AYAT-AYAT FAVORIT

AYAT-AYAT FAVORIT 

Bacaan Setahun: 
2 Taw. 19-20, Mzm. 48,  Zakh. 4-5 

“Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.” (Kolose 2:8)

Beberapa waktu yang lalu, saya berjumpa dengan seorang rekan hamba Tuhan yang sedang mengusahakan sesuatu yang berpotensi keuntungan. Dan dengan bergurau saya mengutip Matius 6:19 perihal larangan mengumpulkan harta di bumi. Spontan dia menjawab dengan mengutip ayat dari Kejadian 1:28 perihal berkembang biak, menguasai dan menaklukkan bumi. Intinya dia mengatakannya sebagai counter terhadap ayat yang saya kutip. Jadi dari contoh ini ternyata ayat-ayat yang ada di alkitab, bisa saja ditafsirkan dan dipakai sesuai pemahaman dan kepentingan pribadi. Masalahnya, ada banyak ayat yang kalau salah penafsiran maka akan muncul perbedaan-perbedaan bahkan pertentangan di antara para penafsir tersebut. Masing-masing merasa paling benar sesuai dengan kepentingan masing-masing individu sehingga tidak jarang menjadi permusuhan karena adanya penafsiran dan sudut pandang yang berbeda.

Memang pada dasarnya setiap orang punya kepentingan dan kebutuhan. Untuk itu perlu ada solusi, dan harapan paling mudah adalah kepada Tuhan. Karena alkitab dianggap sebagai firman Tuhan, maka dicarilah ayat-ayat yang sesuai dengan keinginan tetapi karena konteksnya berbeda maka dipakailah penafsiran. Lalu muncullah ayat-ayat favorit yang tentu saja sesuai keinginan yang memberikan harapan. Dengan demikian terlihat inkonsistensi di kalangan orang-orang Kristen, mereka menganggap Alkitab adalah firman Tuhan, tetapi banyak ayat yang diabaikan dan tidak difavoritkan. Ayat-ayat seperti menyangkal diri, pikul salib, menyerahkan harta termasuk nyawa, diabaikan dan seolah-olah tidak ada.

Lalu sekarang yang menjadi pertanyaan, apakah acuan yang dipakai dalam memaknai ayat-ayat yang ada dalam Alkitab? Ayat-ayat mana yang harus ditaati?

Dalam hal inilah kita harus paham bahwa alkitab khususnya Perjanjian Baru adalah kumpulan kesaksian hidup para penulis bersama dengan sang Firman yaitu Kristus sendiri. Kristus yang sama, tetapi dialami dengan cara yang berbeda kepada masing-masing penulis. Pengalaman Paulus berbeda dengan Petrus dan berbeda dengan Yohanes dan lain-lain. Masalahnya ketika kita tidak paham, lalu main comot ayat sesuai keinginan dan menjadi agamawi sekedar menghapal ayat tanpa mengalami apapun. Dari ayat Kolose 2:8 menurut Paulus, ketaatan kita bukan pada ajaran berupa teori tetapi tidak menurut Kristus. Ketaatan kita adalah pada pribadi Kristus sendiri yang artinya, ada hubungan pribadi, ada pengenalan kepada Kristus sehingga sekalipun kita dituntun kepada ayat-ayat yang tidak favorit tidak menjadi masalah.

Oleh karena itu, marilah kita bertumbuh dalam pengenalan kepada Kristus sehingga kita tidak lagi diombang-ambingkan oleh berbagai macam pengajaran yang tidak jelas. Halleluyah. (LS)

Questions:
1. Apakah ada ayat-ayat favorit anda, dan apakah ada pengalaman bersama ayat itu?
2. Anda memfavoritkan ayat-ayat tertentu karena tuntunan Tuhan sendiri, ataukah karena pilihan sendiri?)

Values:
Ketaatan kita adalah pada pribadi Kristus sendiri yang artinya, ada hubungan pribadi, ada pengenalan kepada Kristus.

Kingdom’s Quotes:
Kebenaran menghidupkan, pembenaran mematikan.