DALAM KEMURAHAN ALLAH
Bacaan Setahun:
Mat. 26:47-75
Ul. 3-4
Ayub 5
“Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamupun akan dipotong juga” (Roma 11:22).
Beberapa orang berpikir bahwa penolakan bangsa Israel terhadap Kristus adalah kegagalan dari rencana Allah. Namun, Israel bukanlah sebuah proyek yang gagal, melainkan sebuah bukti bahwa manusia tidak mampu menaati Taurat dengan sempurna. Tidak ada satu pun manusia yang berhasil memenuhi hukum Allah sepenuhnya. Justru, Allah ingin manusia menyadari bahwa usahanya sendiri tidak cukup untuk memperoleh keselamatan. Oleh karena itu, Allah memberikan jalan keluar melalui penebusan dalam Kristus.
Kristus adalah bukti nyata dari kepedulian Allah terhadap umat manusia. Ia melihat manusia sebagai ciptaan-Nya yang paling berharga. Keselamatan yang ditawarkan oleh-Nya tidak hanya diperuntukkan bagi bangsa Israel, tetapi juga bagi seluruh bangsa di dunia. Meskipun demikian, bangsa Israel tetap memiliki peran penting dalam terbukanya Injil bagi semua orang.
Allah telah menunjukkan kemurahan-Nya dengan sempurna. Kasih-Nya nyata dalam setiap langkah sejarah manusia. Namun, jangan sampai kita salah memahami kasih Allah. Dia memang penuh kasih, tetapi juga memiliki sifat yang adil dan tegas. Sejarah telah mencatat bagaimana Allah bertindak keras terhadap umat yang menolak-Nya. Puncaknya terjadi pada zaman Nuh, ketika seluruh manusia dibinasakan, kecuali Nuh dan keluarganya (Kejadian 7).
Sebagai orang percaya, kita diibaratkan sebagai tunas liar yang dicangkokkan ke pohon yang benar (Roma 11:17). Status kita sebagai umat Allah adalah sebuah anugerah besar, tetapi kemurahan Allah tidak boleh disalahgunakan. Kita dipanggil untuk hidup dalam kasih karuniaNya, bukan untuk melampiaskan dosa. Jika kita tidak menghargai kemurahan-Nya, Allah tidak segan-segan memotong dan mencampakkan kita. Akhir zaman akan menjadi bukti keadilanNya.
Allah itu kasih, tetapi Ia juga adil. Ia selalu membuka tangan-Nya bagi siapa pun yang mau bertobat dan kembali kepada-Nya. Namun, jika hati kita tetap keras dan menolak teguranNya, kita sedang menjauhkan diri dari kasih-Nya. Keadilan Allah adalah keseimbangan sempurna antara kasih dan hukuman-Nya. (DH)
Questions:
1. Bagaimana Anda bisa lebih menghargai kemurahan Allah dalam hidup Anda sehari-hari?
2. Apakah Anda pernah menyalahgunakan kasih karunia Allah sebagai alasan untuk tetap hidup dalam dosa?
Values:
Kemurahan Allah adalah kesempatan, bukan izin untuk hidup dalam dosa.
Kingdom’s Quotes:
Allah itu penuh kasih, tetapi keadilan-Nya tidak akan pernah diabaikan.