DOMBA-DOMBA YANG KESEPIAN

DOMBA-DOMBA YANG KESEPIAN 

Bacaan Setahun:
Luk. 18:1-17  , Kej. 29:31-30:4, Mzm 23

“Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” (Ibrani 10:24-25)

Akhir-akhir ini ada pandemi yang kurang ter-ekspos di media. Padahal pandemi ini diam- diam merenggut lebih banyak nyawa dari yang kita sadari. Namanya kesepian. Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah koneksi. Koneksi dengan Pencipta dan ciptaan-Nya. Ketika kebutuhan ini tidak terpenuhi, ada kekosongan yang muncul. Sayangnya, kadang kita sibuk mengisinya dengan benda atau kegiatan apa pun, asal bisa mengalihkan kita dari kekosongan tersebut. Karena yang kita konsumsi bukanlah “nutrisi” yang tepat, alhasil kita akan tetap merasa kesepian dan terisolasi. Musuh paling senang dengan keadaan tersebut.

Anak-anak Tuhan sering diibaratkan sebagai domba yang salah satu musuhnya adalah serigala. Serigala memangsa anggota kawanan yang paling lemah. Biasanya yang sudah tua, cacat, atau yang sangat muda. Tugas serigala bervariasi. Mereka diam-diam mengikuti kawanan dari dekat, menentukan mana yang diincar, lalu beberapa dari mereka membuat kawanan tercerai-berai ke berbagai arah (perbedaan doktrin, pandangan politik, dan lain-lain). Ada yang mengalihkan perhatian (metaverse, game, medsos), menyebabkan kepanikan, dan kebingungan. Menciptakan jarak antara kawanan dengan domba yang lemah (memperparah kesenjangan generasi). Kemudian, mereka menerkam ketika mangsanya sudah terisolasi.

Jika kita telaah, yang sering menjadi korban penipuan dan phishing sebenarnya juga mirip. Orang tua, orang yang putus asa dan juga anak-anak muda. Kenyataan ini juga berlaku untuk kehidupan dan kesehatan rohani kita. Contohnya orang percaya “lama” yang kehilangan semangat dalam Tuhan, mereka yang sedang lemah, kepahitan, dan yang masih hijau (muda).

Banyak isu di dunia jaman sekarang bertentangan dengan firman Tuhan. Jebakan dikemas dengan kasih, pengertian, dan toleransi. Bahkan jika yang ditoleransi adalah dosa. Dosa tetaplah dosa. Karena Tuhan kita kudus, dosa tidak akan pernah secara ajaib diterima sebagai bukan dosa. Demikian pula anggapan “tidak perlu terima Yesus untuk masuk ke surga, cukup perbuatan baik.” Pandangan ini mencuri jiwa-jiwa dari Kerajaan Tuhan. Faktanya, satu-satunya jaminan adalah dengan menerima karya penebusan di salib. Setelah itu, tidak lantas kita boleh hidup sembarangan. Jika kita mengaku menerima penebusan dari salib tetapi hidup sembarangan, itu menunjukkan bahwa kita tidak benar-benar bertobat karena kita tidak menghargai apa yang Yesus sudah lakukan di salib.

Oleh karena itu, saudara-saudari, terutama generasi muda, ketahuilah bahwa Anda adalah MANGSA EMPUK. Tetaplah bersama kawanan. Tetap dekat dengan Gembala yang baik. Jangan menjauh dari komunitas orang percaya. Komunitas Kristen atau keluarga mungkin tidak selalu nyaman atau menyenangkan. Mungkin kadang rasanya kurang bebas dan harus melakukan bagian dalam jemaat. Namun, ini tetaplah jalan yang paling aman. (SO)

Questions:
1. Apakah Anda sudah memiliki komunitas persekutuan sesama warga Kerajaan? Apa dampaknya bagi hidup Anda?
2. Apakah setiap warga Kerajaan harus bersekutu dengan sesama warga Kerajaan lainnya? Mengapa?
Values:
Isolasi adalah taktik musuh untuk membuat Anda rentan. Jika Anda terisolasi, Anda hanyalah mangsa yang mudah dicuri, dihancurkan, dan dibunuh.

Kingdom’s Quotes’
Be strong enough to stand alone, smart enough to know when you need help and brave enough to ask for it (Jadilah cukup kuat untuk berdiri sendiri, cukup cerdik untuk mengenali saat butuh bantuan dan cukup berani minta tolong) – Ziad K. Abdelnour –