DEUS INCREMENTUM DEDIT

DEUS INCREMENTUM DEDIT 

Bacaan Setahun: 
Yeh. 43-44 , Kis. 6 

“Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.” (1 Korintus 3:6)

Pada kondisi tertentu, mungkin kita mengalami suatu persoalan yang didasari oleh perbedaan pendapat ataupun dalam hal membanding-bandingkan yang mana hal tersebut bisa berujung kepada perselisihan apabila dengan sengaja memiliki motivasi yang tidak benar, baik terjadi dalam konteks keluarga, pekerjaan, studi maupun dalam pelayanan gerejawi kita. Tentu hal tersebut tidaklah mencerminkan sikap dan perilaku umat Tuhan sebab dalam Kristus kita adalah satu dan tidak ada lagi perbedaan yang memisahkan kita antar satu dengan yang lain.

Dalam bacaan ayat renungan hari ini, dapat kita simak bahwa Rasul Paulus memberikan perhatian kepada jemaat di Korintus untuk menyadari panggilannya pada satu tujuan yang sama yakni persekutuan (Yunani: Koinonia). Hal ini disampaikan oleh Rasul Paulus karena muncul kelompok-kelompok dalam jemaat di Korintus yang bermula dari beragam pengajar-pengajar yang menyampaikan ajaran mereka kepada jemaat di Korintus sehingga timbullah iri hati dan perselisihan dalam jemaat tersebut. Antar satu kelompok dengan yang lain merasa bahwa kelompok mereka yang lebih baik dalam pengajaran dan iman

Rasul Paulus pun berkata bahwa golongan atau kelompok yang menekankan bahwa komunitasnya lebih baik dan merendahkan yang lain, alih-alih tidak mencerminkan pribadi yang serupa dengan Kristus melainkan seperti orang-orang dunia yang belum memahami akan sesuatu yang rohani dari Allah dan belum mengenal Kristus. Maka, Rasul Paulus menjelaskan bahwa Allah yang memberi pertumbuhan (Latin: Deus Incrementum Dedit) adalah hal yang terutama dan utama dalam jemaat Tuhan yang diwartakan dan dilaksanakan oleh umat Allah secara bersama-sama

Rasul Paulus juga menekankan hendaknya antar jemaat memiliki keselarasan sebagai anggota tubuh Kristus yang bukan membandingkan dan saling merendahkan, melainkan bersama-sama menyadari dan menyikapi dalam persekutuan yang utuh serta mengutamakan Tuhan dalam setiap pelayanan. Hal tersebut juga berlaku bagi kita sebagai umat Tuhan di sepanjang segala zaman. Hendaknya kita selalu menjaga kesatuan antar umat Tuhan dalam persekutuan yang utuh dan universal serta menjauhi sikap melebih-lebihkan golongan sendiri dan merendahkan ajaran dari kelompok lain dalam tubuh Kristus. (AH)

Questions:
1. Bagaimana menjaga kesatuan dengan semangat menghargai antar jemaat Tuhan?
2. Mengapa penting untuk hidup dalam kesatuan melalui persekutuan?
Values:
Kesatuan umat Tuhan menggambarkan keutuhan untuk bersama-sama menanggapi kehidupan persekutuan di dalam Tuhan.

Kingdom’s Quotes:
Umat Tuhan dipanggil oleh Allah untuk hidup dalam persekutuan yang utuh dan universal di sepanjang zaman dengan semangat menghargai sesama saudara seiman.