BANGKIT DARI TITIK TERENDAH

BANGKIT DARI TITIK TERENDAH 

Bacaan Setahun:

Kis. 10:1-33, Yos. 7-8, Ayub 24

“Sebab TUHAN, Allahmu, memberkati engkau dalam segala pekerjaan tanganmu. Ia memperhatikan perjalananmu melalui padang gurun yang besar ini; keempat puluh tahun ini TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, dan engkau tidak kekurangan apa pun” (Ulangan 2:7)

Hidup tidak selalu mudah. Ada saat-saat ketika kita menghadapi tantangan berat, kehilangan harapan, dan merasa seolah segalanya berjalan di luar kendali. Ketika keadaan baik, kita sering kali merasa kuat dan mampu mengandalkan diri sendiri. Namun, ketika badai kehidupan datang, seolah pada posisi titik terendah kehidupan, banyak yang menyerah, berputus asa, bahkan menyalahkan Tuhan.

Padahal, titik terendah bukanlah akhir, melainkan bagian dari proses untuk mendewasakan iman, menguatkan karakter, dan memperbaiki hubungan kita dengan Tuhan serta sesama. Seperti tertulis dalam Yeremia 29:11, Tuhan memiliki rancangan damai sejahtera bagi kita, bukan rancangan kecelakaan. Ia ingin kita menjadi pribadi yang kuat, tangguh, dan tidak mudah goyah.

Seorang atlet angkat besi tidak akan menjadi kuat tanpa latihan mengangkat beban setiap hari. Begitu pula dengan hidup. Ketahanan tidak terbentuk dari kenyamanan, tetapi dari keberanian menghadapi tantangan. Semakin kita diuji, semakin besar kesempatan kita untuk bertumbuh. Percayalah, Tuhan tidak pernah memberikan beban di luar batas kemampuan kita. Karena itu, jangan larut dalam keterpurukan. Tuhan tidak menghendaki kita pasrah tanpa usaha. Ia memberkati setiap kerja keras dan usaha yang kita lakukan dengan hati yang benar. Jika kita sedang berada dalam jalur yang salah, inilah saatnya untuk berubah dan kembali kepada-Nya.

Joe Hartanto, seorang pengusaha Indonesia, berkata, “Jadilah seperti bola yang semakin tinggi memantul ketika dibanting ke bawah.” Setiap kesulitan seharusnya membuat kita bangkit lebih kuat, bukan hancur berkeping-keping. Bahkan Yesus pernah mengalami “titik terendah”—disalibkan dan mati—tetapi Ia bangkit untuk membawa kemenangan.

Setiap tantangan dalam hidup bukanlah hukuman, tetapi bagian dari rencana Tuhan untuk membentuk kita menjadi pribadi yang lebih kuat. Jangan menyerah atau terpuruk dalam keputusasaan. Percayalah, Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap proses. Dengan iman dan ketekunan, kita akan bangkit dan menjadi pemenang dalam segala hal. Tetap percaya, tetap berjuang, dan tetap melangkah! (AS)

Questions:

1. Bagaimana cara kita tetap percaya dan bangkit saat menghadapi titik terendah dalam hidup?
2. Mengapa penting untuk melihat tantangan sebagai proses pertumbuhan iman, bukan sebagai hukuman? Diskusikan!

Values:

Seperti bola, memantullah lebih tinggi dari titik terendahmu.

Kingdom’s Quotes:

Titik terendah bukan akhir, tetapi awal dari kebangkitan. Semakin kuat diuji, semakin tinggi kita akan bangkit.