DIPAGUT ULAR TEDUNG

DIPAGUT ULAR TEDUNG 

Bacaan Setahun: 
1 Raj. 18-19 , 1 Kor. 16 

“Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati.” (Bilangan 21:6)

Peristiwa ini terjadi ketika Bangsa Israel komplain atas pemeliharaan Tuhan dalam kehidupan mereka. Bangsa Israel merasa bosan dan muak atas roti manna yang Tuhan sediakan bagi mereka setiap hari, padahal jika direnungkan Tuhan sudah memelihara kehidupannya secara luar biasa. Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: “Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak.” Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati. Ketika bangsa itu menyadari dosa-dosanya dan mereka mendesak Musa untuk berdoa kepada Tuhan agar dijauhkanNya ular-ular itu.

Mengapa Bangsa Israel komplain kepada Tuhan? Sekalipun hidup mereka di Mesir sebagai budak, mereka sudah merasa nyaman. Keputusan kita untuk tetap tinggal di dalam kenyamanan seringkali menggagalkan rencana Tuhan di dalam hidup kita. Rencana Tuhan bagi bangsa Israel adalah umat pilihan bukan budak. Rencana Tuhan bagi bangsa Israel adalah Tanah Perjanjian dan bukan Tanah Gosyen. Namun mereka selalu teringat akan ikan yang mereka makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih (Bilangan 11:5). Mereka lupa dengan sepuluh tulah yang ditimpakan kepada Mesir agar mereka bisa keluar dari Mesir, mereka juga lupa bagaimana Tuhan meluputkan serta melindungi mereka dengan menenggelamkan kereta Firaun dan pasukanpasukannya ketika mereka terjepit. Juga masih banyak lagi kebaikan demi kebaikan serta pemeliharaan Tuhan di dalam hidup Bangsa Israel.

Kita juga seringkali komplain kepada Tuhan. Kita mudah sekali melupakan kebaikanNya di dalam hidup kita. Proses dan persoalan yang sedang kita hadapi seolah-olah terlalu berat sehingga membuat kita lupa akan pertolongan demi pertolongan yang sudah pernah Tuhan kerjakan di dalam hidup kita. Sesungguhnya jika direnungkan kembali proses yang kita alami adalah hasil dari keputusan kita yang salah atau gaya hidup kita yang tidak sesuai dengan kebenaran, namun kita justru komplain dan menyalahkan Tuhan serta keadaan. Ketika kita komplain bukannya ada jalan keluar, tetapi justru mendatangkan ‘ular tedung’ masuk ke dalam hidup kita yaitu kehancuran.

Mengucap syukurlah senantiasa kepada Tuhan, nikmati setiap proses yang kita alami, jika karena dosa bertobatlah dan minta hikmat serta tuntunan Roh Kudus sehingga kita mampu menghadapi setiap proses tersebut. Dan ingatlah selalu akan kebaikan demi kebaikan Tuhan karena rencana-Nya tidak pernah gagal di dalam hidup kita yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepada kita hari depan yang penuh harapan. (RSN)

Questions:
1. Apa proses kehidupan yang sedang kita alami saat ini?
2. Sebandingkah keluh kesah yang keluar dari mulut kita dengan kebaikan demi kebaikan Tuhan yang pernah kita alami?
Values:
Sungut-sungut dan komplain mendatangkan kehancuran di dalam hidup kita, tetapi selalu bersyukur akan memberikan kita kekuatan untuk mampu melewati setiap proses kehidupan.

Kingdom’s Quotes:
Keputusan kita untuk tetap tinggal di dalam kenyamanan seringkali menggagalkan rencana Tuhan di dalam kehidupan kita.