Jawab Yesus, “Bukan dosa orang itu dan juga bukan dosa orang tuanya yang menyebabkan dia buta sejak lahir. Orang itu buta supaya kuasa Allah menjadi nyata di dalam dia. (Yohanes 9:3)
Kita akan belajar dari kisah Yesus menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dalam Yohanes 9:1-22). Murid-murid bertanya kepada Yesus, siapakah yang berbuat dosa, orang itu sendiri atau orang tuanya? Namun Yesus tidak mempersalahkan siapapun dan berkata bahwa melalui orang buta itulah kuasa Allah menjadi nyata. Demikian pula dalam setiap aspek kehidupan kita yaitu untuk memanifestasikan Kerajaan Allah. Jika kita memiliki visi dari Tuhan, maka pasti ada provisi (penyediaan) dari Tuhan. Karena benih iman yang sama seperti pada Abraham, Ishak dan Yakub juga ada pada diri kita. Tuhan ingin kita melakukan kehendak-Nya dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. Jika kita hanya mengerjakan pekerjaan kita, maka kita menikmati hasilnya seumur hidup kita, tetapi jika kita melakukan pekerjaan Tuhan, maka anak cucu kita pun akan menikmati dan mewarisi hasilnya.
Bagaimana manifestasi Sang Raja terjadi dalam hidup kita?
MANIFESTASI SANG RAJA DALAM KELEMAHAN ANDA
(Manifestation of The King in Your Weakness)
“Jesus notices even the least among us…”
“Yesus memperhatikan, bahkan yang paling kecil diantara kita”
Setiap kita pasti memiliki suatu kelemahan, mungkin dalam hal fisik, finansial, atau kelemahan dalam hubungan keluarga. Kelemahan-kelemahan tersebut jangan menghalangi manifestasi Sang Raja dalam hidup kita. Justru dalam kelemahanlah kuasa Tuhan akan bekerja, karena Ia tahu dan memperhatikan kelemahan kita dan Ia mau memakainya untuk memuliakan nama-Nya.
Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: “Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?” Jawab Yesus: “Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia. (Yohanes 9:1-3)
GOD HAS THE POWER TO TURN LEMONS INTO LEMONADES, TRIALS INTO BLESSINGS, STORY INTO HISTORY.
Allah memiliki kuasa untuk mengubah lemon yang kecut menjadi es lemon yang nikmat, pencobaan menjadi berkat, sebuah kisah hidup kita menjadi sejarah.
Segala kelemahan dan kekurangan kita dapat membuat hidup kita kecut seperti lemon yang masam, namun ketika dipersembahkan kepada Tuhan, Ia sanggup mengubahnya menjadi es lemon yang segar.
MANIFESTASI SANG RAJA DALAM PENDERITAAN ANDA
(Manifestation of The King in Your Suffering)
“We must endure hardships in life…”
“Kita harus teguh berjuang menghadapi penderitaan dalam hidup ini.”
Dalam bahasa Inggris, kesabaran menggunakan kata ‘longsuffering’ yang berasal dari dua kata, yaitu long dan suffering, yang dapat diartikan; ‘sabar menghadapi penderitaan yang panjang’.
Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah. (1 Petrus 2:20)
Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.
(Yakobus 1:2-4)
Kita tidak berdoa agar penderitaan menghampiri hidup kita, namun kita berdoa agar diberi kekuatan untuk tetap berdiri teguh menghadapi setiap penderitaan yang kita alami. Dan kita harus memastikan bahwa penderitaan tersebut bukan karena ulah kita sendiri, tetapi sesuatu yang diizinkan Tuhan ketika kita senantiasa melakukan kebaikan.
MANIFESTASI SANG RAJA DALAM KEBENARAN FIRMAN
(Manifestation of The King in The Truth)
“Follow God’s commandments rather than man’s traditions…”
“Ikutilah perintah Allah, daripada mengikuti tradisi manusia.”
Dalam menyembuhkan orang sakit, Tuhan Yesus menggunakan berbagai cara. Kadang Ia mengucapkan sesuatu, kadang Ia memerintahkan orang sakit tersebut pergi ke suatu tempat, kadang ia meludah ke tanah lalu menggunakan lumpur tersebut untuk menyembuhkan. Ia Allah yang kreatif, karena itu janganlah kita membatasi Tuhan saat meminta kepada-Nya untuk menolong kita. Jangan juga membatasi diri dengan kebiasaan dan tradisi manusia, sebaliknya kita harus hidup benar sesuai Firman-Nya, dan izinkan Ia bekerja dengan cara-caraNya yang ajaib.
Dan Tuhan telah berfirman: “Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan (Yesaya 29:13)
MANIFESTASI SANG RAJA DI DALAM PEKERJAAN-NYA
(Manifestation of The King in His Works)
“We must work the works of the Father.”
“Kita harus mengerjakan pekerjaan-pekerjaan Bapa.”
Selama masih siang, kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku. Malam akan tiba, dan seorang pun tak akan dapat bekerja. (Yohanes 9:4 BIS)
Akan ada waktunya di masa depan, dan bahkan sudah dimulai sekarang, bahwa orang-orang yang melakukan kebaikan akan dianggap kriminal. Namun demikian, mari manfaatkan waktu yang masih ada untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan-Nya. Segala tindakan kebaikan kita, atau manifestasi iman kita, akan menjadi teladan dan legacy bagi anak cucu kita di masa depan. Amin. (VW).