CARA TUHAN MENOLONG

CARA TUHAN MENOLONG 

Bacaan Setahun: 
Mzm. 100 
Yer. 33-34 
Ibr. 9 

“Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku? Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.” (Maz 121:1-2)

Kita mungkin pernah mendengar sebuah ilustrasi tentang seseorang yang mengendarai motor dalam keadaan hujan deras melintasi jalan berkelok-kelok di sebuah kawasan perbukitan dalam kegelapan malam dengan jurang yang berada di sisi kanan dan tebing tinggi di sisi kiri. Dalam kondisi gelap dan karena kondisi jalan yang licin, di sebuah tikungan tiba-tiba kendaraan tersebut mengalami slip (tergelincir), akibatkan sang pengemudi ini jatuh berguling-guling ke arah jurang. Sang pengemudi berusaha mengulurkan tangannya untuk meraih sesuatu, dan pada akhirnya ia berhasil meraih sebuah benda yang ternyata adalah batang pohon. Si pengemudi ini terus bergantungan, dan dalam keadaan malam yang sangat gelap, dan tidak dapat melihat apapun, Ia berdoa dan berseru kepada Tuhan, “Tuhan aku percaya kepada-MU, nyatakan pertolongan-MU, kiranya ada orang yang akan mengulurkan tali sehingga bisa mengangkat aku, atau ada tim SAR (Penyelamat) yang mungkin menggunakan helikopeter menolong aku.

Tiba-tiba pengemudi ini merasa ada suara yang berbicara di hatinya, “Jika engkau percaya kepada-Ku, lepaskan gantungan tanganmu.” Merasa keadaan gelap dan dan tidak bisa melihat keadaan sekitar, maka si pengemudi ini memutuskan untuk berjuang tetap bergantungan sepanjang malam, sambil terus berharap agar ada orang yang akan ulurkan sebuah tali bantuan untuk menarik dirinya. Saat pagi datang dan cahaya matahari mulai menyinari, akhirnya orang ini bisa melihat, bahwa ternyata jarak tanah dengan posisinya tergantung hanya tinggal sekitar 50 cm, artinya jika ia melepaskan pegangan tangannya semalam, maka Ia bisa mendarat di tanah dan beristirahat hingga pertolongan datang.

Berapa banyak kita berdoa minta pertolongan Tuhan, tetapi bentuk pertolongnnya adalah sesuai cara atau imaginasi kita. Kita kerap berpikir bahwa cara kita adalah cara terbaik, Dalam permasalahan keuangan, kerap kali ada orang yang berdoa menumpangkan tangan kepada bungkus-bungkus sabun atau kopi yang dikirimkan agar mendapat undian berhadiah, kalau itu berkait masalah kesehatan, maka kita berdoa agar tidak perlu penanganan dokter, program treatment, dan secara tiba-tiba langsung sembuh. Jika kita mau jujur pertolongan yang kita harapkan dari Tuhan adalah sebuah proses pertolongan yang memberi kita kemudahan solusi, dan jika perlu kita tidak perlu lakukan apapun.

Bisakah Tuhan melakukan mujizat sesuai harapan kita? Tentu bisa, tapi kita harus sadar bahwa tujuan utama pertolongan Tuhan adalah mengubah kita lebih dahulu sebelum mengubah masalah kita. Daud menyadari bahwa Allah “Gunung Pertolongannya” sanggup menolongnya. Bagaimana caranya? Mzm 144:1, “Terpujilah TUHAN, gunung batuku, yang mengajar tanganku untuk bertempur, dan jari-jariku untuk berperang.” (HA)

Questions:
1. Menurut Anda, apakah salah jika berdoa meminta Tuhan menjawab doa-doa kita dengan cara instan?
2. Bagaimana sebaiknya cara kita berdoa kepada Tuhan perihal permohonan?

Values:
Jangan selalu mengharapkan pertolongan dari Tuhan dengan kemudahan solusi/jawaban.

Kingdom Quote:
Tujuan pertolongan Tuhan adalah mengubah hidup kita sebelum mengubah masalah kita.