CARI PERKARA DI ATAS KARENA KAMU SUDAH MATI

CARI PERKARA DI ATAS KARENA KAMU SUDAH MATI 

Bacaan Setahun: 
Ezra 9-10, Titus 2 

“Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah” (Kolose 3:1-3)

Bagi kita yang percaya kepada Kristus, rasul Paulus berkata bahwa hidup kita ‘sudah mati’. Apakah maksudnya? Bukankah kita masih hidup setelah memutuskan untuk percaya kepada Kristus? Apa yang dimaksud dengan ‘sudah mati’ di sini?

Seseorang yang percaya kepada Kristus dalam hidupnya harus menyadari bahwa manusia lamanya sudah mati. Sekarang, ia seharusnya hidup dalam kualitas manusia baru. Dengan demikian, ia bisa memikirkan “perkara di atas,” yaitu hal-hal yang memiliki nilai kekekalan, bukan hanya hal-hal duniawi yang bersifat sementara.

Dalam praktiknya, hidup yang sudah mati adalah hidup yang telah melepaskan kepentingan diri sendiri dan mulai memprioritaskan kepentingan orang lain. Inilah inti dari pelayanan sejati, yaitu melayani dan membantu sesama.

Oleh karena itu, seseorang disarankan untuk tidak terlalu keras mempertahankan halhal yang tidak dapat dibawa setelah kematian, seperti bertengkar atau menggunakan kekerasan fisik demi harta atau kedudukan. Sebaliknya, kita seharusnya berjuang dengan sungguhsungguh untuk hal-hal yang memiliki nilai kekal dan yang akan kita bawa ke dalam kehidupan setelah kematian. Apa yang memiliki nilai kekal?

Rasul Paulus mengajak kita untuk memikirkan “perkara yang di atas” dan bukan hal-hal duniawi. Ini berarti bahwa setiap tindakan kita harus bersumber dari sudut pandang Surgawi, bukan sudut pandang duniawi. Dalam Kolose 2:20-23, Rasul Paulus menjelaskan bahwa aturanaturan manusia seperti larangan makanan atau peraturan agama yang bertujuan untuk menunjukkan kekudusan seringkali hanya ritual dan tidak membantu kita mengendalikan keinginan duniawi yang lemah

Kesimpulannya, kita harus menyadari bahwa hidup lama kita telah mati dan mengijinkan sudut pandang Surga, sudut pandang Kristus, untuk mendasari pikiran dan tindakan kita. Kita tidak boleh hanya mengikuti sudut pandang duniawi, meskipun terlihat bijaksana. (DD)

Questions:
1. Apakah maksud dari perkara-perkara di atas?
2.Mengapa kita harus memikirkan dan melaksanakan perkara di atas?

Values:
Sebagai Warga Kerajaan, kita harus memiliki pola pikir Kerajaan, bukan hanya melaksanakan ritual dan peraturan agama.

Kingdom’s Quotes:
Perkara sorgawi susah dimengerti oleh seorang yang belum mati terhadap kepentingan diri sendiri.