ANJING-ANJING PELAHAP

ANJING-ANJING PELAHAP 

Bacaan Setahun: 
Yes. 23-24 , Luk. 6 , Mzm. 112 

“Anjing-anjing pelahap, yang tidak tahu kenyang. Dan orang-orang itulah gembalagembala, yang tidak dapat mengerti! Mereka semua mengambil jalannya sendiri, masing-masing mengejar laba, tiada yang terkecuali.” (Yesaya 56:11)

Anjing adalah binatang cerdik dan lucu. Anjing sering dipakai untuk membantu manusia sebagai pelacak karena penciumannya yang tajam. Anjing juga digunakan sebagai penolong para gembala. Namun, jika kita pelajari Alkitab dalam Perjanjian Baru, bangsa Ibrani diibaratkan sebagai domba, sedangkan bangsa asing, yaitu bangsa selain bangsa Ibrani, diibaratkan sebagai anjing. Itulah sebabnya Yesus pernah menjawab pertanyaan perempuan Kanaan dengan mengatakan bahwa pelayanannya saat itu ditujukan untuk domba atau orang Ibrani, bukan untuk anjing atau orang non-Ibrani.

“Tetapi Yesus menjawab: ‘Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.’ Kata perempuan itu: ‘Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.’ Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: ‘Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki.’ Dan seketika itu juga anaknya sembuh.” (Matius 15:26-28)

Lalu, apa arti anjing pelahap dalam judul renungan kita? Saat masa Nabi Yesaya di Perjanjian Lama, para pemimpin Ibrani disebut gembala, dan rakyatnya disebut domba. Namun, ketika para pemimpin atau para gembala ini korup dan serakah, yaitu tidak menjalankan fungsinya sebagai mestinya seorang pemimpin yang layaknya seorang gembala, maka Nabi Yesaya menjuluki mereka sebagai anjing-anjing pelahap. Bahkan bukan hanya para pemimpin, tetapi para Nabi dalam Kitab Yehezkial, ketika mereka tidak melakukan fungsinya dan tidak menyampaikan suara Tuhan tetapi menyampaikan suara hatinya sendiri, maka mereka juga dinamai ‘anjing hutan di tengah reruntuhan’

“Beginilah firman Tuhan ALLAH: “Celakalah nabi-nabi yang bebal yang mengikuti bisikan hatinya sendiri dan yang tidak melihat sesuatu penglihatan. Seperti anjing hutan di tengah-tengah reruntuhan, begitulah nabi-nabimu, hai Israel!” (Yehezkial 13:3-4)

Pelajaran bagi kita sebagai pemimpin adalah apakah kita sudah melakukan tugas sebagaimana mestinya, yaitu berkorban bagi orang-orang yang kita pimpin, atau justru kita memanfaatkan orang-orang yang kita pimpin. Sebagai pemimpin, tugas kita tidaklah mudah; kita harus menjadi pemimpin yang siap berkorban. Jangan sampai kita menjadi pemimpin egois yang berpikir bagaimana memanfaatkan orang yang kita pimpin atau berpikir apa yang bisa menguntungkan diri kita sendiri. Jika perilaku kita demikian, kita bukan lagi dikatakan pemimpin yang baik atau gembala yang baik, tetapi anjing-anjing pelahap yang tidak tahu kenyang. (DD)

Questions:
1. Siapa saja yang disebut anjing?
2. Mengapa para pemimpin bisa disebut anjinganjing pelahap?

Values:
Sebagai warga Kerajaan, kita seharusnya menjadi pemimpin seperti Kristus yang siap berkorban bagi orang yang kita pimpin.

Kingdom’s Quotes:
Sebutan anjing bagi pemimpin adalah metafora agar seorang pemimpin tidak menjadi pemimpin yang memanfaatkan orang yang ia pimpin.