BECOMING A PEACEMAKER

BECOMING A PEACEMAKER 

Bacaan Setahun:
Matius 24:1-31, Bilangan 25-27, Kidung Agung. 6:4-8:4

“Betapa bahagianya orang yang mengusahakan perdamaian, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.” (Matius 5:9 – AMD)

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menghadapi situasi yang berpotensi menimbulkan konflik, baik dalam keluarga, lingkungan kerja, maupun gereja. Namun, Tuhan memanggil kita untuk menjadi peacemaker atau pembawa damai. Kata Yunani eirēnopoios berarti “orang yang mengusahakan perdamaian.” Ini bukan hanya tentang menghindari konflik, tetapi juga secara aktif menciptakan perdamaian di mana pun kita berada. Mari kita belajar tiga hal tentang Becoming A Peacemaker.

PertamaPeacemaker adalah orang yang mengusahakan perdamaian. Menjadi pembawa damai bukan berarti tidak pernah mengalami perbedaan pendapat atau konflik sama sekali, tetapi kita dipanggil untuk berusaha mendamaikan orang lain dengan kasih dan kebijaksanaan. Roma 12:18 mengajarkan dan menasihatkan, “Usahakanlah hidup dalam perdamaian dengan semua orang, sejauh itu bergantung padamu.” Perdamaian harus menjadi salah satu tujuan kita dalam membangun hubungan, sebab pertengkaran yang tak terselesaikan menghasilkan kebencian dan perpecahan. Kita harus bersedia memberi kesempatan, mengampuni, belajar memahami sudut pandang orang lain, dan mencari solusi yang membangun, bukan menghancurkan. Apa pun masalah yang kita hadapi, pasti ada solusinya di dalam hikmat Tuhan. Sudahkah kita menjadi seorang peacemaker di tengah komunitas kita?

KeduaPeacemaker memancarkan karakter Kristus. Yesus merupakan teladan utama sebagai peacemaker. Dia datang untuk mendamaikan manusia dengan Allah dan mengajarkan kita untuk hidup dalam kasih dan kerendahan hati. Yesus sendiri mengundang kita yang sedang letih lesu dan berbeban berat karena menghadapi berbagai masalah untuk datang kepada-Nya dan belajar dari-Nya (Matius 11:28-30). Yesus selalu menyediakan solusi terbaik bagi setiap pribadi yang mau percaya kepada-Nya dan mengandalkan-Nya. Sebagai anak-anak Allah, kita dipanggil untuk mencerminkan karakter Kristus dengan membawa damai dalam setiap interaksi kita (Kolose 3:15). Apakah karakter Kristus terlihat dalam kehidupan kita?

KetigaPeacemaker akan diberkati dan disebut anak-anak Allah. Tuhan berjanji bahwa mereka yang mengusahakan perdamaian akan disebut anak-anak Allah. Sadarkah kita bahwa menjadi anak-anak Allah merupakan kehormatan besar? Hidup dalam perdamaian bukan sekadar mimpi di siang bolong. Hidup dalam perdamaian merupakan rencana Tuhan dalam kehidupan kita. Hidup dalam perdamaian bukan hanya membawa berkat Tuhan dan kebahagiaan bagi diri kita sendiri, tetapi juga menjadi kesaksian bagi dunia bahwa kita adalah milik Kristus. Oleh sebab itu, mari kita menjadi pembawa damai di mana pun kita berada, karena di dalam perdamaian, kasih Tuhan dinyatakan dan berkat-Nya tercurah! Amin! (DW)

Questions:
1. Apakah anda sadar bahwa Tuhan memilih dan memanggil anda sebagai peacemaker?
2. Bagaimana cara memiliki kehidupan sebagai peacemaker

Values:
Seorang Warga Kerajaan Allah adalah pribadi yang mau meneladani kehidupan Yesus Kristus sebagai Peacemaker.

Kingdom’s Quotes:
Seorang peacemaker membawa Kerajaan Allah hadir di tengah komunitas di mana ia berada.