Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua. (1 Timotius 4:14)
Tuhan telah mengaruniakan kepada setiap kita karunia-karunia, tetapi seringkali kita berfikir dan merasa bahwa kita tidak bisa apa-apa, atau orang lain yang lebih bisa. Setidaknya ada satu karunia yang kita miliki, namun jika kita setia dengan satu karunia tersebut maka Tuhan akan mempercayakan kepada kita lebih lagi. Kenali karunia yang ada pada kita dan bertanggung jawablah atas karunia itu. Kita akan belajar dari kehidupan Ishak dalam Kejadian 26 bagaimana ia mengerjakan karunia-karunia yang dimiliki sehingga ia berkemenangan di masa yang sulit.
(1) Maka timbullah kelaparan di negeri itu. — Ini bukan kelaparan yang pertama, yang telah terjadi dalam zaman Abraham. Sebab itu Ishak pergi ke Gerar, kepada Abimelekh, raja orang Filistin. (2) Lalu TUHAN menampakkan diri kepadanya serta berfirman: “Janganlah pergi ke Mesir, diamlah di negeri yang akan Kukatakan kepadamu. (3) Tinggallah di negeri ini sebagai orang asing, maka Aku akan menyertai engkau dan memberkati engkau, sebab kepadamulah dan kepada keturunanmu akan Kuberikan seluruh negeri ini, dan Aku akan menepati sumpah yang telah Kuikrarkan kepada Abraham, ayahmu. (4) Aku akan membuat banyak keturunanmu seperti bintang di langit; Aku akan memberikan kepada keturunanmu seluruh negeri ini, dan oleh keturunanmu semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, (Kejadian 26:1-4)
Untuk bisa berkemenangan di masa yang sulit maka kita harus tetap bisa menabur, kerahkan semua karunia yang sudah Tuhan percayakan di dalam hidup kita. Menabur tidak hanya berupa uang saja tetapi ada beberapa hal tentang menabur di saat krisis, yaitu:
TAAT PADA FIRMAN TUHAN
Menabur ketaatan pada firman Tuhan dilakukan oleh Ishak ketika terjadi kelaparan pada zaman itu. Kelaparan tidak hanya terjadi pada zamannya, tetapi kelaparan juga pernah terjadi pada zaman Abraham. Pada masa kelaparan Abraham menuju ke Mesir, hal yang sama juga akan dilakukan oleh Ishak, namun Tuhan berfirman kepadanya bahwa: “Janganlah pergi ke Mesir, diamlah di negeri yang akan Kukatakan kepadamu.”
Mesir adalah gambaran kehidupan yang lama, pergaulan yang tidak benar, segala sifat dan sikap yang tidak diperkenankan Tuhan. Oleh sebab itu Tuhan tidak menghendaki kita pada hidup yang lama. Ketaatan pada suara Tuhan tidak seketika terjadi. Kita perlu melatihnya di dalam hidup ini sehingga saat membaca dan merenungkan Firman Tuhan serta berdoa kepada Tuhan kita bisa mendengar dan mentaatinya.. Ketika masalah dan persoalan datang apakah yang keluar dari hidup kita sungut-sungut atau Firman Tuhan. Jika yang keluar adalah Firman Tuhan maka kita sudah sampai pada ketaatan pada Firman Tuhan.
MENABUR SAAT KEKERINGAN
Masa kelaparan merupakan situasi yang sulit, namun Tuhan memerintahkan kepada Ishak untuk tetap menabur. Jangan menabur jika kita sudah kaya atau diberkati Tuhan. Mulailah menabur apapun keadaan kita saat ini. Seperti janda Sarfat yang bersedia membuatkan Elia roti dengan sisa tepung dan minyak terakhirnya, maka Tuhan sanggup menyatakan mujizat bahwa tepung dan minyak dalam buli-buli tidak pernah habis sampai hujan turun. Demikian juga dengan Ishak ketika ia taat menabur di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati Tuhan. Dan orang ia menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi sangat kaya. (Kejadian 26:12-13). Buang segala takut dan ragu, jangan berhenti menabur, tabur kasih, perhatian, pengampunan walaupun itu sulit tetaplah menabur. Maka jika kita bersandar kepada Tuhan apapun yang kita tabur tidak pernah akan sia-sia dan kita akan menuai jika kita tidak menjadi lemah. Dan orang yang menerima taburan kita pun sekalipun itu tidak seberapa tetapi mereka bisa merasakan kasih Tuhan dalam hidup mereka.
TEKUN DENGAN KARUNIA-KARUNIA
Ia pindah dari situ dan menggali sumur yang lain lagi, tetapi tentang sumur ini mereka tidak bertengkar. Sumur ini dinamainya Rehobot, dan ia berkata: “Sekarang TUHAN telah memberikan kelonggaran kepada kita, sehingga kita dapat beranak cucu di negeri ini.” (Kejadian 26:22)
Sumur yang pernah digali oleh Abraham telah ditutup oleh orang-orang Filistin, tetapi kemudian digali kembali oleh Ishak. Sesudah keluar airnya, terjadilah pertengkaran dengan gembala-gembala Gerar. Ishak tetap mengalah sampai beberapa kali dan tibalah di sumur Rehobot sebab mereka tidak lagi bertengkar tentang sumur itu. Ishak tahu bahwa berkat itu dari Tuhan dan Tuhan pasti menolongnya. Jangan simpan sakit hati dan rasa balas dendam akan kerugian yang pernah kita alami karena kita akan melihat karya Tuhan dinyatakan didalam kehidupan kita.
BANGUN MEZBAH
Sesudah itu Ishak mendirikan mezbah di situ dan memanggil nama TUHAN. Ia memasang kemahnya di situ, lalu hamba-hambanya menggali sumur di situ.
(Kejadian 26:25)
Kita melihat bagaimana Tuhan bekerja di dalam kehidupan Ishak. Saat krisis kelaparan melanda, ia taat kepada perintah Tuhan. Sekalipun berbagai proses harus ia hadapi, tetapi Ishak tetap memperbaharui hubungannya dengan Tuhan dengan membangun mezbah di hadapan Tuhan. Berkat Tuhan dalam kehidupannya membuat iri penduduk Gerar sehingga ia diusir keluar dari daerah itu, tetapi Ishak tetap bergantung kepada Tuhan. Jangan anggap semua keberhasilan yang kita alami karena kemampuan dan kekuatan kita. Jika bukan karena Tuhan semuanya mustahil. Tetap miliki kerendahan hati dan bangun mezbah karena Tuhan akan senantiasa menggenapi janji-janjiNya dalam hidup kita.
SUMUR BARSYEBA
Dari situ ia pergi ke Bersyeba. Lalu pada malam itu TUHAN menampakkan diri kepadanya serta berfirman: “Akulah Allah ayahmu Abraham; janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau; Aku akan memberkati engkau dan membuat banyak keturunanmu karena Abraham, hamba-Ku itu.” (Kejadian 26:23-24)
Jangan anggap semua keberhasilan yang kita alami karena kemampuan dan kekuatan kita. Jika bukan karena Tuhan semuanya mustahil. Tetap miliki kerendahan hati dan bangun mezbah karena Tuhan akan senantiasa menggenapi janji-janjiNya dalam hidup kita.
Apapun keadaan kita, kerjakan karunia-karunia yang sudah Tuhan percayakan. Taatlah kepada Tuhan dan tetap menabur pada masa sulit. Terus tekun kembangkan karunia yang ada pada kita maka Tuhan akan membawa kita pada rencanaNya dan janji-janjiNya digenapi dalam hidup kita. Amin. (RCH)