DAMAI SEJAHTERA VS DISHARMONY

DAMAI SEJAHTERA VS DISHARMONY 

Bacaan Setahun: 
Mzm. 83, Hak. 8 , Gal. 2 

“Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: “Damai sejahtera bagi kamu!” Lukas 24:36

Kisah ini adalah cerita saat dua orang murid Yesus menceritakan kepada murid-murid Yesus mengenai perjumpaan mereka dengan Yesus saat berjalan dari Yerusalem menuju Emaus, Di tengah-tengah percakapan tentang cerita kebangkitan Yesus yang tentunya sarat emosi, kebingungan, keraguan itulah tiba-tiba Yesus hadir. Kalimat pertama sapaan Yesus (Firman Tuhan) yang pertama mereka dengar pasca kebangkitanNya adalah “Damai Sejahtera bagi kamu“. Kita sendiri kerap memberikan salam sapaan dengan kata Syalom atau Damai Sejahtera bagi kamu. Apakah ini sekedar kalimat salam secara umum? Sama saat Yesus pertama kali datang lewat kelahiranNya di Betlehem, maka para gembala-gembala di padang juga melihat dan mendengarkan puji-pujian para malaikat Allah yang berisi pesan berkat bagi seluruh bumi yaitu: “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.” (Luk 2:14).

Salah satu makna dari damai sejahtera adalah harmony. Kata harmony dalam konteks musical atau orchestra bermakna sebuah fungsi dalam posisi masing-masing. Ketidaksadaran akan posisi dan fungsi masing-masing akan menghasilkan dis-harmony atau kekacauan peran. Ketika Allah menciptakan alam semesta dan juga manusia (Kej 1:26-28), sebenarnya Allah telah menciptakan sebuah tatanan posisi dan fungsi. Ada daratan, lautan, benda-benda di langit, makhluk hidup di laut, darat dan udara, juga posisi manusia dan fungsinya untuk mengelola bumi. Sehingga sebenarnya telah terjadi urutan posisi dan fungsi: 1. Allah, 2.Manusia, 3. Ciptaan (alam, material, dsb)

Jika melihat kondisi urutan posisi tersebut, maka kita sebagai manusia punya peran utama melayani, hormat, tunduk kepada Allah dan kita mengelola atas alam ini. Tapi dosa telah mencoba merusak tatanan ini (disharmoni). Dosa membuat manusia justru menyembah ciptaan (material, alam, bahkan manusia lain) dan menjadikan Allah sebagai prioritas ke 3. Itu juga yang ditawarkan Iblis saat mencobai Yesus yang ke 3 di padang gurun.

Lewat karya kematianNya, Yesus telah membalikkan kembali keadaan, ketaatanNya kepada Bapa di atas segalanya menjadikan Allah sebagai prioritas pertama manusia dan bukan alam atau material. Yesus mengembalikan damai sejahtera yang sejati yaitu urutan posisi Allah yang benar, yaitu Allah, manusia dan ciptaan. Menerima damai sejahteraNya berarti kembali dalam posisi yang benar. Bersediakah Anda? (HA)

Questions:
1. Apakah Anda sudah memahami urutan posisi dan fungsi saat Allah menciptakan Anda dan seisi dunia?
2. Bagaimana respon Anda setelah memahami hal itu?

Values:
Yesus mengembalikan damai sejahtera yang sejati yaitu urutan posisi Allah yang benar: Allah, manusia dan ciptaan.

Kingdom Quotes:
Salah posisi dan fungsi akan merusak harmoni dan menjadi disharmony.