CUKUP
Bacaan Setahun:
Kis. 11:19-30, Kis. 11:19-30, Kis. 11:19-30
“Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” (Ibrani 13:5)
Cukup adalah ketika semua kebutuhan terpenuhi dalam takaran yang tepat. Menyadari bahwa kita sudah cukup berarti kita tidak perlu berusaha mati-matian untuk menjadi lebih berharga, lebih valid, lebih diterima, atau lebih dicintai. Semua itu sudah ada dalam diri kita. Percaya bahwa ‘saya cukup’ berarti memiliki keyakinan pada diri sendiri dan kemampuan yang Tuhan berikan.
Penulis surat Ibrani memberikan nasihat yang menguatkan, mendorong para pembaca untuk menjalani hidup yang selaras dengan firman Tuhan. Nasihat ini tidak hanya relevan bagi jemaat mula-mula, tetapi juga sangat penting bagi kita saat ini. Di tengah godaan dunia untuk terus mengejar harta dan status, Tuhan mengingatkan bahwa rasa cukup serta kepercayaan kepada pemeliharaan-Nya adalah kunci hidup damai sejahtera. Salah satu pengingat penting dalam Alkitab adalah: “Jangan menjadi hamba uang, dan cukupkanlah diri dengan apa yang ada padamu” (Ibrani 13:5).
Phineas Taylor Barnum (seorang pemain teater terhebat asal Amerika Serikat) pernah berkata, “Uang adalah tuan yang jahat, tetapi pelayan yang sangat baik.” Ungkapan ini menegaskan bahwa uang hanyalah alat, bukan tujuan hidup. Namun, jauh sebelum Barnum menyatakan hal ini, Alkitab sudah lebih dulu memberikan peringatan: “Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang” (1 Timotius 6:10). Tuhan tidak melarang kita untuk bekerja keras atau memiliki kekayaan. Namun, Ia memperingatkan agar kita tidak menjadikan harta benda sebagai prioritas utama dalam hidup. Seperti yang tertulis dalam Matius 6:33, “Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”
Alkitab juga menegaskan bahwa rasa cukup adalah salah satu cara untuk menjaga diri dari jebakan cinta uang. Kata “cukup” dalam Ibrani 13:5 memiliki makna mendalam. Pertama, Mengelola dengan bijaksana berkat-berkat-Nya. Kita dipanggil untuk hidup sesuai kemampuan, bukan memaksakan diri demi gengsi atau persaingan dengan orang lain. Kedua, Menjaga hati dari keserakahan. Rasa cukup membantu kita menahan diri dari ambisi duniawi yang berlebihan. Ketiga, Percaya pada pemeliharaan Tuhan. Tuhan telah berjanji untuk tidak pernah meninggalkan kita. Keyakinan ini memberi kita kekuatan untuk bersyukur atas apa yang sudah kita miliki.
Saat kita hidup dalam rasa cukup dan bersandar kepada Tuhan, kita tidak akan kekurangan. Sebab di dalam Dia, ada damai, ada pemeliharaan, dan ada kepastian. Amin! (AU)
Questions:
1. Mengapa rasa cukup dapat membantu kita terhindar dari perhambaan uang?
2. Bagaimana cara kita menerapkan sikap hidup yang cukup sesuai dengan ajaran Alkitab? Diskusikan!
Values:
Uang adalah alat, bukan tujuan utama dalam hidup.
Kingdom’s Quotes:
Rasa cukup melindungi kita dari ambisi duniawi yang berlebihan.