian.

Seharusnya masing-masing berkomitmen untuk menjalankan tanggung-jawab. Dan cemburu itu merupakan bukti kepemilikan yang tidak dapat digantikan dengan yang lainnya. Allah memiliki umat-Nya supaya umat-Nya menikmati kebaikan dan anugerah Tuhan senantiasa. Dan kecemburun juga merupakan ekspresi kasih yang dalam. Dia begitu menginginkan kita. Dia akan melakukan apapun untuk mendapatkan kita. Dia sangat bersemangat (zealous) terhadap kita. Kecemburuan-Nya menggambarkan keseriusan-Nya dalam mengasihi kita. Dalam perjalanan keintiman antara Allah dan umat-Nya, nyatanya bangsa Israel sering berlaku tidak setia dengan melakukan perzinahan dengan bangsa-bangsa asing. Mereka menjadi penyembah berhala dan itu sangat menyakitkan hati Allah.
Pantaslah jika Allah cemburu yang kudus karena Dia tidak ingin bangsa Israel ditimpa malapetaka dan binasa!

Kita harus melihat Allah tidak hanya pada sisi yang penuh dengan kasih tetapi juga sisi keadilan-Nya dan tuntutan-Nya kepada umat-Nya. Sebab sebagai Allah yang cemburu yang menuntut kesetiaan umat-Nya juga disebutkan bahwa Dia adalah api yang menghanguskan. Berarti ada resiko bagi setiap penolakan terhadap kasih-Nya. Termasuk risiko menolak uluran tanganNya. Setiap penolakan ini akan berhadapan dengan Allah sebagai api yang menghanguskan. Semoga kita dapat menentukan pilihan dengan benar supaya jangan berhadapan dengan Allah sebagai api yang menghanguskan. (DH)

Questions:
1. Mengapa Allah cemburu?
2. Adakah contoh dalam hidup saya yang membuat Allah dapat cemburu?

Values:
Kecemburuan Allah adalah ekspresi kekudusan dan kasih-Nya kepada kita.

Kingdom Quote:
Allah yang mengasihi adalah Allah yang cemburu karena Dia tidak ingin umat-Nya binasa.