BERIMAN, BERTAHAN, TETAP JADI BERKAT

BERIMAN, BERTAHAN, TETAP JADI BERKAT 

Bacaan Setahun: 
Ester 8-10, Amsal 28, Mzm. 41 

“Lalu Daud pergi dari sana dan melarikan diri ke gua Adulam. Ketika saudarasaudaAranya dan seluruh keluarganya mendengar hal itu, pergilah mereka ke sana mendapatkan dia. Berhimpunlah juga kepadanya setiap orang yang dalam kesukaran, setiap orang yang dikejar-kejar tukang piutang, setiap orang yang sakit hati, maka ia menjadi pemimpin mereka. Bersama-sama dengan dia ada kira-kira empat ratus orang.” (1 Samuel 22:1-2)

Dalam Kitab 1 Samuel 22, kita dibawa ke masa ketika Raja Saul sedang mencari Daud untuk membunuhnya. Daud, yang telah diurapi untuk menjadi raja berikutnya, dikejarkejar oleh raja yang iri hati dan cemburu. Dalam keputusasaannya, Daud pergi ke gua Adulam, di mana ia menemukan tempat perlindungan dan tempat perlindungan bagi orangorang yang juga dalam kesulitan.

Dalam gua Adulam, Daud menjadi pemimpin bagi kelompok orang-orang yang terusir dan teraniaya. Meskipun Daud sedang dalam masa penderitaan dan menghindar dari Raja Saul, ia tetap memilih untuk memberikan kebaikan kepada orang lain. Ia membawa mereka ke dalam perlindungan, memberi makanan, dan memimpin mereka dengan keberanian dan kebijaksanaan.

Kita mendapat pelajaran dari pengalaman Daud di gua Adulam.
Pertama, ketika kita mengalami kesulitan dan kesedihan, kita harus mengingat bahwa TUHAN selalu ada bersama kita. Seperti Daud, kita harus berpegang pada iman dan keyakinan bahwa TUHAN memiliki rencana yang lebih besar bagi hidup kita.

Kedua, ketika kita mengalami penderitaan, kita harus mengingat bahwa orang-orang di sekitar kita juga mungkin mengalami penderitaan yang sama. Seperti Daud, kita harus memilih untuk memperhatikan dan membantu orang lain, meskipun kita sedang mengalami kesulitan sendiri. Kita harus memilih untuk tetap menjadi cahaya bagi orang lain, tetap memancarkan kasih, sebagai eksistensi Allah yang hidup dalam diri kita. Penderitaan semestinya tidak bisa menghilangkan eksistensi karakter Allah pada diri pribadi yang sudah dipenuhi Roh Kudus.

Ketiga, ketika kita mengalami masa-masa sulit, kita harus memilih untuk tidak menyerah dan tetap bertahan. Seperti Daud, kita harus terus memimpin diri kita sendiri dan orang-orang di sekitar kita dengan keberanian dan kebijaksanaan. Kita harus mengambil tindakan positif dan percaya bahwa masa sulit akan berakhir dan akan datang masa yang lebih baik di masa depan.

Pengalaman Daud di gua Adulam mengajarkan kita banyak hal tentang ketekunan, belas kasihan, dan kepercayaan pada Allah. Meskipun Daud mengalami kesulitan dan penderitaan, ia tetap menjadi pemimpin dan memberikan harapan kepada orang-orang di sekitarnya. Kita harus belajar dari Daud, yang tetap berpegang pada iman, tetap membantu orang lain, dan tetap bertahan di masa-masa sulit. (JB)

Questions:
1. Pergumulan apa yang sedang Anda alami, dan bagaimana cara Anda menghadapinya?
2. Apa komitmen Anda untuk tetap melayani Tuhan dan sesama, meskipun sedang mengalami tantangan kehidupan?

Values:
Kasih karunia yang memampukan kita untuk tetap beriman, bertahan, dan tetap menjadi berkat, meskipun menghadapi tantangan kehidupan.

Kingdom Quotes:
Roh Kudus yang hidup dalam diri kita, memberi kita kekuatan dan kemampuan untuk tetap memiliki iman, pengharapan, dan kasih, dalam apapun situasi kondisi kehidupan.