Authorized Power | Pdt. Timotius Arifin Tedjasukmana

(1) Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. (2)  Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; (3) dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. (4)  Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
(Kisah ParaRasul 2:1-4)

Kita memerlukan pengurapan dari Roh Kudus, agar hidup kita bisa dipakai Tuhan sebagai alat  untuk menyatakan kuasa dan mujizat-mujizat-Nya. Ayat ini juga berbicara tentang pentingnya orang percaya berkumpul dalam kesatuan hati, karena di mana ada kesatuan hati, maka di situlah Tuhan mencurahkan berkat-berkat-Nya. Ketika Roh Kudus dicurahkan, sumber otoritas kita berasal dari langit (dari sorga), dan bukan berasal dari denominasi, dari manusia, atau dari sumber lain. Lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing menunjukkan bahwa karunia yang diterima setiap orang berbeda-beda, karena itu kita saling membutuhkan dan saling melengkapi satu dengan yang lain. Api berbicara tentang kuasa, tetapi api juga berbicara tentang memurnikan. Roh Kudus bekerja untuk membuang hal yang sia-sia dalam hidup kita.

Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. (Kisah Para Rasul 2:4)

Untuk dipenuhi oleh Roh Kudus, maka yang perlu kita lakukan hanyalah menerima. Roh Kudus bukanlah sesuatu, tetapi satu Pribadi. (Holy Spirit is not something, but Someone).

Tuhan bekerja di dalam waktu ‘kairos’ dan ‘kronos’.
Ada 7 pesta orang Yahudi yang menunjuk kepada karya-karya Kristus:

  1. Passover — Crucifixion of Jesus (Paskah – Penyaliban Yesus)
  2. Unleavened Bread — Burial of Jesus (Roti tak beragi – Penguburan Yesus)
  3. First Fruits — Resurrection of Jesus (Buah Sulung – Kebangkitan Yesus)
  4. Feast of Weeks or Pentecost — Coming of The Holy Spirit (Hari Raya Penuaian – Pencurahan Roh Kudus)
  5. Feast of Trumpets — Rapture & Resurrection of Believers (Peniupan Serunai – Pengangkatan dan Kebangkitan orang percaya)
  6. Day of Atonement — Second Coming of Jesus (Hari Pendamaian – Kedatangan Yesus yang kedua kali)
  7. Feast of Tabernacles — Messianic of Kingdom Age (Pesta Ponduk Daun – Masa Pemerintahan Kerajaan Allah)

Ada tiga hal penting dari 7 poin di  atas:

  1. Passover atau ‘Pesakh’, artinya ditebus melalui kematian Kristus, turut ‘dikubur’ bersama Kristus, yaitu dibaptis dalam air.
  2. ‘Pentecost’ adalah masa penuaian dan pencurahan Roh kudus, artinya dibaptis oleh Roh Kudus.
  3. ‘Trumpets’, artinya dibangkitkan untuk memerintah bersama Yesus.

Tetapi itulah yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoel: Akan terjadi pada hari-hari terakhir – demikianlah firman Allah – bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi. (Kisah Para Rasul 2:16-17).

Kitab Yoel ditulis tahun 700 SM, di mana saat itu orang hanya berperang dengan tombak, lembing atau panah, dan belum ada mesiu yang digunakan pada senapan atau meriam seperti saat ini. Namun Nabi Yoel sudah melihat peperangan di masa depan yang ditandai dengan darah, api dan gumpalan-gumpalan asap, dan ia telah melihat pencurahan Roh kudus  di hari-hari terakhir.

Ciri-ciri masa pencurahan Roh Kudus di hari-hari terakhir adalah:

Sesungguhnya, seorang raja akan memerintah menurut kebenaran, dan pemimpin-pemimpin akan memimpin menurut keadilan. Dan mereka masing-masing akan seperti tempat perteduhan terhadap angin dan tempat perlindungan terhadap angin ribut, seperti aliran-aliran air di tempat kering, seperti naungan batu yang besar, di tanah yang tandus.   Mata orang-orang yang melihat tidak lagi akan tertutup, dan telinga orang-orang yang mendengar akan memperhatikan. (Yesaya 32:2,3)

Sang Mesias akan menyatakan kebenaran. Para pengikut-Nya melalui kuasa Roh Kudus akan menjadi pemimpin-pemimpin yang memimpin dengan kebenaran dan keadilan. Para pemimpin ini akan men-transformasi masyarakat, sehingga tempat-tempat yang tadinya gersang dan tandus diubah menjadi tempat yang penuh berkat. Tanda lain sebagai hasil dari pencurahan dan dipenuhi Roh Kudus adalah mata rohani umat manusia akan terbuka.

Bagaimana kita bisa mengalami hal tersebut? Satu-satunya cara adalah menerima pencurahan Roh Kudus dalam hidup kita.

Sampai dicurahkan kepada kita Roh dari atas: Maka padang gurun akan menjadi kebun buah-buahan, dan kebun buah-buahan itu akan dianggap hutan. Di padang gurun selalu akan berlaku keadilan dan di kebun buah-buahan akan tetap ada kebenaran. Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.
(Yesaya 32:15-17)

Salah satu tanda adanya buah dalam hidup kita adalah ada banyak orang yang datang kepada kita. Saat dipenuhi Roh Kudus, maka kita akan berbuah manis, hidup menjadi berkat bagi sesama, tetapi juga ada resiko  ‘diketapel’  banyak orang, yaitu menjadi sasaran kritik, fitnah dan sebagainya.

Periksalah hidup kita, apakah seperti kebun buah-buahan atau seperti padang belantara?

Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya. (Yesaya 32:17)

Ayat di atas dalam bahasa Inggrisnya  The work of righteousnes…’. Artinya damai sejahtera, ketenangan dan ketentraman adalah hasil karya Roh Kudus atau Roh Kebenaran.

Bagaimana Roh Kudus mentransformasi dan memenuhi hidup kita:

  • Roh Kudus adalah kekuatan untuk hidup kudus.
  • Roh Kudus adalah kekuatan untuk hidup benar.
  • Roh Kudus adalah kekuatan untuk hidup dengan kuasa.
  • Roh Kudus adalah kekuatan untuk hidup berkemenangan.

Bangsaku akan diam di tempat yang damai, di tempat tinggal yang tenteram di tempat peristirahatan yang aman. (Yesaya 32:18)

Pencurahan Roh Kudus akan memampukan kita untuk hidup benar, dan hidup benar akan menghasilkan damai sejahtera. Selama hidup di dunia ini, seharusnya kita selalu berada dalam kondisi ‘beristirahat dalam damai’, bukan sekedar menjadi sebuah tulisan di batu nisan di saat kita telah mati. Untuk itulah maka kita memerlukan baptisan Roh Kudus. Amin. (VW)