BUAH MATANG DI POHON ATAU BUAH MATANG KARBITAN

BUAH MATANG DI POHON ATAU BUAH MATANG KARBITAN 

Bacaan Setahun: 
Yes. 43-44 , Luk. 17 

“Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, dan semak itu tumbuh bersama-sama dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat.” (Lukas 8:7-8a)

Ketika saya kecil, pernah suatu ketika ibu saya menyuruh saya memasukkan beberapa buah mangga ke dalam karung beras. Lalu saya bertanya kenapa? Ibu saya menjelaskan, katanya supaya cepat matang. Namanya anak-anak, jiwa ingin tahunya lebih besar saat itu. Setiap hari saya intip karungnya, tidak sabar untuk buah mangganya segera matang. Kira-kira 2-3 hari, akhirnya buah mangga tersebut dikeluarkan dari dalam karung beras. Memang betul tampak matang, tetapi rasanya tidak sama dengan buah yang benar-benar matang dari pohon. Tentunya, buah yang matang di pohon lebih manis rasanya, sedangkan buah yang matang karbitan dengan ditaruh di dalam karung beras rasanya agak hambar dan ada kecut-kecutnya. Pengalaman masa kecil itu membuat saya mengerti bahwa lebih enak makan buah yang matang karena dipetik dari pohon, dan tidak pernah sekalipun saya melakukan hal yang sama seperti ibu saya, menaruh mangga mentah di dalam karung beras supaya cepat matang.

Ayat pembuka kita pagi hari ini memberikan ilustrasi yang sama, hanya medianya berbeda. Dikatakan, ada benih yang jatuh di tengah semak duri dan ada benih yang jatuh di tanah yang baik. Benih itu sama-sama bertumbuh, sama-sama berbuah, namun yang membedakan; benih yang jatuh di semak duri tidak menghasilkan buah yang matang (Lukas 8:14), sedangkan benih yang jatuh di tanah yang baik menghasilkan buah yang matang, buah dalam ketekunan (Lukas 8:15)

Seberapa sering kita melihat dalam aplikasi kehidupan sehari-hari, bahwa memang ada 2 tipe kekristenan. Pertama, kekristenan yang memiliki kerohanian yang karbitan, alias kelihatannya dewasa rohani tetapi ketika menghadapi masalah malah berlaku kekanakan. Kedua, kekristenan yang pertumbuhan rohaninya benar-benar matang, bisa bersikap dewasa ketika menghadapi masalah, dan tetap tenang. Kristen karbitan terjadi akibat ada orang-orang yang memang motivasinya mau bertumbuh tetapi tidak mau melewati proses, maunya instant. Kristen yang matang karena karbitan, ukuran pertumbuhannya hidup yang diberkati, selalu cuan, bak berjalan di jalan tol yang bebas hambatan. Mau lihat bagaimana kualitas kematangannya? Ketika dia menghadapi masalah atau tekanan, barulah bisa dirasakan ternyata tidak semanis yang terlihat.

Nah, buah kehidupan seperti apa yang mau kita hasilkan? Buah yang matang karena melekat pada ‘Pohon Kehidupan’ atau buah yang matang karena ‘karbitan’, cepat-cepat dipetik dan dipaksakan matang? Kitalah yang menentukan. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar! (LA)

Questions:
1. Apa perbedaan buah yang matang di pohon dengan buah yang matang karbitan?
2. Bagaimana caranya supaya kita menghasilkan buah kehidupan yang matang?

Values:
Kualitas buah yang dihasilkan oleh seorang warga Kerajaan , seharusnya melalui proses yang benar, bukan secara instant. Dengan demikian dapat dirasakan dan menjadi berkat bagi Tuhan dan sesama.

Kingdom’s Quotes:
Bila hidup kita ibarat buah durian, pastikan benar-benar matang di pohon. Tidak saja keharuman baunya yang berbeda, namun warna dan rasanya manis legit.