Untuk memiliki hidup yang dipenuhi oleh Roh Tuhan, maka kita harus bersedia dipimpin oleh Roh. Bukti nyata bahwa hidup kita dipimpin oleh Roh adalah dengan menjadi saksi melalui perubahan hidup yang bisa dilihat oleh dunia. Perubahan hidup ini adalah mujizat terbesar yang bisa terjadi atas seseorang.
Hidup yang dipimpin oleh Roh bukan berarti tanpa masalah. Tuhan Yesus pun mengalaminya dan dibawa ke padang gurun oleh Roh dan dicobai oleh Iblis. Namun sebagaimana Tuhan Yesus menang, maka kitapun memerlukan Firman untuk bisa menang dan untuk menyucikan kedagingan kita. Izinkanlah seluruh kamar kehidupan kita dan kedudukan kita dikuasai oleh Roh dan dibersihkan oleh Firman Tuhan.
(1) Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai iblis. (2) Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. (3) Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti.” (KEHIDUPAN) (4) Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” (FIRMAN) (5) Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan bait Allah, (6) lalu berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.” (KEDAGINGAN) (7) Yesus berkata kepadanya: “Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!” (FIRMAN) (8) Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, (9) dan berkata kepada-Nya: “Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku” (KEDUDUKAN) (10) Maka berkatalah Yesus kepadanya: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” (FIRMAN) (Matius 4:1-10)
Ketika Iblis gagal untuk mencobai Tuhan Yesus, maka ia terus berjaga-jaga untuk mencari waktu yang terbaik. Karena itu kitapun harus terus berjaga-jaga, bahkan ketika kita sedang mengalami kemenangan yang gemilang, justru di situ kita harus lebih berhati-hati agar tidak jatuh.
Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik. (Lukas 4:13)
Kita harus belajar memberi diri dipimpin oleh Roh, berlatih untuk peka akan tuntunan-Nya, senantiasa ada dalam hadirat-Nya, serta bergerak dalam aliran-Nya. Ini digambarkan seperti seseorang yang bergerak mengikuti aliran sungai yang mengalir tiada hentinya, serta mengalami kebaikan, kesegaran dan berkat yang Tuhan sediakan dalam aliran tersebut. Karenanya tanpa dipimpin oleh Roh, ibadah kita menjadi kering.
Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang. Yang PERTAMA, namanya PISON, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Hawila, tempat emas ada. Dan emas dari negeri itu baik; di sana ada damar bedolah dan batu krisopras. Nama sungai yang KEDUA ialah GIHON, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Kush. Nama sungai yang KETIGA ialah TIGRIS, yakni yang mengalir di sebelah timur Asyur. Dan sungai yang KEEMPAT ialah EFRAT.
(Kejadian 2:10-14)
Arti kata Eden adalah kenikmatan dan tempat di mana hadirat Tuhan ada. Di taman Eden, manusia mengalami segala kebaikan Tuhan dan yang terpenting adalah bisa menikmati persekutuan dengan Tuhan.
Di Taman Eden Allah memberikan kepada manusia 4 sungai yang mengalir:
Sungai PISON, sungai yang mengalir dengan bebas. Gambaran orang yang hidupnya dipenuhi (dipimpin) Roh Kudus, ada kemerdekaan dan kebebasan dari kutuk.
Sungai GIHON, artinya memancar dengan kuat. Gambaran orang yang dipenuhi Roh Kudus, maka kehidupan Allah memancar dan kuasa Tuhan dinyatakan.
Sungai TIGRIS, artinya melesat seperti anak panah. Roh Kudus membuat kehidupan kita mempunyai visi dan tujuan.
Sungai EFRAT, artinya menyuburkan. Roh Kudus akan membuat kehidupan kita menjadi berkat bagi banyak orang.
Bagaimana kita dapat MENGALAMI JANJI ALLAH seperti dalam Yoel 2:28-29? Dengan BAPTISAN ROH KUDUS (Kisah 1:8), Apa yang harus kita siapkan?
PERCAYA SEPENUHNYA KEPADA TUHAN.
Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi — dan memang sungguh-sungguh demikian — sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya.(1 Tesalonika 2:13)
Ayat ini merupakan dasar dan motivasi kita dalam melakukan segala sesuatu. Percaya berarti kita menerima Firman tidak hanya dengan panca indra atau dengan intelektual kita, tetapi juga dengan hati kita.
TRANSPARAN DI HADAPAN TUHAN.
Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.” (Yakobus 4:6)
TIDAK KUATIR.
Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” (Lukas 11:13)
TIDAK ADA KEPAHITAN, BENCI, IRI HATI dan NIAT JAHAT.
Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. (Efesus 4:31)
Tuhan mencari orang yang mau menerima baptisan Roh Kudus, agar hidupnya sungguh-sungguh dipimpin oleh Roh Kudus, mengalami perubahan dan menjadi saksi yang efektif bagi Kerajaan Allah. Amin. (VW)