DI ‘AHOK’ KAN

DI ‘AHOK’ KAN 

Bacaan Setahun: 
Im. 4 
Mat. 21 

“Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar”(Kejadian 50:20).

Ketika ada perkataan yang jelas literasi dan maksudnya yaitu ‘Tuhan bukan orang Arab’ Kmaka kemudian dibuat polemik, hanya karena yang mengatakan adalah KSAD yang mereka lecehkan sebagai Jenderal Baliho. Sebutan ini disematkan karena KSAD saat jadi Pangdam Jaya menertibkan baliho anarkis yang tak sanggup ditertibkan petugas resmi.

Ini adalah sebuah tanda bahwa bangsa ini sebenarnya sedang tidak sehat. Ada sebagian orang sedang hendak mengacaukan keadaan psikologi bangsa yang aman dan harmonis, kepada situasi bergolak dan sensitif. Dengan mengatasnamakan hukum dan demokrasi tapi dengan hati membara terus bersiasat untuk memperkeruh keadaan. Kehormatan dan tatakrama tak ada lagi. Bahkan Presiden sebagai simbol negara tertinggi dengan gampangnya dicaci. Moral dan kejiwaan Indonesia sebagai bangsa saat ini sedang diuji.

Akankah situasi yang nantinya akan bermuara pada politik yang tak sehat ini kita biarkan terus? Bukankah jika situasi dibiarkan keruh akan dapat menimbulkan chaos yang memang diharapkan oleh pihak tertentu? Tidakkah biaya yang akan kita tanggung akibat perang saudara sangat besar? Libya dan Syria adalah contoh kehancuran akibat perang saudara, dan tak bisa bangkit lagi. Mengapa tidak ada kesadaran aparat dan pejabat untuk berusaha menghentikan sebelum semua terlambat.

Sepertinya akal sehat sudah tidak lagi jalan atau dipakai , padahal Jendral Dudung yang beragama Islam tidak salah dalam perkataannya. Tuhan memang bukan orang dan apalagi orang Arab. Benarkah jenderal Dudung sedang “di ‘ Ahok ‘ kan” seperti kata beberapa pengamat ? Seperti kata- kata bijak, “kezhaliman terus ada bukan karena tak ada orang baik tapi karena diamnya orang- orang baik” . Yang menjadi persoalan adalah mereka yang menyalahkan dan melaporkan Jendral Dudung, justru merekalah yang merasa dizhalimi. Sama halnya orang gila yang merasa waras, kegilaan mereka pasti sangat susah disadarkan. Namun betapapun sulit situasi ini sebagai anak bangsa setiap kita harus bersikap dan tak boleh diam. Karena dalam situasi seperti ini diam bukan lagi emas.(DD)

Questions:
1. Benarkah kita cukup berdoa melihat situasi saat ini
2. Bagaimana seharusnya kita bersikap?
Values:
Sebagai warga Kerajaan Sorga, kita perlu meminta otoritas Kerajaan Sorga untuk kita berani menyuarakan Firman-Nya.

Kingdom Quotes:
Setiap kita adalah komponen terkecil bangsa yang bisa ikut menentukan nasib seluruh bangsa.