Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus,
umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib
(1 Petrus 2:9).
Setelah lolos dari pandemi dan saat ini kita masih diizinkan hidup oleh Tuhan, berarti masih ada tugas yang harus diselesaikan.
Puji-pujian dari Daud. Aku hendak mengagungkan Engkau, ya Allahku, ya Raja, dan aku hendak memuji nama-Mu untuk seterusnya dan selamanya. Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan hendak memuliakan nama-Mu untuk seterusnya dan selamanya. Besarlah TUHAN dan sangat terpuji, dan kebesaran-Nya tidak terduga. Angkatan demi angkatan akan memegahkan pekerjaan-pekerjaan-Mu dan akan memberitakan keperkasaan-Mu.
(Mazmur 145:1-4)
Ada orang-orang yang sangat hebat di generasinya, tetapi ketika ia meninggal dunia, maka semua yang telah dibangunnya hancur. Tidak kebetulan kita dipilih dan ada di generasi ini, karena kita ada untuk menjadi berkat. Generasi pilihan harus memahami beberapa prinsip berikut:
Harus menghormati generasi masa lalu.
Kita bisa seperti sekarang, karena ada generasi masa lalu. Daud pernah stress dan pura-pura gila karena dikejar-kejar oleh Saul. Daud dalam pelarian mengalami banyak masalah, tetapi dia menghadapi dan berhasil mengatasinya bersama Tuhan. Namun ketika Saul meninggal, ternyata Daud tidak bersukacita, sebaliknya ia meratapi Saul. Daud sadar bahwa Saul memiliki jasa terhadap dirinya, yaitu memberikan kesempatan untuk menghadapi Goliat. Daud sadar, tanpa Saul ia tidak bisa berhasil, sekalipun Saul menyakitinya.
Lalu Daud memegang pakaiannya dan mengoyakkannya; dan semua orang yang bersama-sama dengan dia berbuat demikian juga. Dan mereka meratap, menangis dan berpuasa sampai matahari terbenam karena Saul, karena Yonatan, anaknya, karena umat TUHAN dan karena kaum Israel, sebab mereka telah gugur oleh pedang.
(2 Samuel 1 :11-12)
Salah satu anak Daud, yaitu Absalom, gagal meniru teladan Daud. Absalom tidak menghormati Daud, ia memberontak kepada ayahnya (2 Samuel 14:28, 29). Absalom menghasut orang Israel untuk memberontak kepada Daud (2 Samuel 15:13, 14). Sebagai akibatnya ia mengalami kematian yang tragis, yaitu kepalanya tersangkut di sebuah pohon ketika ia sedang menunggang bagal. Ia tergantung antara langit dan bumi (2 Samuel 18:9, 17).
Untuk dapat mendatangkan berkat Tuhan dalam hidup kita, pertama-tama kita harus menghormati orang tua (Efesus 6:1-3), demikian juga kita harus menghormati dan mendukung para pemimpin kita (1 Tesalonika 5:12-13).
Dari 270,2 juta penduduk Indonesia , lebih dari 50% adalah generasi milenial (1981-1996) dan Gen Z (1997-2012). Ini adalah generasi yang harus selalu diingatkan untuk menghargai dan menghormati orang tua dan para pemimpin mereka.
Harus mempedulikan generasi masa kini.
Generasi milenial adalah generasi pelaksana.
Dan raja memerintahkan kepada Yoab, Abisai dan Itai, demikian: “Perlakukanlah Absalom, orang muda itu dengan lunak karena aku.” Dan seluruh tentara mendengar, ketika raja memberi perintah itu kepada semua kepala pasukan mengenai Absalom.
(2 Samuel 18:5)
Tetapi orang itu berkata kepada Yoab: “Sekalipun aku mendapat seribu syikal perak di telapak tanganku, takkan aku menjamah anak raja itu, sebab di depan telinga kamilah raja memberi perintah kepadamu dan kepada Abisai dan kepada Itai, katanya: Lindungilah Absalom orang muda itu, karena aku. (2 Samuel 18:12)
Jika dididik dengan kasih tinggi, namun disiplin rendah akan menghasilkan anak yang manja.
Jika dididik dengan kasih rendah dan disiplin tinggi akan menghasilkan anak yang kasar.
Jika dididik dengan kasih dan disiplin rendah akan menghasilkan anak yang amburadul.
Jika dididik dengan kasih dan disiplin tinggi akan menghasilkan anak yang excellent.
Memahami setiap generasi: Silent, Boomers, Gen X, Milenial (Gen Y), Gen Z, Alpha.
Perbedaan generasi, misalnya Gen Z dengan Baby Boomers. Anak-anak dari Gen Z dan Alpha, jika diajak jalan2 akan bertanya di sana ada Wifi? Semboyan Gen Z: “No gadget no life”. Generasi ini tidak bisa dilarang utk menggunakan gadget, tapi harus didisiplinkan kapan menggunakannya.
Generasi Strawberry
Sekarang muncul Generasi Strawberry, ini dihasilkan oleh orangtua yang over protective sehingga mental anak-anaknya menjadi lemah. Generasi ini dipandangn sebagai generasi yang tidak kuat menghadapi tekanan, semaunya sendiri, tidak ikut aturan, mudah galau, tidak suka tantangan, dan sering baperan.
Namun yang positif dari generasi ini adalah kreatif, inovatif, memiliki pemikiran ‘out of the box’, kritis dalam menyampaikan sesuatu, lebih peka terhadap situasi, selalu mencari cara untuk menyeimbangkan jiwa dan raga, bisa lebih terbuka, memanfaatkan peluang, serta mempunyai cara sendiri untuk menyelesaikan masalah.
Harus mempersiapkan generasi masa depan.
Untuk menghasilkan generasi masa depan yang kuat, maka perlu melatih mereka. Orang tua harus meninggalkan teladan iman (legacy). Absalom sebenarnya memiliki tiga orang anak laki-laki (2 Samuel 14:27), namun ironisnya ia tidak merasa memiliki anak laki-laki yang akan melanjutkan ingatan orang kepadanya, maka ia membangun sebuah tugu yang bernama tugu Absalom (2 Samuel 18:18).
Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu (Amsal 22:6).
Allah ingin kita mengenalnya secara mendalam karena Dia tahu hasil dari pengenalan itu bagi kita .Jika kita tidak mempersiapkan genarasi masa depan dengan baik, maka akan muncul generasi sandwich.
Generasi Sandwich
Generasi sandwich adalah sebuah fenomena di mana seseorang harus menghidupi tiga generasi keluarganya yang terdiri dari orang tua, dirinya sendiri, dan anaknya. Seperti sebuah roti sandwich, di mana orang tua dan anak dianggap sebagai roti lapisan atas dan lapisan bawah, sedangkan seseorang yang terjebak dalam fenomena ini diibaratkan sebagai sebuah daging atau isi dari sandwich yang terhimpit di tengah-tengah roti.
Cara memutus generasi Sandwich:
Miliki tabungan, miliki rencana, menyiapkan program pensiunan, miliki asuransi kesehatan, kurangi gaya hidup konsumtif, menyiapkan dana pendidikan anak-anak, serta mengajarkan anak untuk menabung dan belajar mandiri secara finansial. Dengan demikian generasi masa depan akan perkasa dan diberkati di bumi. Amin. (VW)