Garam yang termahal di dunia saat ini bernama Jugyeom Salt yang diproduksi di Korea. Garam ini menjadi mahal karena dibakar pada suhu 800 derajat Celcius lalu ditumbuk. Proses ini dilakukan berulang-ulang selama sembilan kali, lalu yang ke sepuluh pada suhu 1000 derajat Celcius sampai didapatkan garam yang murni. Tuhan menyebut kita sebagai garam dunia, Ia ingin agar kita menjadi garam yang murni dan dewasa, maka Tuhan akan izinkan proses api pemurnian yang berulang-ulang dalam hidup kita. Ini dilakukan agar kita menjadi garam yang mempunyai nilai yang tinggi.
Salah satu tokoh Alkitab yang termasuk dalam ‘A Few Good Men’ adalah Nehemia. Nehemia adalah ‘garam’ yang mempengaruhi lingkungannya, baik saat berada di Babel, maupun saat ia pulang ke Yerusalem. Nehemia memiliki arti dihibur oleh Tuhan, karena itu ia bisa menjadi alat Tuhan untuk menghibur orang lain. Kita akan belajar dari Nehemia dengan menggunakan akronim SALT, yaitu Serve, Arrange, Lean on God, Transforming.
SERVE
Nehemia adalah juru minuman raja, yang adalah salah satu level tertinggi dalam pemerintahan di Babel, karena ia diberi kepercayaan untuk mencicipi minuman yang akan diminum raja. Di kitab Nehemia 1:1-11 dikisahkan bahwa Nehemia mendapat panggilan untuk melayani bangsanya. Ini berarti ia harus pulang ke Yerusalem dan menjadi imam bagi bangsanya. Kerinduan untuk melayani bangsanya membuatnya menangis. Pulang ke Yerusalem bukanlah perjalanan yang mudah karena perlu waktu 1 bulan menaiki unta dari puri Susan ke Yudea yang berjarak lebih kurang 1500 km.
ARRANGE
Nehemia adalah orang yang terbiasa merencanakan sesuatu, karena setiap hari di waktu pagi, siang dan malam ia harus mempersiapkan hidangan bagi raja. Selain merencanakan, ia juga terbiasa berdoa memohon kreativitas dan tuntunan Tuhan dalam pekerjaannya.
Pada bulan Nisan tahun kedua puluh pemerintahan raja Artahsasta, ketika menjadi tugasku untuk menyediakan anggur, aku mengangkat anggur dan menyampaikannya kepada raja. Karena aku kelihatan sedih, yang memang belum pernah terjadi di hadapan raja… Lalu kata raja kepadaku: “Jadi, apa yang kauinginkan?” Maka aku berdoa kepada Allah semesta langit, kemudian jawabku kepada raja: “Jika raja menganggap baik dan berkenan kepada hambamu ini, utuslah aku ke Yehuda, ke kota pekuburan nenek moyangku, supaya aku membangunnya kembali.” (Nehemia 2: 1 & 4, 5)
Pada bulan Nisan (April) Nehemia mendapat kesempatan mengutarakan keinginannya kepada raja. Karena ia seorang yang selalu berdoa dan hubungannya sangat dekat dengan Allah, maka ketika raja bertanya kepadanya, seketika itu juga ia berdoa kepada Allah sehingga ia diberi hikmat untuk menyampaikan harapannya kepada raja. Allah membuat raja Artahsasta mengabulkan keinginannya, bahkan menyediakan semua logistik yang diperlukan oleh Nehemia.
LEAN ON GOD
Lalu berkatalah Tobia, orang Amon itu, yang ada di dekatnya: “Sekalipun mereka membangun kembali, kalau seekor anjing hutan meloncat dan menyentuhnya, robohlah tembok batu mereka.” Ya, Allah kami, dengarlah bagaimana kami dihina. Balikkanlah cercaan mereka menimpa kepala mereka sendiri dan serahkanlah mereka menjadi jarahan di tanah tempat tawanan. (Nehemia 4:3-4)
Ketika didengar musuh kami, bahwa rencana mereka sudah kami ketahui dan bahwa Allah telah menggagalkannya, maka dapatlah kami semua kembali ke tembok, masing-masing ke pekerjaannya. (Nehemia 4:15)
Nehemia memiliki kedekatan yang luar biasa dengan Allah. Ini membuat seruan doanya dijawab, dan rencana musuh digagalkan oleh Allah. Untuk bisa mengenal atau melekat dengan Allah (ginosko) maka kita harus membaca Firman Allah setiap hari. Ketika kita hidup dekat dengan-Nya, di saat kita berseru maka Tuhan akan menjawab dan meluputkan dari kesesakan. (Mazmur 91:15).
TRANSFORMING
Maka selesailah tembok itu pada tanggal dua puluh lima bulan Elul, dalam waktu lima puluh dua hari. Ketika semua musuh kami mendengar hal itu, takutlah semua bangsa sekeliling kami. Mereka sangat kehilangan muka dan menjadi sadar, bahwa pekerjaan itu dilaksanakan dengan bantuan Allah kami. (Nehemia 6:15-16).
Tembok yang dibangun oleh Nehemia bersama orang-orang Yahudi selesai di bulan Elul (Oktober) dalam waktu 52 hari. Tembok Yerusalem panjangnya lebih kurang 4 kilometer. Berarti dalam satu hari mereka menyelesaikan sepanjang 77 meter. Tembok itu tingginya 12 meter dan tebalnya 2,5 sampai 3 meter. Tembok setebal dan setinggi itu hanya bisa diselesaikan dengan pertolongan Tuhan.
Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. (Markus 10:45)
Nehemia adalah gambaran dari Tuhan Yesus, yang datang untuk melayani dan memberikan hidup-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang. (Markus 10:45). Kita adalah garam dunia, keberadaan kita bukan untuk diri kita sendiri, tapi untuk melayani dan menjadi berkat bagi orang lain. Amin. (VW)