Ditanam Kembali (Replant) | Pdt. Christy Indra Tjiptamulya

Jikalau roti sulung adalah kudus, maka seluruh adonan juga kudus, dan jikalau akar adalah kudus, maka cabang-cabang juga kudus. Karena itu apabila beberapa cabang telah dipatahkan dan kamu sebagai tunas liar telah dicangkokkan di antaranya dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh getah, janganlah kamu bermegah terhadap cabang-cabang itu! Jikalau kamu bermegah, ingatlah, bahwa bukan kamu yang menopang akar itu, melainkan akar itu yang menopang kamu. (Roma 11:16-18)

Untuk bertumbuh menjadi dewasa di dalam Kristus, kita harus mengalami replant (ditanam kembali). Dari ayat-ayat di atas, ada hal-hal yang perlu kita pahami untuk bisa mengalami replant.

BUAH SULUNG

Kita harus mengerti bahwa panggilan hidup kita adalah menjadi kudus seperti buah sulung atau menjadi kudus seperti roti sulung, yaitu Tuhan Yesus (Roma 11:16) karena Yesus sebagai yang sulung bangkit dari kematian.

Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal (1 Korintus 15:20).

Kita juga menjadi yang sulung karena kebenaran Firman.

Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya (Yakobus 1:18).

Kita harus ‘regrow’, bertumbuh kembali menjadi seperti Yesus sang buah sulung. Sifat dan karakter kita harus dibentuk menjadi serupa dengan Yesus. Dan tempat yang terbaik untuk kita bisa bertumbuh adalah di dalam komunitas yang benar dan membangun yaitu Komunitas Mesianik (KM).

ISRAEL DIPOTONG

Ingatlah bahwa bangsa Israel dipatahkan dan dipotong karena tidak menghasilkan buah-buah yang baik, dan kita sebagai pohon zaitun liar yang dicangkokkan sebagai cabang yang baru. Apakah kita telah menghasilkan buah-buah bagi Kerajaan Allah? Kerajaan Allah diambil dari Israel karena menolak Yesus. (Roma 11:17)

Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu. (Matius 21:43)

Karena bangsa Israel menolaknya maka mereka yang diundang tidak lagi akan menikmatinya dan kuasa itu diberikan hanya  kepada orang-orang yang mau

“Sebab Aku berkata kepadamu: Tidak ada seorangpun dari orang-orang yang telah diundang itu akan menikmati jamuan-Ku.” (Lukas 14:24)

BANGSA-BANGSA LAIN MENERIMA FIRMAN

Karena bangsa Yahudi telah menolak panggilan Tuhan, maka bangsa-bangsa bukan Yahudi menerima firman Allah.

Rasul-rasul dan saudara-saudara di Yudea mendengar, bahwa bangsa-bangsa lain juga menerima firman Allah. (Kisah 11:1)

Kita yang telah menerima Firman Allah dipanggil dan dipilih adalah agar menjadi terang dan membawa keselamatan yang kita terima bagi bangsa-bangsa yang belum mengenal Allah.

Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: “Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi.”
(Kisah 13:47-48)

POHON ZAITUN

Ibarat Pohon zaitun yang memiliki banyak cabang dan ranting, kita adalah pohon zaitun liar yang dicangkokkan agar kita juga dapat menikmati  dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh getah, yaitu janji-janji Allah. Tanpa Kristus, kita yang seharusnya  tidak mendapat bagian dapat menikmati bagian terbaik dan yang dulu jauh dengan Bapa menjadi dekat.

bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia. Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu “jauh,” sudah menjadi “dekat” oleh darah Kristus. (Efesus 2:12-13)

ADOPSI ROHANI

Dengan demikian kita harus sadar bahwa kita telah diadopsi secara rohani menjadi putra-putri Kerajaan Allah , sehingga Allah Israel menjadi Bapa bagi kita. Sebagai seorang putra maka kita memiliki hak istimewa untuk:

a. Diberi kuasa untuk menjadi anakNya dan menjadi bagian dari keluarga Allah.

Kita diberi kuasa menjadi anak-anak Allah (Yohanes 1:12). Dengan demikian kita dapat menyebut Nama Yesus, kuasa darah Yesus dan Firman Tuhan yang sangat berkuasa.

b. Menerima Roh Kudus.

Roh Kudus membebaskan kita dari perbudakan dan memampukan kita hidup sebagai anak-anak Allah. (Roma 8:15)

c. Tuhan menjadi Bapa kita

Kita menjadi putra-putri dalam kerajaan-Nya karena Tuhan menjadi Bapa bagi kita. (2 Korintus 6:18)

JANGAN BERMEGAH

Sebagai orang yang dipanggil dan dipilih menjadi anak-anak Allah, kita tidak boleh sombong. Semua status yang kita terima adalah karena kasih karunia Tuhan semata. (Roma 11:18). Kesombongan akan membuat kita jatuh dan keluar dari kasih karunia Tuhan. Orang yang sombong digambarkan seperti awan dan angin tanpa hujan (Amsal 15:14). Tuhan sendiri juga memperingatkan kita agar tidak bermegah (Yakobus 4:16), karena keselamatan datang dari bangsa Yahudi dan kita mendapat bagian karena kasih karunia Tuhan semata. Karena itu kita harus berakar dalam Firman dan mengenali yang kita sembah.

Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi. (Yohanes 4:22)

Jika hal-hal di atas telah kita pahami dan kita lakukan dalam hidup kita, maka kita yang adalah tunas liar yang telah dicangkokkan dan turut mendapatkan bagian dalam akar pohon yang penuh getah, kita diberiNya kuasa menjadi anak-anak Allah yang layak menerima warisan sorgawi. Kita juga akan mengalami kebaikan dan pemeliharaan Tuhan sebagai cabang pohon zaitun kesayangan-Nya. Amin. (VW)