DOSA YANG TAK DISADARI
Bacaan Setahun:
Kel. 25
Mat. 8
“Dan pada saat itu berkokoklah ayam untuk kedua kalinya. Maka teringatlah Petrus, bahwa Yesus telah berkata kepadanya: “Sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali.” Lalu menangislah ia tersedu-sedu” (Markus 14:72)
Kita semua pernah membuat kesalahan. Kita pernah membohongi istri atau suami. Kita pernah berpikir untuk mengkhianati pasangan kita. Kita pernah tersandung karena batu kecil atau besar. “Kita memang bukan malaikat,” begitulah alasan klasik yang sering meluncur dari bibir kita ketika kita berbuat dosa.
Mari kita lihat Petrus yang kepeleset menjadi penyangkal Kristus. Kali ini kekeliruan yang dilakukannya tidaklah main-main. Ia mengkhianati janji pada Tuhan bahwa ia tidak akan meninggalkannya. Namun fakta menyatakan bahwa dia omong besar. Josh Billings, seorang penulis humor abad ke-19 pernah berkata, “Banyak orang mengucap syukur kepada Tuhan karena mereka lebih baik dari tetangga mereka.”
Ya, kita kadang merasa lega dan bahagia karena kita tidak menjadi koruptor seperti orang lain, atau menjadi penjahat seperti orang lain, atau yang senang menggerutu seperti tetangga kita. Kita merasa puas sekadar beribadah dengan rajin setiap minggu saja. Beribadah itu memang kewajiban, tetapi itu belumlah cukup. Kita harus bertobat bila hati kita mulai membeku dan api cinta kita kepada Tuhan dan sesama mulai padam.
Bila kita tidak bergairah lagi untuk menyembah Tuhan kita harus tersungkur dan berkata, “Ampuni aku Tuhan.” Jadi bertobat bukan saja karena kita telah berdosa atau menyangkali Tuhan seperti Petrus, tetapi juga karena renggangnya persekutuan kita dengan Tuhan.
Anda lihat, Tuhan menghardik jemaat di Laodikia bukan karena ia melakukan dosa besar, tetapi karena ia suam-suam kuku (Why. 3:14-22). Gereja seperti ini nampak megah dari luar, tetapi dalamnya kosong dan dingin. Mereka sekadar aktif dan rajin beribadah namun tanpa disertai hati yang mengasihi Tuhan. Diperlukan tungku dengan api Roh Kudus supaya gereja ini menjadi panas.
Kepada jemaat di Efesus, Tuhan juga menghardiknya karena ia kehilangan kasih yang mula-mula (Why. 2:1-7). Ia tidaklah menyangkali Tuhan, hanya cintanya kepada Tuhan menjadi padam. Periksalah kesehatan rohani kita. Bila Anda kehilangan kasih mula-mula dan menjadi suam-suam kuku, bertobatlah! Jangan pandang orang lain yang sepertinya lebih “buruk” dari Anda. Ini urusan Anda sendiri dengan Tuhan! (DH)
Questions:
1. Apa penyebab orang Kristen kehilangan gairah mengasihi Tuhan?
2. Apa risiko orang yang kehilangan cinta mula-mula kepada Tuhan?
Values:
Salah satu definisi dosa adalah pengabaian terhadap kasih kepada Tuhan.
Kingdom Quote:
Dosa yang tidak disadari oleh orang Kristen adalah kesuaman dan hilangnya kasih mula-mula.