CIPTAAN YANG BARU DI TAHUN BARU
Bacaan Setahun:
Kej. 5-6; Mzm. 12; Ef. 3
“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” (2 Korintus 5:17 )
Bangun pagi di tanggal 1 Januari benar-benar terasa berbeda. Pagi ini suasana tidak seperti biasanya, pohon-pohonan begitu hijau, bunga-bunga bermekaran indah, kicauan aneka macam burung terasa sangat merdu diiringi alunan musik entah dari mana datangnya menyambut datangnya sinar mentari pagi yang begitu lembut. Udara terasa begitu sejuk dan segar, benar-benar berbeda dari hari-hari sebelumnya dan inilah tanda-tanda alam yang menunjukkan bahwa hari ini adalah hari baru di tahun yang baru.
Wouuw, luar biasa, tetapi … tentu itu hanya ilusi saja. Sebenarnya tidak ada yang berubah, hari ini sama saja dengan hari-hari lainnya. Kalaupun disebut tahun baru, itu hanya sekedar konsensus, hasil keputusan atau kesepakatan bersama secara internasional. Hanya sekedar catatan di atas kertas, tidak ada yang baru, suhu udara tetap sama, polusi udara juga sama, tidak ada yang berbeda yang dapat berdampak signifikan terhadap hidup manusia
Nah sekarang, menjadi ciptaan baru apakah itu juga hanya sekedar konsensus, hanya sekedar catatan dalam alkitab saja, atau hanya sekedar teori yang sering dikhotbahkan? Tentu saja tidak, menjadi ciptaan baru bukanlah sekedar keputusan, atau resolusi untuk mengubah perilaku hidup, bukan sekedar status yang dideklarasikan berupa kegiatan-kegiatan ritual dan berhenti sampai di situ saja tetapi itu adalah pengalaman hidup pribadi masing-masing orang. Memang pengalaman masing-masing orang berbeda; ada yang melalui pengalaman traumatis seperti kecelakaan, sakit penyakit, atau melalui pertemuan ibadah seperti KKR, atau melalui kajian-kajian teologis. Bahkan ada juga yang melalui pengalaman-pengalaman spiritual seperti perjumpaan pribadi dengan Sang Juruselamat atau melalui mimpi-mimpi. Tidak sedikit juga yang melalui pengalaman hidup sehari-hari yang dijalaninya secara perlahan dan sampai pada satu titik di mana dia menyadari, ada sesuatu yang berubah dalam dirinya.
Menjadi ciptaan baru adalah sebuah pengalaman hidup yang berubah total, ambisi, tujuan hidup, keinginan-keinginan dan perilaku hidupnya seperti Paulus yang berkata “aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.” (1 Timotius 1:13). Hal ini tentu saja sukar diterima akal, bagaimana mungkin seseorang dapat berbalik begitu drastis dari keyakinannya menentang Yesus lalu tiba-tiba menjadi hamba-Nya? Tentu bukan sekedar perubahan nalar, tetapi perjumpaannya dengan Tuhan Yesus mengubahkan total seluruh hidupnya.
Nah bagaimana dengan anda, apakah anda juga mengalaminya? Selamat menjadi ciptaan baru, selamat tahun baru. Halleluyah. (LS)
Questions:
1. Dapatkah anda menceritakan pengalaman anda bersama sang Juruselamat yang membuktikan bahwa anda benar-benar telah mengalami menjadi ciptaan baru?
2. Apakah ada keinginan-keinginan, ambisi-ambisi termasuk nafsu-nafsu anda yang berubah karena Kristus Yesus?
Values:
Seorang warga Kerajaan seharusnya hidupnya sudah mengalami pembaharuan, perilakunya harus baru sesuai nilai-nilai Kerajaan.
Kingdom’s Quotes:
Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya. (Galatia 6:15)