Bacaan Setahun:
Yer. 38-39
Ibr. 12
BATU KECIL
”Lalu Daud memasukkan tangannya dalam kantungnya, diambilnyalah sebuah batu dari dalamnya, diumbannya, maka kenalah dahi orang Filistin itu, sehingga batu itu terbenam ke dalam dahinya, dan terjerumuslah ia dengan mukanya ke tanah. Demikianlah Daud mengalahkan orang Filistin itu dengan umban dan batu; ia mengalahkan orang Filistin itu dan membunuhnya, tanpa pedang di tangan.” 1 Samuel 17:49-50
Baru-baru ini, saya mengalami sebuah pengalaman tidak enak dengan salah satu distributor minuman ringan. Sebabnya sepele saja, rupanya bagian pengiriman distributor itu mengabaikan info waktu pengiriman dan menyuruh konsumen menebak-nebak sendiri kapan mereka akan mengirimnya.
Mungkin, dari pihak pegawainya sendiri meremehkan kalimat, “Kirim besok, ya, Bu.” Karena menganggap itu tidak penting. Padahal, dari hal kecil tersebut, saya jadi menunggu seharian tanpa mendapatkan apa-apa. Lalu esoknya, pas saya ada jadwal lain, mereka menelepon dengan gaya mendesak, menyuruh saya mengambil kiriman minuman ke depan gang. Kejadian ini pun ternyata bukan hanya satu-satunya. Teman saya yang merupakan catering dan event organizer juga diperlakukan secara sama. Intinya, bagi mereka masalah waktu itu terlalu kecil dan sepele, walaupun bagi konsumen, itu jadi merugikan.
Sebagai anak-anak Tuhan, kita tidak boleh lupa kalau Tuhan juga pernah berfirman “setialah terhadap perkara kecil dan engkau akan dipercayakan perkara besar.” Tak jarang, orang yang besar dan hebat bukan jatuh karena batu yang besar, melainkan karena tersandung oleh batu yang kecil.
Dalam kisah alkitab pun, Goliath yang mulanya sangat perkasa dan ditakuti oleh orang Israel bukan mati oleh pedang atau tombak, melainkan oleh batu kecil yang diambil Daud dari sungai. Raksasa yang mulanya tidak terkalahkan itu juga bukannya jatuh di tangan kesatria jagoan, akan tetapi jatuh di tangan anak gembala yang mulanya dia remehkan.
Oleh karena itu, dalam hal pekerjaan dan pelayanan, hendaknya kita sebagai anak-anak Tuhan tidak mengabaikan satu perkara kecil pun. Bagi kita, mungkin hal itu terlihat sepele, remeh, dan tidak penting. Akan tetapi, bagi orang lain, hal yang sama bisa sangat berarti dalam kehidupan mereka. Begitu pun kita sebaiknya jangan menganggap orang lain lebih rendah dari kita. Bisa jadi, kita malah belajar banyak dari mereka yang kita rendahkan itu. Bukankah Tuhan juga sering memakai orang yang dianggap rendah dan kecil oleh dunia? (PF)
Questions:
1. Mengapa kita tidak boleh meremehkan hal kecil?
2. Bagaimana Tuhan memandang hal-hal kecil?
Values:
“Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.” Lukas 16:10
Kingdom Quote:
Small thing does matter – Anonim.