CERMIN

CERMIN 

Bacaan Setahun: 
Yeh. 29-31, Wahyu 13 

Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu. (Amsal 27:19)

Siapa yang tidak suka bercermin? Rasanya mustahil bila ada manusia anti bercermin. Pada  umumnya, setiap kita dalam sehari pasti ada waktu-waktu tertentu kita di depan cermin. Bisakah kita membayangkan bagaimana hidup kita bila tidak ada cermin? Bagaimana hidup para kaum Hawa tanpa sebuah cermin? Musathil!

Cermin itu ibarat buku kehidupan kita yang sedang kita baca. Baik buruk, indah kacau, bersih ternoda, semua terpampang nyata. Cerminlah yang memberitahukan kepada kita. Amsal berkata bahwa hati manusia itu seperti cermin, apa yang ada di hati itu yang terpancar keluar. Bila hati kita bersih, lurus, tulus, maka yang terpampang nyata dalam kehidupan kita adalah bersih, lurus, dan tulus pula. Sebaliknya, bila hati kita kotor, menyimpang, dan licik, maka itu juga yang akan terpampang dari hidup kita. Manusia mungkin pintar menyembunyikan guratan kebohongan dari wajahnya, namun tidak dengan hati. Apa yang ada di hati akan terealisasi dari perkataan dan tindak tanduk kita. Amsal 4:23 “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar (mencerminkan) kehidupan.”

Pentingnya menjaga hati. Bagaimana caranya? Dengan segala kewaspadaan! Orang yang selalu waspada atau berjaga-jaga, ia tentunya akan berhati-hati di dalam segala tindak tanduknya, ia tidak akan sembrono atau sembarangan. Apa dan siapa yang mendominasi hati kita, harus kita filter dengan sebaik-baiknya. Menjaga hati adalah tanggung jawab kita, bukan orang lain. Apa yang terjadi dengan hati kita, adalah tanggung jawab kita pribadi lepas pribadi. Kebahagiaan atau sukacita yang ada di hati kita bukanlah tanggung jawab orang lain, tetapi diri kita sendiri. Demikian bila kita menyimpan amarah atau kebencian, hal itu bukan karena orang lain yang menyebabkan, tetapi diri kita sendirilah yang bertanggung jawab.

Mari bercermin kepada firman Tuhan, satu-satunya buku kehidupan yang bisa menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, dan mendidik orang di dalam kebenaran. Sama seperti ketika kita miring pakai dasi, maka cermin akan memberitahukan kesalahan ada pada dasi kita yang miring. Ketika kita pakai eyeliner jembret, maka cermin akan memberitahukan kesalahan ada pada eyeliner kita yang jembret. Ketika kita menyadari kesalahan tersebut, bukankah kita segera memperbaikinya? Nah, demikian bila cermin hidup kita adalah firman Tuhan. (LA)

Questions:
1. Bagaimana cermin itu diibaratkan?
2. Jika hati adalah cermin, bagaimana seharusnya kita menjaganya?

Values:
Bila kehidupan seorang warga kerajaan harus mencerminkan nilai-nilai kerajaan, maka ia bertanggung jawab menjaga hidupnya sesuai dengan normanorma Kerajaan yang berlaku.

Kingdom’s Quotes:
Cermin mudah pecah bila tidak ditaruh di tempat yang aman. Demikian dengan hatimu, taruhlah di tempat yang aman, yaitu Firman Tuhan.