DEVELOPING THE GIFTS | Pdt. Eluzai Frengky Utana

Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah. (1Petrus 4:10)

Karunia-karunia yang Tuhan berikan dan percayakan kepada kita bukan hanya semata-mata karunia Roh, tetapi juga talenta, bakat dan semua kemampuan yang Tuhan berikan kepada kita. Untuk itu ada dasar agar kita dapat mengembangkannya dengan maksimal. Belajar dari sebuah perikop dalam 1 Petrus 4:7-11, mengenai Hidup Orang Kristen. Kehidupan orang Kristen bukanlah orang-orang yang hanya menjadi pengikut atau penggemar, tetapi orang-orang yang menjadi murid dan benar-benar mau mengembangkan setiap karunia yang sudah Tuhan percayakan. Seorang murid akan konsisten dan senantiasa melibatkan Tuhan dalam setiap proses yang terjadi dalam hidupnya. Seorang murid akan memulai segala sesuatu bersama Tuhan dan mengakhirinya dalam koridor kebenaran Tuhan.

Semua karunia adalah milik Tuhan dan kita adalah pengelola. Ada bagian yang Tuhan buat dan ada bagian yang harus kita kerjakan. Sebagai pengelola, bagian kita adalah mengembangkannya. Dasar untuk mengembangkan karunia-karunia dari Tuhan dengan maksimal:

MEMILIKI HATI YANG TENANG.

Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa. (1 Petrus 4:7)

Kita sering mendengar bahwa kedatangan Tuhan dan kesudahan segala sesuatu sudah semakin mendekat, tetapi kita tidak perlu panik. Bagian kita adalah mempersiapkan hidup kita berkenan di hadapan Tuhan dan memiliki hati yang tenang, sehingga ketika segala sesuatunya terjadi kita siap. Orang yang memiliki hati yang tenang adalah orang yang hatinya selalu dipenuhi dengan Firman Tuhan. Hati yang tenang akan terjadi jika pikiran kita dipenuhi dengan pikiran Kristus dan Firman Tuhan. Dari apa yang kita pikirkan akan menjadi perkataan dan tindakan kita. Jika hal ini kita latih dan lakukan setiap hari maka tanpa sadar Firman itu tertanam di hati kita, sehingga apapun yang terjadi yang keluar dari hidup kita adalah Firman Tuhan.

SELALU MELIBATKAN TUHAN.

Orang yang hatinya tenang ketika sesuatu terjadi dalam hidupnya, ia dapat berdoa kepada Tuhan dan selalu melibatkan Tuhan. Kita mudah dikuasai masalah dan persoalan karena kita tidak melibatkan Tuhan dalam hidup kita. Orang yang melibatkan Tuhan tahu bahwa Tuhan bertanggung jawab penuh akan jalan hidupnya. Orang yang selalu melibatkan Tuhan akan menemukan perlindungan yang sejati. Agar kita dapat selalu melibatkan Tuhan kita harus berlatih bahwa kita tetap percaya walaupun tidak melihat, kita tetap percaya meskipun tidak mendengar. Landasan hidup kita adalah Firman Tuhan.

MELAKUKAN SEGALA SESUATU BERDASARKAN KASIH.

Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa. (1 Petrus 4:8)

Banyak orang yang memiliki hati untuk menolong orang-orang yang terjerat narkoba, tetapi beberapa waktu kemudian justru orang tersebut yang terjerat oleh narkoba. Atau ada juga orang yang memiliki hati untuk menolong dan merawat anak-anak terlantar tetapi beberapa waktu kemudian justru orang tersebut justru jatuh dengan kasus pelecehan terhadap anak-anak yang diasuhnya. Jadi untuk mengembangkan karunia-karunia yang dari Tuhan harus di dasarkan pada kasih. Jika tidak akan ada motivasi-motivasi lain yang disisipkan untuk mencari popularitasbagi diri sendiri. Dengan dasar kasih, kita sadar bahwa apa yang kita lakukan karena Tuhan terlebih dahulu mengasihi kita.

BELAS KASIHAN BERDASARKAN RASA SYUKUR.

Berilah tumpangan seorang akan yang lain dengan tidak bersungut-sungut.
(1 Petrus 4:9)

Tumpangan tidak semata-mata sebuah tempat, tetapi bisa berupa pekerjaan atau hati kita untuk menolong orang lain. Kadang kala orang-orang yang sudah kita tolong justru mengecewakan kita. Jika hal ini terjadi, apabila yang kita lakukan tidak didasarkan oleh rasa syukur maka kita akan menjadi marah dan bersungut-sungut. Jadi untuk mengembangkan karunia-karunia dari Tuhan harus berdasarkan rasa syukur. Orang yang bersyukur bukan apa yang ada ditangannya, tetapi apa dan siapa yang ada di hatinya, yaitu pribadi Yesus yang sudah memberikan nyawa-Nya bagi kita. Rasa syukur yang sejati adalah berterima kasih kepada Tuhan atas apa yang sudah dipercayakan bagi kita dan mengatakan apa yang sudah kita lakukan bagi Dia. Sehingga jika sesuatu yang tidak mengenakkan terjadi kita tetap dapat mengucap syukur.

MENYADARI DIRI SEBAGAI PENGELOLA.

Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.
(1 Petrus 4:10)

Kita bukan pemilik, tetapi pengelola. Segala kemampuan yang ada pada kita semuanya dari Tuhan, jadi kita harus menghargai, mengembangkan dan menggunakannya. Jangan iri dengan kemampuan yang dimiliki oleh orang lain, bukan berarti menjadi alasan untuk kita tidak mengembangkannya. Jika kita sadar bahwa kita adalah pengelola maka apa yang kita lakukan semuanya hanya untuk hormat kemuliaan nama Tuhan.

SEMUA YANG DILAKUKAN DARI DIA UNTUK DIA.

Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin.
(1 Petrus 4:11)

Dalam semua yang Tuhan sudah percayakan dalam hidup kita, apa yang kita lakukan adalah dari Dia dan untuk Dia sebab Tuhan punya rancangan yang besar untuk kita. Jika kita diberkati Tuhan, kita harus sadar bahwa apa yang kita lakukan adalah untuk melakukan kehendak Tuhan dengan cara Tuhan,  kekuatanNya dan untuk kemuliaan namaNya. Jangan masukkan kehendak kita atau agenda pribadi ke dalamnya sehingga karunia-karunia yang dari Tuhan dapat kita kembangkan dengan maksimal. Amin (RCH)