DOSA MENGINTIP DI DEPAN PINTU

DOSA MENGINTIP DI DEPAN PINTU 

Bacaan Setahun: 
1 Sam. 18-19 
Ams. 11 

“Firman TUHAN kepada Kain: “Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya” (Kejadian 4:6-7).

Kalau Anda ditanya apa yang paling esensi yang diajarkan dari semua agama? Jawabannya adalah CINTA – KASIH. Yaitu interaksi yang didasari cinta kasih antara manusia dengan pencipta-Nya dan interaksi cinta kasih manusia dengan manusia yang lain. Namun pernahkah Anda bertanya mengapa sampai sekarang masih terjadi permusuhan dan pertikaian inter dan antar agama? Kalau kita ditanya apakah esensi sebuah pernikahan? Jawabannya adalah bersatunya cinta – jasih dua sejoli, tetapi mengapa terjadi pertikaian bahkan sampai terjadi perceraian yang waktu pacaran mereka berkata, “aku tak bisa hidup tanpamu?” Betapa rumitnya kehidupan ini. Seringkali hal yang paradoks terjadi antara apa yang diyakini dan yang dilakukan. Anak saya yang paling kecil, ketika mencuri dengar pembicaraan tentang masalah pertikaian antara sesama anggota gereja yang sedang saya bicarakan dengan istri, menyeletuk, “Dunia orang dewasa ini kog rumit sekali ya?” Benarkah semakin dewasa kita, kita menjadi semakin rumit? Seharusnya semakin dewasa hidup kita semakin mudah dan damai. Mengapa bisa terjadi demikian?

Dulu saya pernah membayangkan bahwa semakin modern dunia dan semakin canggih alat komunikasi maka hidup manusia akan semakin mudah lalu persoalan akan semakin berkurang, Namun apa yang terjadi sekarang? Saat saya menulis renungan ini, Ukraina masih diinvasi oleh Rusia, dan baru saja di Afghanistan bom meledak justru di malam menjelang perayaan Idul Fitri. Bukankah mereka ini sebangsa, sebahasa bahkan seiman, mengapa rasionalitas mereka tidak bisa bekerja?

Hari ini marilah kita berpikir dan bertindak. Paling tidak mulai dari diri kita sendiri untuk berusaha mencintai dan berdamai dengan siapapun. Kalau kita melihat sejarah kehidupan, pertikaian dan pertumpahan darah yang pertama telah terjadi sejak anak-anak Adam dan Hawa, yaitu Kain yang membunuh Habel, persoalannya sederhana yaitu iri hati, lalu panas hati. Seperti bunyi firman yang saya kutip diatas. Selalu berhati-hatilah, karena dosa selalu mengintip di depan pintu hati kita, ia sangat menggoda kita. Kuasai diri kita dan usahakan selalu perdamaian dan kalahkan dengan terus berbuat baik apapun keadaan kita. (DD)

Questions:
1. Menurut Anda mengapa semakin modern dunia pertikaian dan perang juga masih terjadi?
2. Mengapa dua orang yang berjanji sehidup semati tetapi banyak yang bercerai?

Values:
Warga Kerajaan adalah agen perdamaian, karena itu Raja-Nya dijuluki Raja Damai.

Kingdom Quote:
Hati-hati jika iri hati, karena jika tidak, akan menjadi sakit hati.