Bacaan Setahun:
Ester 6-7
Mzm. 9
Kis. 27
BUDAYA DAN IDENTITAS
“Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang, karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran.”Efesus 5:8-9
Pada suatu hari diilustrasikan ada seorang raja yang memutuskan untuk berkeliling melihat keadaan rakyatnya dengan menyamar sebagai rakyat jelata. Dalam perjalanan itu sang raja yang menyamar itu melihat ada seorang anak gelandangan, dengan pakaian compang-camping yang pingsan karena kelaparan. Karena belas kasihan di hatinya, sang raja kemudian membawa anak tersebut ke istananya, dan mengumumkan secara resmi untuk mengangkat anak ini menjadi anak raja. Raja juga memerintahkan seluruh pegawai istana untuk mengajarkan pola hidup sebagai anak raja.
Bagi sang anak hal itu juga bukanlah hal yang mudah, ia yang kerapkali mungkin tidak mandi, makan dengan menu, pola waktu bahkan cara makan yang sembarangan, berkata-kata atau penggunaan pakaian yang acapkali juga sembarangan sekarang harus berubah, dilatih, dibiasakan untuk makan secara teratur, hidup bersih dan sehat, cara bersikap, berkata-kata secara bijaksana, berjalan, bertindak sebagai seorang anak raja.
Firman Tuhan yang kita baca hari ini mengingatkan kita kembali, bahwa kita semua karena dosa manusia pertama Adam, telah membuat seluruh manusia juga memiliki identitas sebagai manusia berdosa yang punya kecenderungan untuk selalu hidup di dalam ikatan dan kebiasaan dosa. Roma 5:12, “Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang (Adam), dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.” Tapi syukur kepada Allah. Allah yang dalam inisiatif kasih-Nya memutuskan untuk datang ke dunia melihat dan merebut kita yang dicabik-cabik karena kuasa dan kendali dosa. Allah bahkan rela mengorbankan diri-Nya untuk menebus manusia dari kebiasaan dosa yang dikendalikan oleh Iblis. Allah membawa kita yang mau percaya kepada karya penebusan-Nya ke dalam identitas baru yaitu menjadi anak-anak Allah. “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya” (Yohanes 1:12)
Tetapi saat kita sekarang telah menjadi anak-anak Allah, maka kita perlu dididik untuk memiliki kebiasaan hidup, berpikir, bertindak, berkata-kata sebagai anak-anak Allah, yaitu anak-anak Kerajaan. Proses ini bisa menjadi sulit jika kita mengabaikan identitas baru kita dan lebih menikmati identitas lama kita sebagai manusia dengan kebiasaan berdosa. Allah yang sudah menjadikan kita sebagai anak-Nya akan menggunakan segala cara untuk terus mendidik kita menghidupi gaya hidup Kerajaan Allah ini. Jadi respon terbaik kita adalah miliki kerelaan hati untuk dibentuk oleh Allah. Anda bersedia? (HA)
Questions :
1. Apakah Anda menyadari bahwa Anda adalah anak-anak Kerajaan?
2. Sikap seperti apakah yang seharusnya Anda hidupi sebagai anak-anak Kerajaan?
Values :
Allah yang sudah menjadikan kita sebagai anak-anak-Nya akan menggunakan segala cara untuk terus mendidik kita menghidupi gaya hidup Kerajaan-Nya.
Gaya hidup kita akan ditentukan dari kesadaran akan identitas tentang siapa diri kita.