Bulan ini kita masuk dalam tema Delighting in King’s Sword yaitu Bersuka Dalam Firman Sang Raja. Mari kita baca 1 Tesalonika 1:6 ”Dan kamu telah menjadi penurut kami dan penurut Tuhan; dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman itu dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus,..” Hidup Paulus menjadi teladan bagi jemaat di Tesalonika sehingga jemaat di Tesalonika menuruti keteladanan hidup Paulus. Jemaat di Tesalonika sekalipun mengalami penindasan yang berat, tetap berpegang teguh pada Firman Tuhan dan bersukacita karena pekerjaan Roh Kudus. Ada orang yang bersuka dalam Tuhan karena orang itu mengalami kemurahan Tuhan. Namun ada yang lebih penting dari itu, walaupun kita tidak mengalami berkat kemurahan Tuhan, tetap kita bersukacita dalam Firman Sang Raja. Artinya kita bersukacita dalam Hikmat Sang Raja. Ada 4 hikmat yaitu:
Heavenly (Hikmat Sorgawi)
Eartly (Hikmat Duniawi)
Sensual (Hikmat dari Nafsu Manusia)
Develish (Hikmat dari Setan-setan)
Hikmat yang dimaksud adalah Hikmat Tuhan. Yesus sebagai Pribadi yang adalah Sang Hikmat.
Kita akan belajar dari cerita tentang Elia di tepi sungai Kerit dalam I Raja-Raja 17:1-6. Apa yang dialami oleh Elia, tidak masuk akal tetapi penuh mujizat. Elia menghidupi Firman Sang Raja, inilah pelajaran yang bisa kita ambil.
Percaya Kita Memiliki Allah Yang Hidup
I Raja-Raja 17:1 Elia berkata “Demi Allah Yang Hidup” Elia percaya kepada Allah yang dia sembah, Allah yang hidup, Allah Israel, yang dia layani. Elia berani memperkatakan Firman yang hidup itu. Ada dua perkataan yang mudah diucapkan tapi sulit untuk menghidupinya, yaitu sabar dan percaya. Ilmu tingkat tinggi, belajarnya tiap hari, prakteknya tiap saat, ujiannya sewaktu-waktu bisa terjadi. Oleh sebab itu kita terus belajar di sekolah kesabaran sepanjang hidup. Namun percayalah pengharapan kita kepada Tuhan seperti jangkar yang kuat sehingga kesusahan/kesulitan apapun yang terjadi, kita tetap percaya Allah menyertai hidup kita. Selanjutnya kita harus belajar sabar terhadap sesama. Perlakuan dari sesama yang kita rasa tidak adil, intimidasi, penghinaan yang bisa membuat kita tidak lagi percaya kepada Allah yang hidup. Kita akan berlatih, tetap kita sabar terhadap sesama dengan mengasihinya. Kita juga harus sabar dalam menantikan jawaban atas doa-doa yang belum dijawab oleh Tuhan. Ingatlah iman, pengharapan dan kasih, dan yang terbesar adalah kasih. Kasih dari Tuhan yang hidup, tinggal di dalam kita dan kasih itu akan keluar melalui hidup kita.
Berada Dalam Hadirat Tuhan
I Raja-Raja 17:3&5. Elia taat tinggal di tepi sungai Kerit dan melakukan Firman Tuhan. Elia pada zaman itu sebagai hamba Tuhan yang sangat terkenal tapi Tuhan mau Elia untuk tinggal di dalam kesendirian, dalam hadirat Tuhan. Kita akan tetap bersuka bersama Sang Raja dalam keadaan tanpa pujian, tanpa penghargaan hal-hal duniawi. Bagian kita tetap tinggal dalam hadirat Tuhan dan taat melakukan Firman Tuhan.
Di Tengah Hal-Hal Yang Tidak Diperhitungkan Tetap Ada Tuhan
I Raja-Raja 17:6. Tuhan memakai burung gagak, burung yang tidak menarik dan bahkan burung yang haram. Elia tidak pernah memperhitungkan burung gagak yang ternyata dipakai Tuhan untuk menolongnya. Kita adalah orang yang tidak layak tetapi Tuhan melayakkan kita. Layanilah Tuhan dengan hidupmu yang sudah ditebus dan dilayakkan oleh Yesus, Sang Raja. Ketika kita mengalami kesulitan/kesusahan percayalah Tuhan bisa memakai apapun. Di tengah hal-hal yang tidak kita perhitungkan, tetap ada Tuhan bersama kita.
Kebutuhan Hidup Tetap Tercukupkan
I Raja-Raja 17:6. Pagi dan petang burung-burung gagak itu membawa roti dan daging untuk Elia. Kebutuhan hidup kita pasti Tuhan cukupkan seberat apapun hidup kita. Percayakanlah hidup kita kepada Sang Raja, sebab janji Sang Raja itu, Ya dan Amin.
Mari warga Kerajaan, percayalah kita memiliki Allah yang hidup, tetaplah berada dalam hadirat Tuhan, di tengah hal-hal yang tidak diperhitungkan tetap ada Tuhan bersama kita dan percayalah kebutuhan hidup kita tetap akan tercukupkan karena kita mempercayakan hidup kita kepada Sang Raja yang tidak pernah mengecewakan kita. Tuhan Yesus memberkati. (RJ)