BAGI DIALAH SEGALA KEMULIAAN

Bacaan Setahun: 
Za. 4-5 
Mrk. 9 

BAGI DIALAH SEGALA KEMULIAAN 

“Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya” (Roma 11:36).

Adalah kecenderungan manusia jika ia berjaya membanggakan jerih payah dan kehebatannya. Mereka biasanya berkata “kalau bukan karena kehebatanku tak mungkin perusahaan ini berjaya.” Dalam masa jaya seseorang lupa bahwa Tuhan berperan didalam segala usahanya. Namun bilamana karier ataupun usahanya merosot apapun sebabnya, mereka mulai mengeluh dan menyalahkan Tuhan. Marilah kita belajar melihat dalam perspektif yang lebih luas. Seperti perkataan Firman Tuhan pada bacaan di atas, kita diajak mempunyai perspektif berpikir, bahwa Allah sumber segala sesuatu, dan Allah berdaulat atas hidup kita sehingga apapun yang kita usahakan seharusnya kita lakukan untuk kemuliaan-Nya. Jadi hasil bukanlah fokus utamanya, berhasil ataupun tidak, namun semuanya untuk kemuliaan Allah. Tentu saja kita harus melakukan dengan giat, baik, dan benar, apapun hasilnya.

Ada sebuah cerita nyata yaitu cerita tentang seorang anak kecil yang mengikuti pertandingan menggambar. Sebelum pertandingan dimulai ia berdoa terlebih dahulu. Di luar dugaan ia menang dan menjadi juara. Ketika memberikan hadiah, seorang gurunya berkata, “Saya melihat kamu telah berdoa supaya menang dan doamu terkabul.” Anak kecil ini menjawab, “Ibu Guru, tadi saya berdoa bukan supaya menang, tetapi supaya saya tidak menangis kalau saya kalah.” Anak kecil ini mempunyai perspektif berpikir yang lebih tinggi dibanding umumnya orang dewasa. Doa anak ini menggambarkan bahwa ia mengerti kedaulatan Tuhan, doa tulus yang percaya seratus persen kepada Tuhan apapun hasilnya tanpa mendikte Tuhan. Doanya bukan doa egois seperti umumnya doa kita orang dewasa. Saya yakin saat ia menang, ia tidak menjadi sombong, tetapi ia bisa berkata terima Kasih Tuhan, ini semua karena Tuhan.

Kepada bangsa Israel Musa mengingatkan, sebelum mereka masuk ke tanah perjanjian. Sebuah nasehat untuk selalu ingat kepada penyertaan Tuhan saat berjaya. Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini. Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan (Ulangan 8:17-18). Pesan ini diberikan karena Tuhan tahu manusia cenderung mudah mentuhankan keberhasilan, kejayaan dan kekayaannya.

Secara praktek anda bisa saja tetap beribadah dan berdoa kepada Tuhan, tetapi secara hati nurani, kekayaan dan kejayaan telah membuat Anda dan saya bisa menjadi sombong dan melupakan Tuhan. Anda cenderung berpusat pada diri sendiri, Ingat sebagai orang Kristen Anda telah mati bagi kepentingan diri sendiri, sehingga hanya bagi Dialah segala kemuliaan selama- plamanya. (DD)

Questions:
1. Menurut Anda apakah keberhasilan Anda karena usaha semata Anda?
2. Apakah Anda bergantung sepenuhnya kepada Tuhan?

Values:
Warga kerajaan sejati sadar bahwa hidupnya 100 persen tergantung kepada kemurahan Sang Raja.

Kingdom Wisdom
Kesadaran bahwa Tuhan ada, selanjutnya harus dikembangkan dengan kesadaran bahwa Tuhan berperan penuh dalam hidup kita.