DIPERDAMAIKAN, DIBENARKAN DAN DISUCIKAN

DIPERDAMAIKAN, DIBENARKAN DAN DISUCIKAN 

Bacaan Setahun: 
Pkh. 1-2 , Amsal 20 

“Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya” (Roma 5:10)!

Percaya kepada pengorbanan Kristus tidak hanya menjadikan kita orang Kristen, tetapi ada tiga hal yang dilakukan Yesus dalam hidup kita. Pertama, kita diperdamaikan dengan Allah. Dosa telah membuat kita seteru Allah, terpisah dari kasih-Nya, dan kehilangan kemuliaan-Nya. Ayat bacaan di atas mengatakan bahwa kita diperdamaikan dengan Allah melalui kematian Anak-Nya. Kristus menanggung hukuman di kayu Salib akibat dosa manusia.

Karena semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah, kita dibenarkan dengan cuma-cuma oleh kasih karunia melalui penebusan dalam Kristus Yesus (Roma 3:23-24). Kedua, kita dibenarkan. Sekali lagi, kita berdosa bukan karena kita kedapatan berbuat dosa, tetapi karena sifat dosa yang ada dalam diri kita. Dengan kekuatan dan usaha perbuatan baik, kita tetaplah seorang yang berdosa dan tidak berkenan kepada Allah. Perbuatan baik kita tidak bisa membuat kita dibenarkan. Tanpa Tuhan yang menolong kita, pasti kita akan binasa. Ingatlah bahwa upah dosa adalah maut, artinya terpisah dari Allah dan kehilangan kemuliaan-Nya. Hanya karena kasih karunia Kristus dan bukan usaha kita, kita dibenarkan. Dibenarkan berarti dosa kita telah diampuni dan tidak diperhitungkan lagi. Kita tidak lagi di bawah hukuman.

Betapa besar darah Kristus yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup (Ibrani 9:14). Ketiga, manusia disucikan hatinya. Dari keadaan yang bermusuhan, kita diperdamaikan. Dari keadaan yang berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah, kita dibenarkan, diterima, dan diperkenan. Selanjutnya, Tuhan ingin merubah sifat hati kita. Tuhan tidak hanya ingin kita dibenarkan saja, tetapi juga ingin merubah sifat dasar hati kita. Ia ingin mensucikan hati nurani kita, menggantikan hati kita yang “kotor/egois” dengan hati yang suci, hati yang Kudus, yaitu sifat hati Tuhan sendiri, supaya kita dapat melakukan kehendak Allah. (DD)

Questions:
1. Mengapa kita harus diperdamaikan dengan Allah?
2. Mengapa pula hati kita harus disucikan? SIAPA yang berperan mendamaikan dan mensucikan?
Values:
Menjadi warga Kerajaan bukan kehendak kita tetapi pilihan dan panggilan dari Sang Raja.

Kingdom Quotes:
Tidak ada seorangpun yang benar dihadapan Allah, karya Kristus di kayu Saliblah yang membenarkan kita.