Berbahagia dan Diberkati | Pdt. Thomas Tanudharma

Nyanyian ziarah. Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu! Isterimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu! Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan TUHAN. Kiranya TUHAN memberkati engkau dari Sion, supaya engkau melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu, dan melihat anak-anak dari anak-anakmu! Damai sejahtera atas Israel!
(Mazmur 128:1-6)

Sebelum menciptakan manusia, Tuhan telah mempersiapkan taman Eden. Tuhan merencanakan agar manusia dalam kehidupan rumah tangganya senantiasa berbahagia dan diberkati, namun kejatuhan manusia ke dalam dosa membuat manusia gagal masuk dalam rencana tersebut.

Bagaimana mewujudkan rencana Tuhan agar rumah tangga berbahagia dan diberkati?

Menjadi pribadi yang bersyukur dan bersabar di dalam Tuhan

Nyanyian ziarah. Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! (Mazmur 128:1)

Bersyukurlah untuk setiap hal yang telah dimiliki, dan bersabarlah untuk hal-hal yang belum dimiliki. Tidak ada orang yang akan tergerak untuk menolong orang yang selalu bersungut-sungut, tapi Tuhan sanggup menggerakkan orang untuk menolong kita pada saat kita selalu bersyukur.

Rajin dan jujur di dalam pekerjaan

Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu! (Mazmur 128:2)

Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya. (Amsal 10:4)

Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas. (Amsal 22:1)

 

Kebahagiaan tidak bisa dibeli. Jika bisa dibeli, maka hanya orang-orang super kaya yang hidupnya berbahagia. Namun orang yang rajin, jujur, bahkan yang hidup benarpun bisa difitnah. Jangan takut ketika kita hidup benar, namun disalahkan. Takutlah ketika kita hidup tidak benar, namun dibenarkan bahkan dipuji di hadapan manusia. Jika kita konsisten untuk hidup benar dan takut akan Tuhan, maka hidup yang berbahagia dan diberkati pasti disediakan-Nya.

Berperan dan berfungsi di dalam keluarga

Isterimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu! (Mazmur 128:3)

Tingkatan peran yang benar adalah Yesus – Suami – Istri – anak. Dalam hidup ini, yang penting bukanlah jenis peran yang kita dapatkan, namun bagaimana  kita memerankannya. Contohnya peran seorang suami dalam keluarga adalah menjadi ‘imam’, bukan menjadi ‘mami’. Jadi yang terpenting adalah  bagaimana seorang suami menjalankan perannya sebagai seorang imam bagi keluarganya.

Hajarlah anakmu selama ada harapan, tetapi jangan engkau menginginkan kematiannya. (Amsal 19:18)

Seorang suami harus tahu bagaimana cara memuji dan bagaimana cara menegur. Memuji istri atau anak sebaiknya di depan umum, namun menegur istri ataupun menegur anak harus dilakukan empat mata. Tegurlah kesalahannya, tetapi tetap kasihi orangnya.

Berhikmat di dalam mengelola berkat Tuhan

Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan TUHAN. (Mazmur 128:4)

Berkat Tuhan selalu cukup untuk memenuhi kebutuhan kita. Ada tiga prinsip dalam mengelola berkat Tuhan, yaitu: memberi atau menabur, menuai, dan mengelola. Kita perlu belajar mengelola agar bisa menabur dan menuai lagi. Seringkali rumah tangga ribut soal keuangan. Untuk bisa menerima berkat terbaik, sisihkan bukan sisakan, dana untuk memberikan persembahan dan persepuluhan bagi Tuhan. Ajarkan anak untuk mengembalikan persepuluhan sejak mereka masih kecil.

Memiliki rohani yang dewasa

Kiranya TUHAN memberkati engkau dari Sion, supaya engkau melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu, dan melihat anak-anak dari anak-anakmu! Damai sejahtera atas Israel! (Mazmur 128:5)

Tanda kedewasaan seseorang:

Bijak dalam memilih dan dalam membuat keputusan-keputusan.

Memberikan respon dengan penuh perhitungan, bukan karena dorongan emosi atau pengaruh lingkungan, tetapi dari hasil pemikiran.

Bijak dalam menentukan prioritas, yaitu sesuai dengan kebutuhan, bukan keinginan.

Masing-masing pribadi bukan mencari kebahagiaan tapi saling membahagiakan

Kebahagiaan kita tidak ditentukan oleh pasangan kita, namun ditentukan seberapa dekat hubungan kita dengan Tuhan. Kedekatan dengan Tuhan akan memampukan kita berbagi kebahagiaan kepada pasangan kita, bahkan Tuhan akan memampukan kita melihat hal-hal kecil yang menjadi kebutuhan pasangan kita. Ketika istri dari pendeta dan pembicara terkenal John Maxwell ditanya, “Apakah ia bahagia menjadi istri John Maxwell?”,  jawabannya luar biasa: “Saya tidak berbahagia karena menjadi istri John Maxwell. Kebahagiaan saya karena hidup mengandalkan Tuhan dan hidup dekat dengan Tuhan, John Maxwell hanya melengkapi”.

 Pandai mengatur prioritas sesuai kebutuhan dan kemampuan

Suami istri harus paham mengatur prioritas sesuai urutannya yaitu pertama-tama hubungan pribadi dengan Tuhan, dilanjutkan dengan keluarga, kemudian pekerjaan, lalu pelayanan di gereja, dan paling akhir hobi. Menempatkan prioritas dengan benar akan menghindarkan banyak masalah dan membuka berkat-berkat Tuhan dalam rumah tangga. Amin. (VW).